Perpustakaan Ramah Lingkungan Pertama Hadir di Maros, Mebel Dibuat dari 280 Kg Botol Plastik Daur Ulang

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 1 November 2022 18:30
Perpustakaan Ramah Lingkungan Pertama Hadir di Maros, Mebel Dibuat dari 280 Kg Botol Plastik Daur Ulang
Green Library pertama yang berdiri di Maros, Sulsel ini menggunakan mebel yang sepenuhnya menggunakan bahan baku dari hasil daur ulang 280 KG sampah plastik The Body Shop Indonesia.

Dream - Usaha menjaga lingkungan yang lestari tidak hanya bisa dilakukan dengan tidak membuang sampah plastik atau mendaur ulang limbah. Dengan tujuan yang sama, sebuah perpustakaan juga bisa menjadi medium untuk mengampanyekan program ramah lingkungan.

Konsep ini tertuang di sebuah perpustakaan yang kini bisa dinikmati 261 pelajar SDN 48 Bonta, Kapetta, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebuah perpustaan ramah lingkungan berkonsep green library hadir sebagai akses buku bacaan berkualitas bagi generasi masa depan bangsa.

Perpustakaan berkonsep green library ini didirikan Taman Bacaan Pelangi menggandeng The Body Shop Indonesia. Konsep ramah lingkungan tercermin dari penggunaan mebel yang seluruhnya terbuat dari daur ulang kemasang botol produk The Body Shop.

" Perpustakaan ramah anak ini menjadi kolaborasi yang baik untuk kedepannya demi peningkatan mutu kualitas pendidikan,” ujar Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam yang mengapresiasi berdirinya perpusataan ramah lingkungan ini dalam keterangan tertulis Taman Bacaan Pelangi yang diterima Dream, Selasa, 1 November 2022.

Murid SD tengah menikmati aktivitas membaca di salah satu perpustakaan yang dibangun TB Pelangi

1 dari 2 halaman

Mebel Dibuat dari 180 Kg Botol Bekas Kemasan The Body Shop

Nila Tanzil, Pendiri TB Pelangi mengatakan Green library yang dibangun di Maros merupakan perpustakaan “ hijau” pertama yang didirikan oleh organisasnya. Ide menarik dari “ Green Library” ini adalah mebel perpustakaannya terbuat dari hasil daur ulang berbagai kemasan produk The Body Shop yang mencapai 280 kg sampah plastik per sekolah.

" Kami melakukan kerja sama dengan The Body Shop dengan tema “ Share More Kindness”, dengan harapan upaya peningkatan literasi perpustakaan ini turut berdampak pada pelestarian lingkungan," ujar Nila seraya menambahkan TB Pelangi juga melakukan upaya pelatihan literasi kepada Kepala Sekolah, guru, serta pustakawan dan pustakawati.

TB Pelangi menggelar serangkaian pelatihan untuk kepala sekolah, 18 guru dan pustakawati di SDN 48 Bonto Kapetta dimulai pada tanggal 26-30 September 2022. Disamping itu, TB Pelangi juga memberikan dukungan yang mencakup perbaikan fisik ruang perpustakaan sekolah, penyediaan buku cerita berkualitas untuk anak-anak, serta pendampingan dan monitoring terhadap penerapan program perpustakaan di SDN 48 Bonto Kapetta.

Kehadiran Green Library ini menjadi TBK Pelangi telah membangun 206 perpustakaan di seluruh Indonesia.

 

2 dari 2 halaman

Bantu Angkat Literasi Membaca

Mengutip data statistik persekolahan SD tahun 2020-2021 yang dikeluarkan Kemendikbud diketahui kondisi perpustakaan di Sulsel yang mengalami kerusakan lebih banyak dibanding dengan kondisi yang baik.

Dari 5.681 perpustakaan sekolah dasar baik negeri maupun swasta di Sulawesi Selatan tercatat 3.503 perpustakaan (62%) mengalami kondisi kerusakan ringan maupun sedang.

Selain itu, lliterasi sebagai hal dasar yang wajib dikuasai oleh setiap pelajar SD di Kabupaten Maros dan Provinsi Sulsel berada di bawah kompetensi minimum.

Rapor Pendidikan Publik 2022 yang merupakan hasil Asesmen Nasional 2021 yang dikeluarkan Kemendikbud menunjukan kurang dari 50% siswa SD di Provinsi Sulses dan Kabupaten Maros telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca.

Upaya untuk mengangkat literasi membaca tersebut bisa dilakukan dengan sarana prasarana yang memiliki kualitas yang baik.

" Ini adalah bentuk kepedulian dari mitra Pemerintah dalam hal ini Taman Bacaan Pelangi untuk membantu Pemerintah Kabupaten Maros dalam bidang literasi untuk penyediaan perpustakaan yang memiliki kondisi lebih baik. Pemerintah Kabupaten Maros juga turut memberikan perhatian agar anak mencintai buku-buku melalui literasi dasar dan lingkungan dengan konsep Green Library,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros Husair.

Beri Komentar