Dream - Tim Investigasi Airasia QZ8501 mencatat pesawat tersebut sempat menjalani 51 kali perbaikan dalam setahun sebelum akhirnya jatuh pada 28 Desember tahun lalu di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tim menjelaskan sebenarnya pesawat Airbus A-320 ini dilengkapi sistem perlindungan untuk mencegah pesawat mengalami roll atau terguling lebih dari 33 kali. Tetapi, terdapat permasalahan lain yang menyebabkan pesawat ini terguling di udara yaitu retakan pada bagian sirip.
" Retakan terjadi pada ruangan yang tidak ber-AC. Jadi saat parkir akan m
Lebih jauh, dia mengungkapkan pesawat mengalami interval kerusakan lebih sering dalam dua bulan terakhir. Sedangkan untuk tindakan perbaikan di bidang operasi tercatat telah dilakukan selama 22 kali.
Selain itu, sempat juga dilakukan perbaikan selama 18 kali untuk peningkatan kemampuan pengetahuan metereologi.
" Sebenarnya semua pilot telah dilatih untuk mengendalikan pesawat dalam situasi yang genting," tutur dia. (Ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah