Ratusan Umat Islam Dan Pemeluk Agama Lain Berbuka Puasa Di Gereja (Foto: City Circle)
Dream - Toleransi tumbuh dan berkembang atas dasar saling menghormati. Sikap toleran menumbuhkan kerja sama antar pemeluk keyakinan untuk bahu-membahu membangun wilayahnya.
Kesadaran itulah yang muncul di antara umat lintas agama di London, Inggris. Bertepatan dengan bulan Ramadan, Gereja Saint James, Piccadilly, Westminster, menggelar buka puasa bersama.
Uniknya, buka puasa yang digelar tidak saja antara umat Islam dan Kristiani saja. Umat dari agama lain, seperti Yahudi dan Hindu, turut serta dalam buka puasa tersebut.
Untuk tahun ini, menurut laman resmi Gereja Saint James, acara buka puasa bersama akan digelar Sabtu, 3 Juni 2017.
" Interfaith Iftar: Bringing Communities Together with Baroness Sayeeda Warsi. Saturday, 3 June 19.30 -22.30," tulis pengumuman di laman resmi gereja itu. Sayeeda Warsi merupakan pengacara dan mantan Menteri Urusan Komunitas dan Kepercayaan Inggris.
Buka bersama yang digelar Gereja Saint James diinisiasi pada 2016. Saat itu lebih dari 400 umat Muslim diundang untuk berbuka puasa bersama para pemeluk agama lain serta para tuna wisma.
Acara itu juga dihadiri Walikota London Sadiq Khan. Dalam acara itu, Sadiq mengungapkan kebanggaannya. Sebab, ada gereja di London yang menyelenggarakan buka bersama di altarnya.
Dalam sambutannya, Sadiq mengatakan pentingnya menjalin kerukunan dan kerja sama antara umat beragama di London. Dengan bekerja sama, para umat beragama dapat mengalahkan kemiskinan dan ketidakadilan.
" Karena semua agama menekankan pada kebutuhan untuk melayani umat manusia dan mengakhiri kemiskinan dan ketidakadilan dalam segala bentuk," ucap Sadiq kepada Geo News, Juni 2016.
Dalam kesempatan itu, Sadiq juga ingin memperbaiki reputasi Islam sebagai agama yang buruk. Dengan acara-acara semacam itu, umat Muslim London dapat menunjukkan gambaran sebenarnya mengenai Islam.
" Kita perlu memperbaikinya. Kita perlu bekerja dengan semua komunitas dan menunjukkan gambaran Islam yang sebenarnya kepada mereka. Kita hidup di dunia global dan itu berarti bekerja sama dengan semua agama dan aliran pemikiran. Kita perlu mempromosikan persaudaraan satu sama lain," kata dia.
Di kesempatan tahun lalu, Pemimpin Gereja, Lucy Winket, juga mencoba berpuasa sebagai bentuk solidaritas. Menurut Lucy, puasa umat Islam tergolong berat, karena memiliki bermacam pantangan.
Sadiq mengatakan peristiwa ini dapat dicontoh banyak kalangan.
" Lucy Winket juga berpuasa hari ini untuk menunjukkan solidaritas, ini adalah contoh bagus bagi kita semua. Di Inggris, umat Islam adalah minoritas. Apakah Muslim mayoritas atau minoritas di suatu negara, kita semua perlu berkumpul untuk membangun jembatan," ujar dia.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik