Pesan Idul Adha Jokowi: Pandemi Adalah Ujian Berat dan Nyata

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 20 Juli 2021 11:32
Pesan Idul Adha Jokowi: Pandemi Adalah Ujian Berat dan Nyata
Pandemi masih harus dihadapi bangsa Indonesia.

Dream - Umat Islam Indonesia hingga dunia hari ini, Selasa, 20 Juli 2021, merayakan Idul Adha 1442 H masih dalam suasana pandemi Covid-19. Pelaksanaan Sholat Id pun harus dengan sangat hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Presiden Joko Widodo hari ini melaksanakan Sholat Idul Adha di komplek Istana Kepresidenan Bogor dengan jemaah sangat terbatas. Jokowi pun memberikan pesan pandemi masih menjadi ujian yang harus dihadapi.

" Pandemi Covid-19 adalah ujian yang sungguh berat dan nyata," tulis Jokowi di akun Instagram @jokowi.

Namun demikian, pandemi harus tetap dihadapi. Jokowi optimistis pandemi dapat dilalui bersama.

" Kita bisa melaluinya dengan pengorbanan, kebersamaan, dan ikhtiar yang sungguh-sungguh," tulis Jokowi.

 

1 dari 4 halaman

Doa Untuk Bangsa Indonesia

Jokowi pun memanjatkan doa agar Bangsa Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi ini. Serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

" Semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa Indonesia dari segala marabahaya, dan melimpahi kita dengan rahmat dan karunia-Nya," tulis Jokowi.

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi)

2 dari 4 halaman

Jokowi Soroti Satpol PP Pukul Pemilik Warung: `Jangan Keras dan Kasar`

Dream - Presiden Joko Widodo menyoroti kasus anggota Satpol PP yang memukul pemilik warung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, saat tengah melakukan razia PPKM Mikro. Perhatian ini diutarakannya saat menyampaikan hasil evaluasi PPKM Darurat melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 17 Juli 2021.

Jokowi menyesalkan insiden pemukulan terhadap warga sebab tindakan tersebut hanya akan memanaskan suasana di tengah pandemi upaya penanganan saat ini.

" Peristiwa-peristiwa di Sulsel misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Beri Imbauan Kepada Aparat

Menanggapi kasus tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu meminta semua aparat yang bertugas dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat tidak bersikap keras dan kasar.

Aparat harus bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun pedagang.

" Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada (pemerintah) daerah, agar jangan keras dan kasar, (tetapi harus) tegas dan santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya," ujar Jokowi.

4 dari 4 halaman

Minta Kajian Lanjutan Soal Efektivitas PPKM

Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta jajarannya mengevaluasi pembatasan mobilitas masyarakat melalui penyekatan-penyekatan di jalan.

Berdasarkan pengamatannya, sejumlah ruas jalan yang masuk dalam wilayah penyekatan masih terlihat ramai. Baik di pagi hari maupun malam.

" Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan, tapi kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulo Gadung tadi, saya lihat masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget. Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi, apakah efektif juga menurunkan kasus, karena yang terkena sekarang ini banyak di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana," jelasnya.

Presiden juga meminta agar ada kajian lebih detail mengenai efektivitas penyekatan. Menurut Presiden, penerapan protokol kesehatan secara disiplin, terutama penggunaan masker, menjadi kunci untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.

Beri Komentar