Haji Di Tengah Pandemi Covid-19 (Shutterstock.com)
Dream - Prosesi penyelenggaraan ibadah haji 1442 H sudah dimulai. Arab Saudi memastikan tidak ada kasus Covid-19 teridentifikasi muncul di antara para jemaah.
Pandemi virus corona memaksa otoritas Saudi membatasi kuota haji tahun ini menjadi 60 ribu jemaah. Seluruhnya berasal dari dalam negeri, baik warga Saudi maupun asing yang sudah berdomisili.
Pejabat kementerian keamanan, kesehatan dan haji mengatakan tindakan pencegahan terhadap Covid-19 telah sepenuhnya dilaksanakan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al Abd Al Aly mengatakan belum ada kasus yang terdeteksi. Protokol kesehatan dan tindakan pencegahan dapat memastikan musim haji yang aman.
" Tahap pertama protokol dimulai sebelum jemaah tiba di Masjidil Haram Sabtu untuk memulai haji. Pada fase ini, kami memastikan bahwa semua jemaah telah menerima vaksin yang diperlukan," ujar Al Aly.
Tahap kedua termasuk menyebarkan kesadaran di kalangan peziarah dan memperkenalkan tindakan pencegahan. Kampanye digalakkan dalam berbagai bahasa.
" Karena para peziarah berasal dari kebangsaan yang berbeda, kampanye kesadaran diluncurkan melalui berbagai bahasa," katanya.
Pemandu kesehatan khusus menemani peziarah untuk memeriksa mereka dan memberikan saran.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kolonel Talal Al Shalhoub mengatakan dinas keamanan dan entitas pemerintah menerapkan rencana pencegahan kesehatan di tempat-tempat suci. Petugas akan terus bekerja mencegah orang tidak memiliki hak memasuki tempat-tempat suci.
" Mereka yang ditemukan melanggar aturan akan ditangkap dan dihukum," kata Al Shalhoub.
Juru Bicara Kementerian Haji dan Umroh, Hisham bin Saeed mengatakan tindakan pencegahan ketat diterapkan untuk mengangkut jemaah. Termasuk dari Mina ke Arafat antara pukul 5 pagi dan 8 pagi pada Senin pagi.
Sekitar 71 kamp telah disiapkan untuk menampung para peziarah. Al-Aly mengatakan ada 13 rumah sakit di Mekah dengan tiga terletak di tempat-tempat suci, sementara 10 lainnya berada di kota Mekah.
Ada juga rumah sakit lapangan keliling yang akan mendampingi jemaah haji. Kemudian ada juga sekitar 50 klinik dan pusat kesehatan di berbagai tempat suci.
" Selain itu, kami memiliki 180 ambulans yang dapat memberikan layanan perawatan intensif," kata Hisham.
Dia mengatakan Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi juga menyediakan layanan signifikan termasuk kapasitas untuk hampir 3.000 tempat tidur medis.
Tahun ini adalah tahun kedua pembatasan jumlah jemaah haji. Pada 2019, sebelum pandemi tiba, hampir 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia ikut ambil bagian, dikutip dari Arab News.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
