Diduga Hepatitis Akut, 1 Anak di Tulungagung Jatim Meninggal Dunia

Reporter : Okti Nur Alifia
Minggu, 8 Mei 2022 14:26
Diduga Hepatitis Akut, 1 Anak di Tulungagung Jatim Meninggal Dunia
Berdasarkan ciri-ciri klinis, identik dengan penyakit hepatitis.

Dream - Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dinyatakan meninggal dunia diduga akibat penyakit hepatitis akut yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat, membenarkan adanya laporan tersebut.

'Ya... sudah konfirmasi (hepatitis of uknown)," kata Kasil Rokhmat di Tulungagung, dikutip dari Merdeka pada Minggu 8 Mei 2022.

Anak perempuan yang tidak disebutkan identitasnya ini sempat mendapat perawatan intensif di RSUD dr. Iskak Tulungagung dan meninggal dunia pada Jumat, 6 Mei 2022.

Kasil Rokhmat menyatakan ciri-ciri klinis dari hasil pemeriksaan, identik dengan penyakit hepatitis. Namun belum diketahui penyebab serta dari mana sumber hepatitis.

1 dari 4 halaman

Hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien tidak terdeteksi virus hepatitis A, B, C, D, maupun E. Konfirmasi positif tersebut sesuai dengan kriteria Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kriteria yang diderita antara lain gejala penyakit kuning, berusia di bawah 10 tahun, dan tidak ada penyebab lain. Sedangkan gejala yang muncul adalah demam, diare, serta urine yang berwarna lebih pekat dan feses berwarna pucat.

Kasil Rokhmat menyampaikan, dugaan sementara hepatitis akut ini berhubungan dengan adanya adeno virus. Virus yang diyakini dapat menular melalui makanan dan minuman yang tingkat higienitasnya rendah.

Temuan kasus ini berawal dari pasien yang sempat mengalami demam dan muntah-muntah sekitar 4 hari.

 

2 dari 4 halaman

Ditemukan 114 Kasus Suspek Hepatitis Akut di Jawa Timur

Dream - Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur telah menemukan 114 kasus suspek (menunjukkan gejala) penyakit hepatitis akut. Penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini sebelumnya telah merenggut nyawa 3 anak yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Data tersebut diambil dari catatan SKDR sejak minggu ke-1 hingga ke-17 (per 4 Mei 2022) di 18 kabupaten dan kota. Pada minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan. Kasus suspek tersebut masih membutuhkan pemeriksaan apakah itu hepatitis atau bukan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), Erwin Astha Triyono, mengimbau masyarakat tetap tenang dan melakukan pencegahan dengan menerapkan PHBS.

“ Sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh, menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit,” kata Erwin dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id, Jumat 6 Mei 2022.

3 dari 4 halaman

Untuk sementara, masyarakat diminta tidak berenang di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan benda lainnya yang sering dipegang orang.

Erwin menjelaskan, gejala klinis yang ditemukan pada pasien hepatitis akut diantaranya peningkatan enzim hati, sindrom hepatitis akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. 

Selan itu, ia berpesan jika masyarakat menemui gejala tersebut pada anak, untuk segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar bisa dilakukan observasi dan tindakan.

4 dari 4 halaman

Setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara resmi Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (penyebabnya) pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah. 

Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris 114 orang, Spanyol 13 orang, Israel 12 orang, Amerika Serikat 9 orang, Denmark 6 orang, Irlandia kurangd dari 5 orang.

Kemudian, Belanda 4 orang, Italia 4 orang, Norwegia 2 orang, Prancis 2 orang, Romania 1 orang, dan Belgia 1 orang, dengan kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Dan 17 anak atau sekitar 10% di antaranya memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Beri Komentar