Saan Mustopa Salurkan Bantuan PIP di Purwakarta, Tegaskan Tak Boleh Ada Pemotongan Dana

Momen Hangat Saat Penyerahan Bantuan

Dalam suasana yang akrab, Saan Mustopa menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para siswa. Mereka datang bersama orang tua dan para guru, yang turut mendampingi proses penyaluran. Selain dana pendidikan, Saan juga membawa perlengkapan alat tulis bagi para siswa—sebuah dorongan sederhana namun bermakna bagi anak-anak yang sedang berada di masa belajar aktif.

Kegembiraan anak-anak terlihat jelas. Sebagian tampak malu-malu saat maju menerima alat tulis, tetapi senyum lebar dan tepuk tangan dari teman-teman membuat suasana menjadi hangat dan penuh harapan. Bagi mereka, bantuan ini bukan hanya soal uang, tetapi juga bentuk perhatian nyata dari wakil rakyat terhadap masa depan mereka.

Pendidikan, Pilar Masa Depan

Dalam sambutannya, Saan Mustopa menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu kunci utama pemerataan kualitas hidup masyarakat.

“ Pendidikan adalah hal penting yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Dengan pendidikan, anak-anak kita memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperbaiki masa depan mereka dan mengangkat derajat keluarga,” ujarnya di hadapan warga, Sabtu (11/10/2025).

Menurutnya, setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa terkendala kondisi ekonomi keluarga. Program seperti PIP merupakan jaring pengaman sosial yang harus dimanfaatkan secara maksimal dan tepat sasaran.

Tak Boleh Ada Potongan PIP, Titik

Di hadapan orang tua dan para guru, Saan menegaskan bahwa PIP adalah hak penuh siswa. Karena itu, ia memastikan bahwa bantuan tersebut tidak boleh dipotong dalam bentuk apa pun oleh pihak mana pun.

“ Penyaluran PIP dari NasDem sama sekali tidak akan dipotong, bahkan seharusnya ditambahkan oleh para wakil rakyat. Karena bagaimanapun, ini adalah program mulia, membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa sekolah,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa memastikan program pemerintah berjalan bersih adalah bagian dari tanggung jawab moral dan politik seorang anggota DPR RI.

Reses Bukan Sekadar Agenda Formal

Lebih jauh, Saan mengungkapkan bahwa kegiatan reses bukan sekadar rutinitas atau kewajiban administratif. Ia menganggap reses sebagai jembatan penting antara kebijakan pemerintah dan realitas kebutuhan masyarakat di lapangan.

“ Kami di DPR RI akan terus memastikan bahwa suara masyarakat tidak hanya didengar, tapi diwujudkan dalam kebijakan nyata. Inilah esensi dari reses—menyatu dengan rakyat, mendengar langsung, dan memperjuangkan kebutuhan mereka,” katanya.

Melalui dialog terbuka dengan guru, tokoh masyarakat, dan warga sekitar, Saan menghimpun berbagai aspirasi khususnya mengenai pendidikan, infrastruktur sekolah, hingga kondisi sosial ekonomi masyarakat Cinangka.

Menguatkan Hubungan Wakil Rakyat dan Warga

Kegiatan penyaluran bantuan ini juga menjadi sarana memperkuat kedekatan antara Saan Mustopa dan konstituennya di Jawa Barat VII. Bagi warga Cinangka, kehadiran wakil rakyat yang turun langsung memberikan bantuan pendidikan memberikan rasa dihargai dan diperhatikan.

Saan berharap, upaya kecil ini bisa menjadi dorongan moral bagi anak-anak agar terus bersemangat belajar dan meraih cita-cita mereka.

Ia juga menegaskan bahwa investasi negara pada pendidikan harus selalu menjadi prioritas, karena di tangan generasi mudalah masa depan Purwakarta dan Indonesia ditentukan.