Keluarga Korban Pesawat Lion Air PK-LQP Penerbangan TJ 610 Dengan Tujuan Jakarta-Pangkal Pinang Menabur Bunga Di Atas KRI Banda Aceh Di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11). (Merdeka.com/Imam Buhori)
Dream - Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri mengungkap kembali identitas tujuh penumpang Lion Air JT610. Kepala Operasi Tim DVI RS Polri, Kombes Linda Cancer mengatakan, tujuh jenazah yang teridentifikasi itu berasal dari sidik jari, tes DNA dan catatan medis.
" Penumpang teridentifikasi melalui DNA (sebagai data) primernya dan sekundenya, data medis," kata Lisda, Rabu, 7 November 2018.
Lisda mengatakan, pada sidang rekonsiliasi identifikasi kali ini tim DVI sempat berdiskusi ketat. Upaya itu dilakukan untuk verifikasi dan kehati-hatian.
" Sebetulnya nggak hari ini saja, tapi tiap sidang rekonsiliasi kita benar-benar melakukannya dengan penuh kehati-hatian dan teliti. Semua ahli dilibatkan dan diminta pendapatnya untuk menetapkan identitas penumpang ini," ujar dia.
Dari identifikasi ini, terdapat dua balita yang berhasil ditemukan identitasnya oleh Tim DVI. Berikut tujuh penumpang yang berhasil diidentifikasi tim DVI,
1. Kasan, laki-laki, usia 63 tahun, diidentifikasi melalui sidik jari.
2. Eling Sutikno, laki-laki, usia 59 tahun, melalui sidik jari.
3. Sahabudin, laki-laki, usia 40 tahun, melalui sidik jari.
4. AKBP Sekar Maulana, laki-laki, usia 45 tahun, melalui sidik jari.
5. dr Rio Nanda Pratama, laki-laki, usia 26 tahun, melalui sidik jari.
6. Radhika Widjaya, laki-laki, usia 4 tahun, melalui DNA dan medis.
7. Rafezha Widjaya, laki-laki, usia 1 tahun 9 bulan, melalui DNA dan medis.
Dengan tujuh identifikasi ini, total sebanyak 51 penumpang telah berhasil diidentifikasi.