Sebulan Lebih Nol Pasien Covid-19, Wuhan Laporkan 14 Kasus Baru

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 12 Mei 2020 14:00
Sebulan Lebih Nol Pasien Covid-19, Wuhan Laporkan 14 Kasus Baru
Kasus baru ini dilaporkan pertama kali muncul pada 28 April.

Dream - Kota Wuhan, China, melaporkan 14 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Ini pertama kalinya terjadi setelah sebulan lebih tidak ada pasien positif baru.

Wuhan menjadi pusat wabah dan kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada Desember 2019. Kota ini kemudian menjalani lockdown lebih dari dua bulan lamanya.

CTV News melaporkan 14 kasus baru ini telah dikonfirmasi oleh Komisi Kesehatan Nasional China. Kasus baru pertama kali dilaporkan pada tanggal 28 April dan melonjak tinggi pada 9 Mei 2020, sedangkan dua kasus baru lainnya berasal dari luar negeri.

Untuk sebelas kasus lainnya dilaporkan berasal dari Kota Shulan di Provinsi Jilin arah timur laut. Otoritas Shulan telah meningkatkan level risiko penyebaran Covid-19 dari sedang ke tinggi pada Minggu, 10 Mei 2020.

 

1 dari 5 halaman

Banyak Ahli Kesehatan Khawatir

Hingga hari ini, China memiliki total 82.918 kasus dan 4.633 kematian. Menurut Forbes, pejabat kesehatan di seluruh dunia tengah mengamati beberapa negara yang telah melonggarkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah.

Banyak pejabat kesehatan dunia khawatir apabila kebijakan dilonggarkan akan meningkatkan infeksi dan persebaran virus corona. Bahkan sekarang, negara yang telah menarik kebijakan lockdown atau karantina wilayah terlalu dini tengah menghadapi gelombang kedua infeksi Covid-19.

Salah satu negara yang tengah menghadapi gelombang kedua yaitu Kota Seoul, Korea Selatan. Saat ini, Korsel tengah menutup lebih dari 2.100 klub malam, bar, dan diskotik setelah tiga orang pria terindikasi terinfeksi Covid-19 pada Sabtu, 2 Mei 2020 lalu.

Selain Korsel, Jerman juga tengah menghadapi fase kedua karena telah menarik kebijakan lockdown atau karantina wilayah. Menurut laporan, Jerman memiliki 1.000 kasus positif Covid-19 baru pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Sumber: World of Buzz

2 dari 5 halaman

Temuan Mengejutkan Virus Corona di Langit Wuhan

Dream - Perkembangan bukti virus SARS-CoV-2 (jenis virus corona baru) penyebab Covid-19 dapat menular lewat udara terus bertambah.

Sebelumnya, melalui eksperimen laboratorium, para ilmuwan telah mengidentifikasi adanya jejak genetik virus corona di droplet yang ada di udara.

Beberapa droplet berisi virus corona ini memiliki diameter lebih kecil dari satu per sepuluh ribu inci.

Namun baru-baru ini ilmuwan China menemukan droplet kecil berisi virus corona di udara dalam dunia nyata.

3 dari 5 halaman

Virus Corona Melayang dalam Bentuk Droplet Kecil

Mereka berhasil menangkap droplet kecil yang mengandung jejak genetik virus corona di udara di dua rumah sakit di Wuhan, China.

Temuan mereka telah dipublikasikan pada hari Senin, 27 April 2020, di jurnal Nature.

Namun, masih belum diketahui apakah virus yang berhasil dikumpulkan melalui udara itu adalah jenis yang menular.

Meskipun demikian, droplet kecil yang dikeluarkan melalui bernafas dan berbicara itu bisa mengambang di udara dan dihirup oleh orang lain.

4 dari 5 halaman

Covid-19 Berpotensi Menular Melalui Udara

" Virus itu akan terus melayang di udara selama setidaknya dua jam. Ini menunjukkan bahwa ada potensi (virus corona) menular melalui udara," ujar Profesor Linsey Marr, seorang ahli teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech yang tidak terlibat dalam penelitian.

Profesor Marr dan banyak ilmuwan lain mengatakan semakin banyak bukti yang menunjukkan, virus corona bisa menular dalam bentuk droplet kecil di udara yang dikenal sebagai aerosol.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini masih mengecilkan kemungkinan tersebut.

WHO menyebut, virus corona menular dalam bentuk droplet besar yang tidak mungkin bisa berada di udara dalam waktu lama.

WHO juga menyebut, Covid-19 juga bisa menular melalui benda yang permukaannya terkontaminasi oleh virus SARS-CoV-2.

5 dari 5 halaman

Sedikit Virus di Tempat Berventilasi Baik

Pada bulan Februari dan Maret, para ilmuwan China mengumpulkan sampel di Rumah Sakit Renmin di Universitas Wuhan dan di fasilitas medis sementara, yang digunakan untuk tempat karantina dan merawat pasien dengan gejala ringan.

Mereka juga mengambil sampel udara di area umum di sekitar Wuhan. Termasuk bangunan tempat tinggal, supermarket, dan dua pusat perbelanjaan.

Sangat sedikit virus yang terdeteksi di udara di bangsal isolasi atau di kamar pasien rumah sakit, yang berventilasi baik.

Beri Komentar