Dream - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah berhasil memecahkan rekor ayahnya sebagai diktator paling brutal.
Dia mengeksekusi lebih banyak pejabat tinggi dalam beberapa tahun pertama jabatannya sebagai orang nomor satu di negara komunis itu.
Dinas Intelijen Korea Selatan memperkirakan Kim Jong-un telah menghukum mati sebanyak 70 pejabat tinggi di pemerintahannya sejak berkuasa 2011.
Sementara menurut Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se, Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, hanya mengeksekusi sekitar 10 pejabat tinggi semasa tahun pertama pemerintahannya.
Seorang sumber di Intelijen Korea Selatan yang tak mau disebutkan namanya membenarkan bahwa lembaganya yakin pemimpin Korea Utara itu bertanggung jawab terhadap kematian 70 pejabat tinggi negara itu.
Namun sumber ini tidak bersedia mengungkapkan bagaimana Intelijen Korea Selatan mendapatkan informasi tersebut.
Korea Utara, sebuah negara otoriter yang diperintah oleh keluarga Kim sejak didirikan pada tahun 1948, sangat merahasiakan kinerja pemerintahannya. Informasi yang dikumpulkan oleh pihak luar sering kali sulit untuk dikonfirmasi kebenarannya.
Penghilangan paksa pejabat tinggi yang dianggap tidak sejalan sudah jamak dilakukan dalam pemerintahan Korea Utara sejak dahulu.
Untuk memperkuat pengaruhnya, pendiri Korea Utara, Kim Il-Sung, mencopot faksi-faksi yang pro-Tiongkok dan pro-Rusia dalam kepemimpinan senior Korea Utara beberapa tahun setelah pecah Perang Korea yang berlangsung 1950-1953.
Para korban pejabat petinggi tersebut termasuk Pak Hon Yong, sebelumnya wakil ketua Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara dan menteri luar negeri negara itu. Pak dieksekusi pada tahun 1955 setelah dituduh sebagai mata-mata Amerika.
Seperti pendahulunya, Kim juga menghukum mati para anggota senior partai melalui serangkaian pembersihan sejak mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya.
Pembersihan paling spektakuler sampai saat ini adalah yang dilakukan terhadap pamannya pada 2013, Jang Song Thaek, karena dianggap berkhianat.
Jang menikah dengan adik Kim Jong-il dan pernah dianggap orang yang paling berkuasa kedua di Korea Utara.
Agen mata-mata Korea Selatan menyatakan bahwa pada Mei 2015, Kim memerintahkan Menteri Pertahanan Hyon Yong Chol untuk dieksekusi dengan senapan anti-pesawat.
Eskekusi dilakukan karena Hyon mempermasalahkan gaya kepemimpinan Kim dan tertidur di sebuah rapat yang dihadiri pemimpin Korea Utara itu.
(Sumber: news.com.au)
Advertisement
25 Pulau Paling Favorit di Dunia, Ada Bali?
5 Tempat Glamping Terjangkau di Yogyakarta, Mari Healing dan Manjakan Mata
Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Peringatan Lewat Surat Terbuka
Jalan-Jalan Seru Naik Bus Tingkat di Jakarta, Begini Cara Pesan Tiket dan Jadwalnya
Keracunan MBG Ikan Hiu di Ketapang, Kepala Regional MBG Kalbar: Saya Marah ke Ahli Gizi
Prabowo Bertemu PM Kanada, Sepakati Penghapusan 90,5 Persen Tarif Impor dari RI
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Penampakan Ladang Vertikal Tertinggi di Indonesia, Lokasinya Ternyata Ada di Jaksel
Cantik dan Fresh Banget, Luna Maya Potong Rambutnya Jadi Bob Pendek
Payakumbuh Bersiap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Pacuan Kuda Nasional
Back to Basic Jadi Jurus Baru untuk Menguatkan Identitas Restoran, Social House
Ritual Menenangkan Ibu dan Bayi Lewat Sentuhan Penuh Cinta dari Cuddle Calm Cussons Baby