Mahasiswa Perbanas Diduga Bunuh Diri Sempat Kirim SMS Ibunda

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 6 April 2017 17:24
Mahasiswa Perbanas Diduga Bunuh Diri Sempat Kirim SMS Ibunda
Persoalan yang menyebabkan bunuh diri konon akibat putus cinta.

Dream - Peristiwa mahasiswa yang diduga melompat dari salah satu lantai di Kampus Perbanas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 5 April 2017 malam, menyisakan kisah sedih. Sebelum mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Gedung Unit III ABFII Perbanas, Fran Berton Martua sempat menyuruh ibunya untuk datang.

Permintaan itu dia sampaikan melalui pesan singkat.

" Katanya sih dia sebelum bunuh diri SMS nyokapnya (ibu) suruh datang ke kampus," kata salah satu rekan korban, Idham, di sekitar kampus Perbanas, Setiabudi, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Idham mengatakan pada saat kejadian, dia sedang berada di belakang kampus bersama rekan-rekannya. Dia sempat mendengar suara jatuh dan seseorang menangis.

" Saya kan satu tongkrongan sama dia, malam itu sempet denger suara jatuh. Nggak lama ada suara nangis, ternyata yang nangis nyokapnya," ucap dia.

Menurut kabar, korban nekat mengakhiri hidupnya karena masalah asmara.

" Dengar-dengar sih putus cinta, cuma nggak tahu juga," ungkap Idham.

Mahasiswa yang mengambil program studi Sistem Komputer itu mengatakan, siang sebelum kejadian, korban berperilaku tak seperti biasanya dan terlihat lebih pendiam.

" Pas siangnya tuh diem sih, agak aneh aja, nggak kayak biasanya," ucap dia.

1 dari 1 halaman

Kata Saksi Mata

Kata Saksi Mata © Dream

Dream - Mahasiswa Perbanas, FBM, meninggal dunia setelah terjun dari lantai tiga Gedung Unit III Perbanas, Setiabudi, Jakarta Selatan. Insiden tersebut terjadi pada Rabu malam, sekitar pukul 22.25 WIB

" Korban diduga bunuh diri dari lantai tiga Gedung Unit III Kampus Perbanas. Gedung tingginya ada tujuh lantai," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta, kepada Dream, Kamis 6 April 2017.

Purwanta mengatakan, ada saksi mata yang melihat Fran jatuh ke halaman kampus. Saksi mata itu adalah petugas kebersihan kampus, Abdul Djaelani dan Mustadi. Saat itu, keduanya sedang mengambil sampah di lantai dasar.

" Saksi selanjutnya mengecek korban dibantu petugas keamanan kampus dan korban sudah meninggal. Korban mengalami luka di kepala," ucap dia.

Menurut Purwanta, pada saat ditemukan, mahasiswa 20 tahun itu mengenakan kemeja putih dan celana jins panjang warna hitam. Selanjutnya, polisi membawa jasad FBM ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Hingga saat ini, polisi masih mencari tahu apa yang menyebabkan FBM jatuh.

Beri Komentar