Keluarga Tak Menyangka Mery Yulyanda Menjadi Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP. (Foto: Merdeka.com)
Dream – Suasana duka memenuhi kediaman pramugari Lion Air PK-LQP, Mery Yulyanda. Seluruh keluarga dan kerabat menangisi kedatangan jenazah Mery.
Mereka tak menyangkan perempuan periang itu meninggal secepat ini.
Kakek Mery, Darman, mengenang cucunya adalah sosok penyayang keluarga, terutama kepada sang ibu.
" Orangnya penurut banget, sayang dan patuh sama orang tua," ucap dia, di kediaman korban, Perumahan Golden Kirana, Solear, Tangerang, dikutip dari Merdeka.com, Sabtu 10 November 2018.
Darman mengatakan, Mery merupakan anak tunggal. Wanita ini sempat mengucapkan “ pesan terakhir” sebelum menjadi ikut penerbangan JT610 itu pada Senin 29 Oktober lalu itu.
" Sebelum kecelakaan dia sempat pamit. Dan mengatakan sudah melakukan perpanjangan kontrak kerja bulan Oktober," kata dia.
Darman mengaku tak mendapat firasat, kalau cucunya yang berpamitan sebelum terbang itu akan pergi selamanya.
" Habis tanda tangan kontrak dia pamit, terus bilang kalau dia bakal jarang pulang atau enggak pulang karena mau terbang terus, gitu bilangnya," kata dia.
Mery akhirnya berhasil teridentifikasi oleh tim DVI melalui DNA. Jenazah Mery dimakamkan di TPU Ciparanje Kulo, kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.
Hingga saat ini, total jenazah korban Lion Air yang berhasil terindentifikasi sebanyak 71 korban.
Dream - Warga Jalan Sukma RT 006/01 Kelurahan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan dibuat gempar dengan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang wanita bernama Sri Wahyuni.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho mengatakan, kasus tersebut terjadi pada Selasa pagi, 6 November 2018.
" Alamat korban berasal dari Kampung Pabuaran Barat, Pondok Karya, Pondok Aren Tangsel atau Kelurahan Bulakrejo 02/05 Kec. Sugio kab. Lamongan," kata Alexander dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 November 2018.
Alexander menuturkan, sebelum peristiwa terjadi, sekitar pukul 07.30 WIB, Sri pergi ke warung untuk membeli minuman bersoda dan obat pegal. Seorang saksi bernama Habibullah sempat menegur Sri agar jangan minum obat menggunakan minuman bersoda.
Teguran itu ternyata tak tak ditanggapinya. Setengah jam kemudian, Sri malah melakukan tindakan yang mengerikan.
Sekitar pukul 8 pagi, Sri mendadak menyiramkan minyak tanah ke seluruh tubuh di rumah kontrakannya. Dia kemudian berusaha membakar diri menggunakan korek gas.
Ketika itu, suaminya, Dedi Yuhandi dan saksi berusaha memadamkan api.
" Selanjutnya suami dan saksi serta tetangga korban berusaha memadamkan api pada tubuh korban dengan menyiram air dan menyemprotkan APAR (alat pemadam kebakaran)," ucap dia.
Alexander menerangkan, ketika tubuh Sri terbakar sempat mengatakan kalau dia sering mendapat tuduhan membunuh orang dan menjadi penyebab kebakaran.
" Korban masih bisa berkata 'Saya dituduh membunuh orang, saya dituduh berzinah dengan orang Arab, saya dituduh penyebab kecelakaan Lion Air," kata dia.
Sri juga mengatakan hal-hal lain yang cukup mengejutkan.
" Saya mau dibawa Raja Iblis tapi tidak mempan, makanya saya minum Neo Napacin 8 butir tambah 2 botol sprite akhirnya nggak mati."
" Saya jihad di jalan yang benar, tuduhan Raja Iblis itu palsu makanya saya bakar diri'," ujar dia melanjutkan.
Upaya pemadaman yang dilakukan suami dan tetangga berhasil. Sri selamat dari percobaan bunuh diri. Kini, ia tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Tangerang Selatan.(Sah)