Serpihan Pesawat Sriwijaya Air (Foto: Merdeka.com)
Dream - Tim penyelam masih melakukan penyisiran disekitaran perairan Kepulauan Seribu, tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pada Sabtu 9 Januari 2021.
Tim SAR melakukan perluasan pencarian guna mencari barang-barang maupun puing-puing pesawat. Dalam pencarian, ditemukan gaun pengantin hingga seragam pramugari Sriwijaya Air pada kedalam 17 hingga 19 meter dengan mamakan waktu pencarian sekitar 40 menit di bawah laut.
" Temuan tersebut sekitar dua mil dari Pulau Laki," kata Ketua Tim Penyelam Ditpolair Polda Metro Jaya AKP I Ketut Suastika di atas Kapal Polisi Bisma 8001, Senin 11 Januari 2021 dikutip dari Merdeka.com.
Selain itu, tim penyelam juga menemukan sejumlah pakaian yang diduga milik para penumpang pesawat Sriwijaya Air. Kemudian, terdapat juga bagian jenazah, serpihan pesawat, pelampung, uang senilai Rp250.000 dan tas berwarna merah.
" Barang bukti ini posisinya terpencar. Jadi kita keliling atau berpencar," ujarnya.
Temuan tersebut selanjutnya akan dibawa ke Jakarta International Container Terminal (JITC) untuk diproses lebih lanjut.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 Wib dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Sumber: merdeka.com
Dream - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menyatakan data penerbangan pada Flight Data Recorder (FDR) Sriwijaya Air SJ-182 berhasil diunduh. Kondisi data cukup baik.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, menjelaskan ada 330 parameter yang terekam dalam FDR. Seluruhnya dalam kondisi baik dan kini sedang dalam analisis KNKT.
" Setelah FDR ditemukan dan diserahkan ke KNKT sejak 13 Januari 2021, data di dalam FDR berhasil diunduh. Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik," ujar Soerjanto, dikutip dari Merdeka.com.
Soerjanto mengatakan sebelum diunduh, FDR dibersihkan lebih dulu. Proses pembersihan dilakukan dua kali menggunakan air garam dan air suling.
" Kami membersihan unit memori dari kotoran sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut," ucap Soerjanto.
Kini, KNKT masih menunggu ditemukannya bagian black box yang lain yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR). Menurut Soerjanto, CVR merupakan bagian penting dari black box yang sangat dibutuhkan dalam investigasi kecelakaan pesawat.
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, sebelumnya menyatakan pihaknya telah menerima Crash Survivable Memory Unit (CSMU). Alat ini merupakan bagian dari black box yang berfungsi menahan benturan untuk melindungi memori.
" CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama 1 jam," kata Nurcahyo.
CSMU merupakan blok dalam black box yang berisi FDR dan CVR. Dua alat perekam tersebut dilindungi CSMU dari benturan dan suhu panas sehingga data penerbangan bisa diselamatkan.
Sumber: Merdeka.com/Rifa Yusya Adillah
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR