Ada Motif Pembunuhan Berencana dalam Perampokan di Pulomas?

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 6 Januari 2017 11:13
Ada Motif Pembunuhan Berencana dalam Perampokan di Pulomas?
Kuasa hukum keluarga korban perampokan Pulomas, Azam Khan curiga kejadian di rumah kliennya bukan murni perampokan.

Dream – Pengacara keluarga Dodi Triono, Azam Khan, menduga perampokan rumah kliennya di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, bukan murni perampokan. Menurut dia ada motif pembunuhan berencana.

“ Yang menjadi sedikit pertanyaan, pembunuhan apa kepentingannya? Kalau yang diambil uang Rp6 juta, jam tangan Rolex, itu tidak sesuai dengan skala rumah,” kata Azam di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat 6 Januari 2017.

Oleh karena itu, Azam meminta polisi tak hanya menjerat para perampk dengan pasal perampokan saja. Melainkan harus ditambah pasal pembunuhan berencana dalam daftar jeratan hukum kepada para perampok.

“ Kalau kata Kapolda kan Pasal 333 KUHP dan Pasal 338 KUHP. Kalau saya, tambahkan 340 KUHP, karena memang merencanakan,” ucap dia. Azam juga meminta polisi segera mengungkap motif lain dari kasus ini.

Polisi menggelar prarekonstruksi perampokan ini pada pagi tadi. Tersangka Ius Pane yang tertangkap di Medan, Sumatera Utara, dibawa ke rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara nomor 7A itu.

1 dari 5 halaman

Mantan dan Istri Dodi Diperiksa

Mantan dan Istri Dodi Diperiksa © Dream

Azam kemudian mengatakan polisi telah menjalankan pemeriksaan terhadap istri ketiga DT, EAK, terkait kasus perampokan ini.

" Istri ketiga sudah diperiksa," kata Azam.

Tak hanya itu, mantan istri ke dua Dodi, Almianda Shafira, juga telah diminta keterangan. Tetapi, polisi belum meminta keterangan mantan istri pertama Dodi, Dewi.

" Pemeriksaan sudah, tinggal ibu Dewi yang belum," ucap dia.

2 dari 5 halaman

Buka Rekaman CCTV, Astaga Ini 16 Menit Aksi Perampok Pulomas

Buka Rekaman CCTV, Astaga Ini 16 Menit Aksi Perampok Pulomas © Dream

Dream - Polda Metro Jaya memutar rekaman CCTV dari rumah korban perampokan dan pembunuhan di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Pemutaran rekaman CCTV tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan.

Dalam rekaman itu, keempat tersangka tiba di daerah Pulomas sejak pukul 11.00 WIB. Mereka mencari rumah mana yang pintu gerbangnya tidak terkunci. Saat melihat ada orang keluar, para pelaku menghampiri rumah korban DT.

" Ius Pane turun duluan dari mobil dan membuka pintu pagar dan melihat sopir DT, Y yang sedang duduk di teras depan," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.

Ius kemudian memanggil Y dan mengancam menggunakan senjata api. Selanjutnya Ius masuk ke dalam rumah melalui garasi, diikuti oleh Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang yang membawa golok. Sedangkan Alfins Bernius Sinaga menunggu di dalam mobil.

" Yanto disuruh menutup garasi dan para tersangka bersama Yanto berjalan masuk ke dalam rumah," ucap dia.

3 dari 5 halaman

Korban Dikumpulkan di Ruang Tamu

Korban Dikumpulkan di Ruang Tamu © Dream

Ketika di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu, Ramlan menodongkan senjata api ke DGD, A, pembantu DT, S. Sementara itu, Erwin mengacungkan golok.

Para pelaku menyuruh korban jongkok dan memanggil korban lainnya, F dan W untuk keluar kamar. Kedua korban langsung disuruh jongkok.

" Para korban kemudian disuruh berjalan ke kamar mandi dan dimasukkan ke dalam kamar mandi yang berukuran 1,5 meter x 1,5 meter. Salah satu korban yang sedang menyetrika, E, ditarik oleh Ius dan dimasukkan ke dalam kamar mandi," ujar dia.

4 dari 5 halaman

Pembantu Diminta Tunjukkan Kamar DT

Pembantu Diminta Tunjukkan Kamar DT © Dream

Ius pun mengambil salah satu korban, S. Ius meminta S menunjukkan kamar majikannya.

S menuruti perintah Ius lalu menunjukkan kamar DT, dan anak-anak DT, DAAP, ZKA, dan DGD.

Ius kemudian membawa ZKA dari kamarnya. Dia lalu memasukkan ZKA ke dalam kamar mandi.

5 dari 5 halaman

Pukuli Korban

Pukuli Korban © Dream

Ius juga membawa anak pertama korban, DAAP. Saat membawa DAAP, Ius terlihat sempat memukul gadis itu beberapa kali dan menyeret korban sambil menjambak rambutnya.

" Saya pukul di pipi, karena dia teriak-teriak minta tolong," ujar Ius.

Saat bolak-balik ke lantai dua, Ius juga mengambil uang tunai sebanyak Rp1 juta dan sebuah jam tangan Rolex. Tak lama berselang, salah satu sopir korban, T masuk ke dalam rumah dengan mengendarai sepeda motor.

Dengan sigap, Sinaga yang berada di luar rumah langsung menghampiri T. " Ramlan menuju ke depan rumah dan memanggil Tarso kemudian dibawa ke dalam kamar mandi," kata Iriawan.

Beri Komentar