(Foto: Siberian Times)
Dream - Video saat-saat terakhir pilot Rusia yang jet tempurnya ditembak jatuh oleh kelompok oposisi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah beredar di dunia maya.
Mayor Roman Filipov terpaksa keluar dari jet tempur Su-25 pada hari Sabtu setelah ditembak jatuh menggunakan rudal pertahanan udara portabel (MANPAD).
Filipov sedang menjalankan tugas rutin pengawasan dengan terbang rendah di atas Provinsi Idlib, Suriah, saat pesawatnya ditembak jatuh.
Pilot tempur berusia 33 tahun itu menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi lontar. Sayangnya, dia mendarat di area yang masih dikuasai kelompok oposisi.
Sebagian besar wilayah Provinsi Idlib masih dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham atau sebelumnya dikenal dengan nama Front Al-Nusra.
Dream - Dalam video yang dirilis oleh Hayat Tahrir al-Sham itu, terlihat beberapa orang bersenjata berlari ke lokasi jatuhnya pesawat yang dikemudikan oleh Filipov.
Tak lama kemudian terdengar suara saling tembak antara Filipov dan kelompok oposisi yang berafiliasi dengan al-Qaeda itu.
Ketika Filipov kehabisan dan terkepung oleh kelompok oposisi yang semakin mendekat, dia meledakkan granat sebelum berteriak 'Ini semua untuk kemenangan kami'.
Rupanya Filipov memilih mengakhiri hidup dengan meledakkan dirinya daripada ditangkap dan dijadikan tawanan perang.
Dream - Keberanian pria dari Vladivostock itu membuat Kementerian Pertahanan Rusia memberikan medali tertinggi bagi pria itu, yaitu Medali Pahlawan Rusia.
" Pilot itu meninggal dengan gagah berani. Keluarga dan teman pilot mengucapkan duka cita, dan kami bangga dengan pahlawan kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Senin.
Insiden Sabtu itu terjadi di salah satu dari empat zona de-eskalasi di Suriah yang disepakati dan dipantau oleh Turki, Rusia dan Iran pada Mei 2017.
Insiden kematian Mayor Filipov ini adalah pertama kalinya sebuah jet Rusia ditembak jatuh dari darat di Suriah.
Namun kematian itu meninggalkan kengerian yang tak terhingga bagi warga Idlib.
Insiden itu telah menyebabkan gelombang pembalasan dari Rusia dan Pemerintah Suriah yang telah mengakibatkan ratusan kelompok oposisi dan warga sipil tewas.
" Idlib tidak pernah menjadi zona aman. Itu sebuah nama yang ironis untuk sebuah provinsi," kata aktivis lokal bernama Wissam Zarqa.
(ism, Sumber: independent.co.uk)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media