Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Perubahan iklim akan mengubah warna lautan di dunia. Ilmuwan menyebut air laut akan berubah warna menjadi lebih biru dan lebih hijau.
Fenomena perubahan warna ini terjadi karena mikro organisme laut yang disebut fitoplankton. Mikro organisme laut ini memiliki fungsi penting sebagai siklus karbon global dan makanan laut.
Selain fungsi itu, fitoplankton uang berperan dalam pengaturan suhu perairan laut. Cahaya yang masuk ke lautan akan dipantulkan fitoplankton dengan pola warna-warni.
Nah, perubahan iklim akan memicu mekarnya beberapa fitoplankton di beberapa daerah. Sementara itu kondisi iklim yang berubah juga mengurangi fitoplankton di tempat lain, yang menyebabkan perubahan halus dalam penampilan laut.
Warna laut bervariasi dari hijau ke biru, tergantung pada jenis dan konsentrasi fitoplankton, atau alga, di area tertentu. Lautan biru tua biasanya berarti hanya ada sedikit fitoplankton.
Dilaporkan The New Science, semakin banyak fitoplankton hadir, semakin banyak air hijau muncul. Menurut NASA, ketika sinar matahari menghantam lautan, sebagian cahaya dipantulkan kembali secara langsung. Tetapi, sebagian besar cahaya yang menembus permukaan laut akan berinteraksi dengan molekul air.
Dengan mengawasi warna-warna laut, para ilmuwan dapat lebih memahami fitoplankton dan bagaimana pengaruhnya terhadap dunia di sekitar mereka. " Warna akan menjadi salah satu sinyal awal," kata Stephanie Dutkiewicz, seorang ilmuwan peneliti utama di Pusat Sains Perubahan Global MIT, kepada Washington Post.
" Kita akan bisa melihat- bukan dengan mata tetapi dengan instrumen- bahwa warna laut berubah."
Fitoplankton hidup di permukaan laut. Fitoplankton menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida untuk berfotosintesis. Mereka menarik karbon ke lautan sambil mengeluarkan oksigen.
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Ketika organisme ini mati, mereka mengubur karbon di laut dalam, proses penting yang membantu mengatur iklim global. Meski begitu, tetap saja, fitoplankton rentan terhadap tren pemanasan saat ini.
NASA menyebut, pemanasan mengubah sifat-sifat utama lautan dan dapat memengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Perubahan pada pertumbuhan fitoplankton akan mengubah jenis ikan yang dapat bertahan hidup.
" Perubahan dalam struktur komunitas di dasar jaring makanan laut mungkin merupakan penanda terbaik dari perubahan ekosistem yang lebih besar yang dapat memengaruhi perikanan dan bersepeda karbon," kata Sonya Dyhrman, seorang pakar fitoplankton di Lamont-Doherty Earth Observatory, Universitas Columbia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media