Tolak Bantuan Di Tengah Krisis Ekonomi Akibat Wabah Covid-19. (Foto: Sin Chew Daily)
Dream - Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown atau dalam istilah setempat disebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) sejak 18 Maret 2020, untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.
Akibat Lockdown ini, semua aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya dihentikan. Warga masyarakat diimbau untuk tetap tinggal di rumah. Mereka belajar atau bekerja dari rumah.
Sebagian warga masyarakat mungkin masih bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan mengambil uang dari tabungan.
Namun bagi sebagian lainnya, seperti nenek berusia 72 tahun dari Seremban ini, tinggal di rumah sama sekali bukan pilihan.
Huang Lai Mei sering terlihat di jalanan Seremban, saat dia mendorong gerobaknya untuk berjualan makanan ringan demi mencari nafkah untuk dirinya sendiri.
Warga Malaysia yang fasih berbahasa Kanton ini terkenal ramah dan telah berjualan makanan ringan, selama puluhan tahun di Seremban.
Dia juga dikenal sangat mandiri. Huang tidak pernah meminta atau mengharapkan bantuan dari siapa pun. Dia ingin hidup dari uang hasil jerih payahnya sendiri.
Huang bahkan tidak pernah berusaha untuk mendapatkan bantuan, baik uang atau sembako, dari dinas sosial setempat atau lembaga swadaya masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Bahkan di tengah wabah Covid-19 dan lockdown yang membuatnya kehilangan pendapatan, Huang tetap menolak setiap bantuan makanan yang diberikan kepadanya.
Huang mengatakan banyak orang berbaik hati menyumbangkan makanan kepadanya selama masa susah ini. Tetapi dia menolak setiap bantuan tersebut dengan halus.
Alasan Huang menolak bukan karena dia tidak membutuhkannya. Tapi Huang tidak mau makanan yang seharusnya diberikan ke orang lebih membutuhkan disumbangkan kepadanya.
" Saya masih punya cukup makanan. Jika makanan itu diberikan ke saya, maka orang lain yang membutuhkan tidak akan mendapatkannya," katanya.
Selain itu, Huang mengaku fisiknya masih cukup kuat untuk menghidupi dirinya sendiri.
" Saya masih punya tangan dan kaki lengkap, saya bisa menghidupi diri saya sendiri," katanya.
Tetapi dia bersedia menerima satu sumbangan, ketika diberi masker oleh penjual sayur saat dia berbelanja bahan makanan.
Huang juga mengatakan bahwa selama tidak berjualan akibat lockdown, dia jadi punya waktu untuk membereskan rumahnya.
" Saya jadi punya waktu untuk membereskan rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Selama ini saya jarang bisa melakukannya," pungkas Huang.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi