Warga Jepang Banyak Yang Mempersiapkan Kematian (The Independent)
Dream - Sebagian masyarakat Jepang tengah keranjingan menjajal peti mati. Orang-orang Jepang, terutama kalangan tua, itu ingin memastikan bahwa tempat yang akan mereka pakai di liang lahat itu sesuai dengan keinginan.
Dikutip Dream dari laman The Independent, Kamis 27 November 2014, warga Jepang berbondong-bondong ke toko penjual peti mati. Mereka mencoba tidur di dalamnya. Tak hanya itu, mereka juga mendatangi kantor yang mengurus pemakaman untuk merencanakan penguburan mereka.
Sebenarnya, pekerjaan itu biasa dilakukan oleh keluarga yang ditinggal meninggal oleh salah satu angotanya. Namun ini terbalik, banyak orang Jepang telah mempersiapkan keperluan pemakaman, bahkan mencobanya.
Booming 'menjajal kematian' ini terjadi karena Jepang memiliki banyak penduduk dengan usia lanjut. Negeri Sakura itu memang tengah menghadapi krisis usia penduduk.
Berdasarkan sensus, Jepang diprediksi bakal mengalami penurunan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 30 persen pada tahun 2040, dari 81 juta menjadi 57 juta jiwa. Pada 2040 itu, Jepang juga diprediksi akan memiliki penduduk berusia di atas 100 tahun melebihi angka kelahiran.
Dengan prediksi itu, tak mengherankan terjadi booming di pasar perencanaan pemakaman. Pada Agustus silam, Tokyo menggelar pameran bisnis pemakaman. Lebih dari 50 perusahaan yang bergerak di bidang bisnis keamanan turut serta dalam pameran itu dan melayani lima ribu pengunjung.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale