Satgas Tanggap Covid-19 Kemenag Salurkan Bantuan Ke Pesantren Terdampak (Kemenag)
Dream - Sejumlah pesantren ditetapkan sebagai klaster setelah ditemukan para santrinya terinfeksi Covid-19. Klaster pesantren tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kementerian Agama menerjunkan tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 internal ke sejumlah pesantren tersebut. Tim menyalurkan bantuan untuk penanganan penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.
" Kami prihatin dengan kasus positif Covid-19 yang terjadi di pesantren. Tim Satgas Ditjen Pendidikan Islam Kemenag sudah terjun langsung ke lokasi untuk memberikan bantuan," ujar Menteri Agama Fachrul Razi, melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Beberapa bantuan yang telah disalurkan Satgas Covid-19 Kemenag di antaranya 38 ribu masker medis, 35.940 masker kain, 1.825 hand sanitizer, 2.460 botol suplemen, dan 2.150 sabun cuci tangan. Selain itu, bantuan juga diberikan dalam bentuk disinfektan, alat foging, isi ulang hand sanitizer, madu, dan alat pelindung diri (APD).
" Ini baru tahap awal, bantuan yang disalurkan untuk delapan pondok pesantren di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Total ada 861 santri yang terkonfirmasi positif pada delapan pesantren ini," kata Fachrul.
Dia melanjutkan Satgas terus bergerak menyalurkan bantuan ke pesantren-pesantren lainnya. Khususnya ke pesantren yang memiliki kasus Covid-19.
Sampai saat ini, tercatat ada 1.510 santri, ustaz, dan ustazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari berbagai pesantren di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 976 orang sudah dinyatakan sembuh dan sisanya masih dalam perawatan maupun isolasi.
Fachrul menambahkan bantuan ini tidak termasuk Bantuan Operasional Pesantren (BOP) yang diberikan sejak akhir Agustus 2020. Masing-masing pesantren ada yang mendapat bantuan sebesar Rp25juta-Rp50juta menyesuaikan dengan jumlah santri di masing-masing pesantren.
Total lebih dari Rp2 triliun sudah diberikan untuk membantu pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan di masa pandemi Covid-19.
Fachrul berharap pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan dalam proses pembelajaran sebagai upaya bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Dia juga meminta pesantren bisa melakukan pembelajaran tatap muka dengan jumlah santri yang mengikuti kapasitas standar protokol kesehatan.
" Virus Covid-19 bisa menimpa siapa saja. Ini bukan aib, tapi musibah. Mari tetap patuhi protokol kesehatan, demi kesehatan kita bersama," ucap Fachrul.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?