Santri Tahfiz Daarul Quran Gelar Doa Bersama (Istimewa)
Dream - Tak hanya Indonesia, kondisi dunia juga tengah mengalami situasi yang bergejolak. Seperti terjadinya ketegangan politik hingga bencana alam dan teror kesehatan seperti virus corona di Wuhan, Hubei, China.
Situasi ini sedikit banyak memberikan pengaruh kepada Indonesia. Meski belum ditemukan kasus infeksi corona, Indonesia tetap waspada dan melakukan sejumlah langkah penanggulangan.
Menyikapi hal itu, para santri tahfiz Alquran Rumah Tahfiz Center serta Pesantren Tahfiz Alquran Takhassus menggelar khataman akbar juga doa untuk negeri. Para santri melangitkan doa dan harapan agar Indonesia dijauhkan dari bencana, musibah maupun wabah penyakit.
Direktur Utama PPPA Daarul Quran, Abdul Ghofur, mengatakan ada lebih dari 37 ribu santri mengikuti gelaran khataman Alquran serta buka puasa bersama yang dilaksanakan di 1.000 rumah tahfiz dan pesantren takhassus di seluruh Indonesia.
" Pada kesempatan ini, santri-santri kamu memanjatkan doa terbaik bagi negeri ini dan para donatur yang terus membersamai perjuangan dakwah tahfidzul Quran," ujar Ghofur, melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Ghofur melanjutkan, para santri juga mempersembahkan doa istimewa kepada para donatur. Setiap harapan yang dititipkan para donatur dipegang para santri untuk dibacakan dan didoakan.
Selain itu, para santri juga melaksanakan ibadah sunah puasa Senin-Kamis. Ghofur berharap doa-doa mereka diijabah oleh Allah SWT.
" Terima kasih kepada masyarakat yang terus membersamai PPPA Daarul Qur’an dalam perjuangan dakwah tahfidzul Quran. Semoga Allah mengabulkan segala hajat dan senantiasa memberikan keberkahan para donatur. Insya Allah setiap ayat yang dibacakan dan dihafal para santri, mengalir pula pahalanya untuk donatur," kata Ghofur.
Dream - Usia Risa Sri Rizkiyah masih belia. Baru 16 tahun. Meski begitu, dia sudah punya prestasi membanggakan, hapal 30 juz Alquran.
Risa sudah dua tahun meninggalkan kampung halamannya di Garut, Jawa Barat, dan menjadi santriwati Pesantren Tahfiz Khusus Yatim Daarul Quran Takhassus Tegal, Jawa Tengah.
Keputusannya merantau karena ingin mewujudkan cita-cita menjadi seorang tahfizah, muslimah penghafal Alquran. Motivasi utamanya adalah orang tua.
" Biar bisa menolong orang tua karna belum tentu di dunia kita bisa membahagiakan mereka tapi dengan hafalan Quran kita bisa jadi penolong mereka di akhirat," ujar Risa dalam keterangan tertulis diterima Dream dari Daarul Quran.
Risa ingin mempersembahkan hadiah terbaik kepada orang tuanya, berupa hapalan Alquran. Dia juga mengharapkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT.
Sejak kecil Risa memang sudah dikenalkan dengan Alquran. Saat duduk di bangku kelas 3 SD, Risa meraih juara 3 lomba hafalan Juz 30.
Risa kini menjadi motivasi bagi kakak dan adiknya. Mereka ingin mengikuti jejak Risa menjadi hafizah.
Di keluarnya, Risa bukan anak pertama yang menghapal Alquran. Tetapi, dia jadi satu-satunya anak yang sudah hapal genap 30 juz.
" Yang sulit dari menghapal adalah menjaganya, insyaallah sekarang harus lebih banyak waktu lagi untuk murajaah," tutur Risa.
Hingga saat ini, terdapat 302 santri yang menghapal Al-Quran di Pesantren Tahfiz Daarul Quran Takhassus yang tersebar di seluruh Indonesia. Para santri tengah berjuang mewujudkan cita-cita meraih keberkahan dunia akhirat.
Dream - Usia Roni bukan lagi anak-anak. Dia sudah 34 tahun. Tetapi, usia tersebut tidak menghalangi tukang cukur asal Palembang, Sumatera Selatan, itu untuk belajar membaca Alqur'an.
Ya, Roni memang tidak bisa membaca huruf-huruf hijaiyah. Namun begitu, semangatnya yang tinggi untuk belajar mengaji mampu menghilangkan rasa malunya.
" Pokoknya setiap siang, jadwal saya ya mengaji di sini," ujar Roni, melalui keterangan tertulis diterima Dream dari PPPA Daarul Quran.
Lima kali dalam sepekan, Roni selalu datang ke kantor Daarul Quran Palembang untuk mengikuti program mengaji. Roni benar-benar memulainya dari nol, dari mengenal huruf hijaiyah lewat kitab Iqro'.
Kios cukur rambut Roni berlokasi di dekat kantor Daarul Quran. Dia pun berpikir daripada menunggu pelanggan hanya dengan duduk-duduk, lebih baik memanfaatkan sebagian waktu untuk belajar baca Alqur'an.
Roni juga tidak malu mengakui waktu terakhirnya belajar mengaji saat masih kecil. Sehingga, bukan masalah bagi Roni jika harus kembali belajar Iqro'.
" Dulu kecil saya nakal dan malas belajar Alqur'an, sekarang sudah tua baru ingat dan ingin belajar lagi," kata dia.
Semangat Roni untuk bisa mengaji sangat tinggi. Tak lupa, setiap kali usai mengaji Roni selalu menyisihkan sebagian rezekinya untuk para penghafal Alquran.
Doa Roni hanya satu, dimudahkan Allah untuk bisa belajar Alquran.
Pimpinan Daarul Quran Palembang, Dwi Frihanto, mengatakan pihaknya menyambut siapa saja yang ingin belajar ataupun menghafal Alquran.
" Insya Allah kami menyiapkan asaatidz dan asaatidzah untuk membimbing tahsin dan tahfiz. Semoga ikhtiar ini membuat dakwah tahfidzul Qur’an bisa menembus kota maupun di pelosok Palembang bahkan di Nusantara maupun seantero dunia," kata Dwi.
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi