Puasa Syawal Dilakukan Berurutan atau Terpisah? Ini Pendapat Beberapa Ulama

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Selasa, 25 April 2023 18:00
Puasa Syawal Dilakukan Berurutan atau Terpisah? Ini Pendapat Beberapa Ulama
Sebuah hadis menjelaskan bahwa orang yang berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka setara dengan puasa sepanjang tahun.

Dream - Bulan Ramadhan telah usai. Kini saatnya masuk bulan Syawal yang juga seharusnya diisi dengan ibadah dan amalan-amalan yang mampu mendatangkan pahala dari Allah SWT.

Ada banyak amalan yang bisa sahabat Dream kerjakan di bulan Syawal, salah satunya adalah berpuasa. Bahkan melakukan puasa di bulan Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:

" Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun." (HR. Muslim dan Imam Ahmad)

Namun, beberapa umat Islam kerap bertanya-tanya di setiap tahunnya apakah boleh puasa Syawal dilakukan secara berurutan? Untuk mengetahui penjelasannya, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Pendapat Beberapa Ulama tentang Puasa Syawal

Apakah puasa Syawal dilakukan secara berurutan atau tidak? Dalam hal ini terdapat beberapa pendapat dari para ulama. Hal ini sesuai dengan landasan dari puasa Syawal itu sendiri yang berbunyi:

" Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa satu tahun." (HR. Muslim)

Menurut Syaikh Abdul Aziz, melalui hadis di atas menjelaskan bahwa seluruh bulan Syawal adalah waktu untuk melaksanakan puasa enam hari. Untuk hari pelaksanaannya sendiri tidaklah tentu dalam bulan Syawal tersebut. Sahabat Dream bisa memiliki kapan saja. Baik itu di awal bulan, pertengahan, atau akhir bulan. Sahabat Dream bisa melaksanakannya secara berurutan atau terpisah.

Syaikh Abdul Aziz mengatakan bahwa menyegerakan untuk melakukan puasa Syawal secara berurutan di awal bulan, itu adalah afdhal. Karena hal tersebut menunjukkan ingin menyegerakan kebaikan.

Sedangkan para ulama menganjurkan secara istihbab, di mana pelaksanaan puasa enam hari dilakukan langsung setelah Idul Fitri. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut menyegerakan kebaikan. Selain itu juga untuk menunjukkan akan kecintaan kepada Allah SWT, tidak ada kebosanaan untuk beribadah puasa, dan untuk menghindari dari hal-hal yang bisa menghambat puasa jika sampai ditunda.

Di sisi lain, menurut Syaikh Abdul Qadir bin Syaibah al-Hamd menjelaskan bahwa hadis di atas tidak ada nash yang menjelaskan puasa dilakukan secara berurutan atau terpisah atau dilakukan langsung setelah Idul Fitri. Beliau mengatakan bahwa siapa pun yang menjalankan puasa Syawal secara langsung setelah Idul Fitri atau sebelum akhir Syawal, baik itu berurutan atau terpisah, maka harapannya orang tersebut bisa mendapatkan apa yang sudah dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw.

2 dari 2 halaman

Niat Puasa Syawal

Bagi sahabat Dream yang hendak menjalankan puasa Syawal, maka harus mengetahui bacaan niat puasa Syawal. Mengingat bahwa puasa Syawal adalah termasuk puasa sunah, maka ulama bersepakat untuk tidak mensyaratkan niat sebelum terbit fajar. Jadi, sahabat Dream bisa berniat walaupun sudah siang hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.

Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal yang bisa sahabat Dream hafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta’aala.

Artinya: " Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Sedangkan jika ingin berniat puasa langsung 6 hari, maka niatnya adalah sebagai berikut:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ

Nawaitu Shauma Ghadin ‘Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa.

Artinya: " Aku niat berpuasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala."

Beri Komentar