Ponpes di NTB Dirusak, Gus Yaqut Ingatkan Ceramah Tak Provokatif dan Minta Tak Main Hakim Sendiri

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 3 Januari 2022 19:00
Ponpes di NTB Dirusak, Gus Yaqut Ingatkan Ceramah Tak Provokatif dan Minta Tak Main Hakim Sendiri
Gus Yaqut menyesalkan peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari tersebut.

Dream - Pondok Pesantren As Sunah di Aikmel, Lombok Timur, diserang sekelompok orang tak dikenal pada Minggu, 2 Januari 2021. Sebagian besar bangunan ponpes, termasuk masjid, hangus terbakar.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyesalkan insiden ini. Dia menegaskan tindakan para pelaku tidak bisa dibenarkan.

" Tindakan sekelompok orang yang main hakim sendiri merusak pesantren dan harta benda milik orang lain tidak bisa dibenarkan dan jelas merupakan pelanggaran hukum," ujar Gus Yaqut.

Aksi perusakan ponpes tersebut diduga dipicu ceramah salah satu ustaz yang dinilai menghina. Ustaz itu disebut mengeluarkan kata-kata tak pantas ditujukan ke Makam Selaparang, Sukarbela, Alibatu, yang cukup dihormati masyarakat setempat.

Gus Yaqut meminta aparat penegak untuk melakukan pengusutan. Juga mengimbau masyarakat tidak terpancing.

 

1 dari 3 halaman

Ceramah Harus Disampaikan dengan Hikmah, Bukan Menghina

Sedangkan terkait dugaan pemicu persoalan ini, Gus Yaqut mengingatkan kepada para penceramah untuk mengedepankan kesantunan dan tidak menyampaikan materi yang memprovokasi. Dia menyatakan upaya tersebut dapat memancing emosi publik.

" Ceramah harus disampaikan dengan hikmah dan mauidhah hasanah. Bukan dengan cara-cara menghina dan memprovokasi. Hal itu bukan mengundang simpati, tapi emosi," ucap dia.

Lebih lanjut, Gus Yaqut para mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Ummat Beragama(FKUB) Kabupaten Lombok Timur untuk bersinergi dalam menjaga, merawat dan memelihara kerukunan umat beragama.

" Kami harap semua pihak mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di tengah masyarakat," ucap Gus Yaqut.

2 dari 3 halaman

Pesan Menag di Tahun Baru: Jadikan Agama Motivasi Perbanyak Kebajikan

Dream - Momen pergantian tahun akan berlangsung dalam beberapa jam ke depan. Datangnya tahun baru 2022 menandai munculnya harapan baru.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan tahun baru mengandung makna evaluasi dan mawas diri. Sepanjang 2021, semua telah merasakan betapa nilai agama menjadi bekal berharga untuk saling menguatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selain itu, tahun baru juga bermakna optimisme menyambut kondisi yang lebih baik. Berangkat dari hal ini, Gus Yaqut menekankan agar masyarakat meningkatkan kesadaran pentingnya memosisikan nilai-nilai agama sebagai motivasi untuk memperbanyak kebaikan.

" Baik evaluasi, mawas diri, maupun sikap optimis dalam menyambut tahun baru, ketiganya penting dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang beruntung, yang terus berusaha agar hari ini lebih baik daripada hari kemarin," ujar Gus Yaqut.

 

3 dari 3 halaman

2022 Dicanangkan Jadi Tahun Toleransi

Pemerintah, terang Gus Yaqut, mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Ini akan menjadi mailstone atas upaya menjadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia.

" Saya meyakini Indonesia mampu, sebab karakter dasar masyarakatnya adalah sangat toleran dan sangat menghargai perbedaan," kata Gus Yaqut.

Berangkat dari pencanangan Tahun Toleransi di 2022, Gus Yaqut mengajak semua pihak menjadikan kehidupan beragama di Indonesia berjalan penuh kerukunan dan harmonis dalam keberagaman. Sehingga Indonesia bisa menjadi mercusuar toleransi bagi dunia.

Tujuan ini, terang Gus Yaqut, akan diukur bersama melalui indeks keberagamaan atau religiosity index. Dalam jangka menengah, indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia setiap tahun secara berkala hingga 2024.

" Selamat Tahun Baru 2022, terus rajut persaudaraan dan mari bangkit bersama untuk masa depan Indonesia yang maju, toleran dan rukun dalam keragaman," pesan Gus Yaqut.

Beri Komentar