Dream - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
Menurut PKS, Jakarta masih layak untuk menjadi ibu kota Indonesia.
Menanggapi itu, Komandan TKN Fanta atau Pemilih Muda Prabowo-Gibran, Arief Rosyid menegaskan, IKN sudah disepakati menjadi undang-undang di DPR.
Dia meminta para politisi konsekuen untuk menjalankan keputusan itu.
kata Arief di TKN Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 26 November 2023 dikutip dari Merdeka.com.
Arief menganggap perkataan PKS seperti menjilat ludah sendiri. Padahal, mereka sudah menyepakatinya di DPR.
" Nah itulah kadang-kadang anak-anak muda Itu marah-marah juga semua ya kalau ada kebijakannya terus mereka itu jilat, lah itu kan seperti dia menjilat ludah sendiri kan," ucapnya.
" Sudah ada kebijakannya , dia (PKS) ada di dalam sana kemudian dia setujui, disetujui sama-sama menjadi sebuah kebijakan undang-undang, kemudian itu harus secara konsekuen dijalankan," sambungnya.
Arief menyampaikan, para pemuda membutuhkan pemikiran yang maju seperti isu lapangan pekerjaan.
Menurutnya, anak-anak muda tidak senang dengan perbincangan kontroversial yang mundur ke belakang.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Kick off Kampanye Nasional bertempat di Depok, Jawa Barat, Minggu, 26 November 2023.
Dalam acara tersebut, PKS meluncurkan Program Kampanye Gagasan bertajuk Jakarta Tetap Ibukota Negara.
Pada kesempatan tersebut, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa PKS sejak awal menolak Pemindahan Ibu Kota Negara. Sikap penolakan tersebut dilandasi dengan mendengar aspirasi akademisi dan mayoritas suara publik.
" Salah satu rekam jejak PKS di Parlemen yang paling krusial bagi masa depan bangsa, dan akan menjadi salah satu gagasan utama yang akan diperjuangkan PKS pada Pemilu tahun 2024 adalah tentang isu Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Pemerintah mengajukan RUU IKN, memindahkan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, " ucap Syaikhu.
sambungnya.
Selain aspirasi dari akademisi dan suara publik, PKS memandang tiga alasan yang menjadikan Jakarta tetap layak jadi Ibu Kota Negara.
Diantaranya dilihat dari sudut pandang historis, pembangunan dan keberlanjutan.
" DKI Jakarta tempat dimana Ir. Soekarno-Moh. Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan dan peristiwa bersejarah bangsa lainnya ini dilahirkan. Tentu aspek historis ini harus menjadi pertimbangan penting," tutur Syaikhu.
Ia menjelaskan Ibu Kota Negara mewarisi nilai-nilai historis bangsa yang tidak mungkin bisa diabaikan dalam rangka membangun jiwa nasionalisme.
Dari sudut pandang Pembangunan, PKS memandang menghadirkan pemerataan pembangunan bukan dengan memindahkan Ibu Kota. Melainkan dengan membangun pusat ekonomi di kota kecil.
" Pemerataan pembangunan bukan dilakukan dengan memindahkan Ibu Kota, tetapi dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan keunggulan daya saing masing-masing wilayah. Membuat kota-kota menengah menjadi kota besar, dan kota-kota kecil menjadi kota-kota menengah. Membangun desa yang maju sebagai penopang kemajuan pembangunan kota," ujar Syaikhu.
Syaikhu menyampaikan, dari sudut pandang keberlanjutan PKS memandang perlunya pelestarian lingkungan hidup dan merawat ekologi demi generasi penerus bangsa.
Dalam hal ini, Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau.
kata Syaikhu.