Dream - Kurator Perencanaan dan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil menjelaskan DKI Jakarta sejak awal tak disiapkan sebagai ibu kota negara. Ia menyampaikan, DKI Jakarta ditetapkan sebagai Ibu Kota dalam kondisi terpaksa.
Dia menerangkan, kebijakan memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta bukan merupakan ide Presiden Joko Widodo. Keputusan itu datang dari amanah pemerintahan sebelumnya.
“Maka kalau ditanya kenapa harus pindah ke IKN, jawabannya yang pertama tadi, Jakarta tidak pernah disiapkan untuk ibu kota, yang kedua IKN itu bukan idenya Pak Jokowi, Pak Jokowi hanya mengimplementasikan kewajiban sejarah,” ujar dia.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan, kebijakan pemindahan ibu kota negara sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Saat itu, Jakarta yang masih bernama Batavia diserang wabah penyakit sehingga ibu kota sempat dialihkan ke Bandung.
ucap dia.
Namun rencana menjadikan Bandung sebagai ibu kota Indonesia gagal karena persoalan ekonomi. Salah satunya krisis perekonomian global serta datangnya penjajahan Jepang ke Indonesia.
" Tapi gagal karena tahun 29 ada depresi besar ekonomi dunia dan tahun 42 Jepang datang, maka bubarlah IKN versi pemerintah kolonial Belanda. Jadi, IKN itu sudah dari dulu. Bukan sekarang," ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menerangkan bahwa rencana pemindahan Ibu Kota telah ada sejak zaman Presiden Soekarno. Namun ide tersebut tak pernah terealisasi karena kondisi Indonesia yang baru merdeka.
Ide serupa muncul di masa Presiden Soeharto yang ingin memindahkan ibu kota. Namun ide itu gagal karena adanya sejarah reformasi.
“Kemudian Presiden Soekarno tahun 50-an memindahkan gagasan ke Kalimantan, ke Palangkaraya tidak terwujud karena baru merdeka, anggaran tidak cukup, politik masih ramai dan seterusnya,” ungkap nya.
Ide inilah yang sedang diwujudkan pemerintahan Joko Widodo yang hendak memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Ridwan Kamil menegaskan kebutuhan sejarah ini bukan sekada urusan politik praktis melainkan sebuah upaya mewujudkan mimpi besar akan hadirnya sebuah bangsa besar.
" Karena 1945 kita proklamasi sebagai negara merdeka, 2045 kita akan proklamasi sebagai negara adidaya. Dan negara adidaya itu bernama Indonesia nomor 4 dunia harus punya Ibu Kota sebagai etalase, sebagai wajah bahwa kita bangsa yang maju,” ungkap Ridwan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN