Dream - Ada tiga koperasi yang mengajukan diri untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Salah satu koperasi ingin menyalurkan KUR Syariah.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Braman Setyo, mengatakan koperasi-koperasi tersebut adalah Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa, Koperasi Syariah UGT Sidogiri, dan Koperasi Karya Peduli.
" Kospin Jasa menjadi penyalur KUR konvensional, Sidogiri sebagai penyalur KUR syariah, sedangkan KSP Karya Peduli sebagai penyalur KUR khusus TKI," kata Braman ketika dihubungi Dream di Jakarta, ditulis Sabtu 14 Mei 2016.
Dia mengatakan Kospin Jasa mengajukan penyaluran KUR sebesar Rp500 miliar, Koperasi UGT Sidogiri Rp200 miliar, dan Koperasi Karya Peduli Rp100 miliar. Usulan ini sudah diajukan kepada Komite Kebijakan KUR di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
" Itu masih usulan," kata dia.
Sekadar informasi, tahun ini pemerintah membidik penyaluran KUR sebesar Rp100 miliar-120 miliar pada tahun ini. Koperasi menjadi salah satu lembaga yang diusulkan agar bisa menyalurkan kredit tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, persyaratan koperasi untuk menjadi penyalur KUR, pada dasarnya, sama dengan bank dan lembaga keuangan yang lain. Misalnya, angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah 5 persen, portofolio kredit di atas 5 persen, online system dengan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), dan melakukan kerjasama pembiayaan dengan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
" Syarat tambahan untuk koperasi adalah kondisi koperasi itu harus dinyatakan sehat, baik dari sisi solvabilitas dan rentabilitasnya," kata dia.
Braman menambahkan koperasi tersebut harus menyalurkan kredit tersebut kepada anggota koperasi, bukan calon anggota.
" Misalnya, jumlah anggota 5 ribu orang, data itu masuk ke SIKP. Apabila ada nama di luar yang 5 ribu itu, pengajuan kreditnya akan ditolak," kata dia.
Dari tiga koperasi tersebut, yang sudah benar-benar siap menyalurkan KUR, baru Kospin Jasa. Koperasi UGT Sidogiri dan KSP Karya Peduli sedang membenahi sistem onlinenya. Kospin Jasa sudah kerjasama online sistem dengan Jamkrida Jawa Tengah. Nantinya akan ada juga online sistem dengan Jamkrindo. Kospin Jasa tinggal selangkah lagi, yaitu MoU dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
" Memang harus diakui bahwa kendala utama bagi koperasi untuk menjadi penyalur KUR adalah online sistem," kata dia.
Braman mengharapkan koperasi sebagai penyalur KUR diharapkan awal Juli 2016 segera terealisasi. " Kami sudah usul akan hal itu ke Komite Kebijakan. Tinggal menunggu MoU antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Ketua OJK. Mudah-mudahan, akhir Mei ini bisa segera ditandatangani," kata dia.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya