Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Setelah Inggris, kali ini giliran Prancis mengumumkan penemuan varian baru Virus Corona Covid-19 di negaranya. Namun Kementerian Kesehatan Prancis menyebut varian ini tidak lebih mematikan dibandingkan mutasi virus Sars-CoV-2 sebelumnya.
Melansir dari wionews.com, Kamis 18 Maret 2021, pakar kesehatan telah memberikan peringatan tentang varian baru ini dan ancaman yang dapat ditimbulkan. Mutasi ini pertama kali ditemukan di Rumah Sakit Lannion, Departemen Cotes d'Amrmor.
" Hasil analisis pertama dari varian baru ini, tidak cukup untuk langsung memberikan kesimpulan peningkatan keparahan dari virus sebelumnya. Penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk lebih memahami varian ini dan dampaknya," kata Kemenkes Prancis dalam pernyatannya.
Dalam keterangannya, percobaan dilakukan untuk melihat reaksi virus pada vaksin dan antibodi. Selain itu, pihak berwenang setempat juga telah memberikan peringatan kepada warga tentang bahaya varian baru virus Covid-19 itu.
Masyarakat diberikan inormasi soal percepatan pemberian vaksin, membatasi pertemuan dengan sesama warga, dan menegaskan kembali pentingnya aturan jarak sosial.
Dilansir dari foxnews.com, awal bulan ini, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Dr. Rochelle Walensku mengatakan, sangat khawatir dengan munculnya virus baru itu.
Jika virus menyebar, ditakutkan strategi yang telah disipakan Amerika Serikat dalam menghadapi pandemi Covid-19 bisa saja tidak efektif.
Munculnya varian baru virus Covid-19, membua pemerintah Prancis menghadapi dilema besar. Prancis berusaha untuk menghindari segalamacam lockdown, guna memulihkan perekonomian negara.
Namun berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, angka kasus positif di negara tersebut masih menunjukkan angka peningkatan yang signifikan. Kantor berita Xinhua melaporkan, kasus positif di Prancis meningkat hingga 6.471 kasus dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
(Sah)
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Mutasi virus SARS-CoV-9 yang menyebabkan CoronaVirus Disease (Covid-19) terjadi begitu cepat. Baru muncul kasus infeksi B117 di Indonesia, ternyata sudah ada varian baru dengan kode N439K di Inggris.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada karena varian baru ini disebut lebih cerdas dan mematikan.
" Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B.1.1.7 dan di dunia telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di lnggris yakni N439K," ujar Daeng, dikutip dari Idionline.org
Menurut Daeng, varian baru ini sudah ditemukan di lebih dari 30 negara. Sejumlah penelitian menyebut virus ini lebih 'cerdas' dari varian sebelumnya akibat ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia yang lebih kuat.
" Dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," kata dia.
Karena itulah, Daeng mengingatkan agar masyarakat lebih tertib dalam memakai masker sebagai salah satu upaya pencegahan. Penggunaan masker yang sesuai standar dapat memberikan perlindungan dari infeksi varian baru virus corona hingga 90 persen.
" Meskipun ada risiko hingga 10 persen keluarnya droplet dan microdroplet dengan pemakaian masker dalam jangka waktu yang lama," kata dia.
Tak hanya itu, Daeng juga menegaskan memakai masker di tempat umum menjadi wajib. Ini mengingat rata-rata orang yang tertular varian baru N439K tidak mengalami gejala.
" Menjadi penyulit dalam pengendalian karena tidak mungkin setiap hari semua orang dites," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN