Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Dream - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta para wisatawan untuk sementara tidak berkunjung ke Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat di akhir pekan. Dua daerah tersebut saat ini ditetapkan kembali menjadi zona merah penyebaran Covid-19.
" Dua daerah ini sedang bebenah dalam pengendalian covid pasca libur panjang kemarin," ujar Ridwan di akun Instagramnya, @ridwankamil.
Ridwan juga meminta warga dua daerah tersebut untuk membatasi aktivitas. Juga mengurangi pergerakan serta tidak berkumpul dulu.
" Warga Bandung dan KBB juga diminta mengurangi pergerakan dan kumpul-kumpul yang tidak perlu," kata dia.
Selain itu, Ridwan mengingatkan warga Indramayu dan Karawang untuk siaga 1. Dua daerah ini akan menggelar Pilkada.
" Dua daerah yang akan Pilkada yaitu Indramayu dan Karawang juga harus siaga 1 menjelang pencoblosan minggu depan karena berada di zona merah," kata Ridwan.
Tetapi, kata Ridwan, kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi saat ini justru berstatus zona oranye. Padahal, selama pandemi Bodebek berada dalam status zona merah dalam waktu cukup lama.
" Mari pertahankan menuju kuning dan semoga hijau. Aamiin," tulis Ridwan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan, tahapan testing Covid-19 penting dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus Corona. Dengan proses ini, diharapkan bisa mengidentifikasi seseorang yang positif atau tidak terinfeksi Covid-19.
Menurut Dewi, tindakan testing masuk strategi yang banyak diterapkan berbagai di negara di dunia. Alasannya, Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang sangat cepat menular.
Dr Dewi mengatakan, pemahaman terhadap karakteristik Covid-19 yang cepat menular harus dipahami dengan cermat. Ia mencontohkan penularan banyak masyarakat yang tak menyadari jika dia telah menjadi orang yang menularkan corona kepada orang lain.
Kondisi ini akan menjadi mengkhawatirkan lantaran bisa meningkatkan angka pasien yang terinfeksi.
" Jadi pemeriksaan itu dilakukan untuk mengidentifikasi, siapa saja orang yang sudah tertular, kemudian dilakukan mulai dari isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit dan juga dilakukan kontak tresing ini yang sangat penting," kata dr Dewi dalam konferensi pers BNPB, Rabu 2 Desember 2020.
Meski begitu, Dewi juga menyoroti soal ketersediaan SDM yang melakukan pemeriksaan di laboratorium. Pasalnya, SDM di Indonesia masih terus dilatih untuk bisa melakukan pemeriksaan di laboratorium.
" Untuk bisa memeriksa Cobid-19 ini juga ternyata perlu waktu. Kita ingat bulan Maret awal terjadi pandemi ini bentuk virus yang seperti apa saja kita masih belajar. Pada saat itu laboratorium-laboratorium belum banyak yang memenuhi persyaratan. Karena tidak sembarang laboratorium semua bisa digunakan untuk pemeriksaan Covid-19," paparnya.
" Karena ini penyakit infeksi yang sangat mudah menular, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium untuk dapat menjadi masuk ke dalam jejaring pemeriksaan lab di Indonesia," jelasnya.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas