Ilustrasi Riyadh
Dream - Arab Saudi memberlakukan lockdown total di seluruh kawasannya untuk mencegah penyebaran virus corona. Keputusan ini resmi berlaku terhitung mulai 30 Ramadhan hingga 4 Syawal 1441 H, bertepatan dengan 23-27 Mei 2020.
Tetapi, menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi, kegiatan perekonomian di seluruh negeri masih akan tetap berjalan. Masyarakat juga masih diizinkan ke luar rumah dengan batas waktu antara pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore, kecuali di Mekah yang terus diberlakukan lockdown.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Saudi hanya memberlakukan lockdown 24 jam untuk wilayah Baish di Provinsi Jazan.
Dikutip dari Arab News, penduduk Arab Saudi hanya diizinkan keluar rumah untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok dan keperluan medis dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada Selasa, kemarin, Kementerian Kesehatan Saudi mencatatkan tingkat kesembuhan virus corona harian tertinggi sejak wabah itu masuk pada dua bulan lalu.
Ada lebih dari 2.520 pasien sembuh dan ini merupakan perhitungan harian tertinggi sejak awal pandemi di mana ada peningkatan jumlah total pasien sembuh menjadi 15.257 orang.
Tetapi, ada 1.911 kasus infeksi baru dilaporkan pada Selasa, 12 Maret 2020. Sehingga total kasus menjadi 42.925 di Arab Saudi dengan 27.404 kasus aktif dan 147 dalam kondisi kritis.
Dari kasus terkonfirmasi, 82 persen pasien adalah laki-laki dan 18 persen perempuan. Dua persen adalah orang dewasa di atas usia 65, sementara 6 persen adalah anak-anak.
Kematian terakhir dua warga Saudi dan tujuh ekspatriat di Mekah, Riyadh, dan Wadi Al-Dawaser, menjadikan jumlah total korban jiwa menjadi 264.
The King Abdul Aziz City for Science and Technology bersama dengan para pakar bidang epidemiologi dan matematika, sedang membangun sebuah model simulasi yang memantau pergerakan di kota-kota Saudi menggunakan teknologi AI.
Teknologi ini dikembangkan untuk membantu pemerintah dalam memprediksi langkah-langkah tepat dalam pengambilan keputusan untuk memerangi pandemi virus corona.
Dream - Kerajaan Arab Saudi mengumumkan kabar baik jelang malam Nuzulul Quran atau Minggu, 10 Mei 2020. Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona yang dinyatakan sembuh sudah mencapai lebih 10 ribu jiwa.
Arab News melaporkan pasien sembuh di Arab Saudi sudah melewati 10 ribu pasien sejak Sabtu, 9 Mei 2020 lalu. Data dari Kementerian Kesehatan Saudi menyebutkan pasien hanya memiliki gejala ringan dengan tenggat waktu kesembuhan sekitar 14-21 hari.
Kementerian Kesehatan Saudi menyatakan 80 hingga 90 persen pasien Covid-19 berhasil pulih dalam waktu dua sampai tiga pekan. Kecuali yang kondisinya lebih parah.
Hingga Minggu malam, 10 Mei 2020, Worldometer mencatat pasien Covid-19 sembuh di Saudi sejumlah 10.144 pasien. Sementara pasien meninggal ada 239 orang.
Kasus aktif Covid-19 terkonfirmasi di Saudi mencapai 26.753 pasien. Sedangkan pasien kritis berjumlah 140 orang, dan total kasus ada 37.136.
Kasus di Saudi banyak terdeteksi dari tes massal yang digalakkan otoritas setempat.
Kerajaan Saudi sendiri telah melonggar kebijakan lockdown untuk beberapa lokasi seperti di Kota Mandinah. Tetapi masyarakat tetap diimbau untuk mengikuti anjuran yang diberikan secara bertahap sebagai upaya menekan persebaran virus corona.
(Sah, Sumber: Liputan6.com/Tommy Kurnia)
Dream - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, memberikan persetujuan untuk pelaksanaan sholat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Keputusan ini ditetapkan setelah adanya permintaan dari Presiden Jenderal Dua Masjid Masjid, Syeikh Abdulrahman As Sudais.
Dikutip dari Saudi Gazette, meski demikian, dua masjid tersebut tetap tertutup untuk umum. Sholat Tarawih hanya boleh diikuti oleh seluruh staf Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Hal ini dimaksudkan untuk menekan kasus penyebaran virus corona. Diketahui, saat ini Saudi masih dilanda pandemi Covid-19 dengan kasus terbesar ada di Mekah.
Sebelumnya, pada Selasa malam, Syeikh Sudais mengumumkan beberapa aturan mengenai pelaksanaan ibadah Ramadhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ketentuan tersebut tertuang dalam 8 poin, seperti diunggah di akun Facebook resmi Pengelola Dua Masjid Suci, Haramain.
Pada poin pertama, sholat Tarawih akan dilaksanakan tanpa melibatkan jemaah umum. Mereka yang dapat mengikuti jemaah sholat Tarawih di dua masjid tersebut hanyalah para pengelola.
Poin kedua, rakaat Tarawih dikurangi menjadi 10 rakaat dipimpin dua imam. 6 rakaat dipimpin imam pertama, sedangkan 4 rakaat dan sholat Witir dipimpin imam kedua.
Poin ketiga, imam pertama memimpin tiga kali sholat dan imam kedua memimpin dua kali sholat dan Witir. Pembacaan doa qunut akan disingkat.
Poin keempat, layanan buka puasa ditiadakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kemudian, keranjang makanan akan didistribusikan di seluruh Mekah dan Madinah.
Poin kelima, itikaf dibatalkan. Pada poin keenam, umrah tetap ditanggguhkan hingga pengumuman lebih lanjut.
Poin ketujuh, tadarus Alquran digelar usai sholat Tarawih hingga waktu sholat Tahajud. Khataman akan digelar di waktu Tahajud malam ke-29.
Sedangkan poin kedelapan, pemeriksaan kesehatan tetap dilanjutkan untuk seluruh pekerja dan staf sebelum mereka masuk ke dalam masjid.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati