Sederet Fakta Menarik Matahari Buatan Jepang yang Baru Menyala, Ternyata Ini Tujuannya

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 23 Desember 2023 13:01
Sederet Fakta Menarik Matahari Buatan Jepang yang Baru Menyala, Ternyata Ini Tujuannya
Simak fakta menarik tentang matahari buatan yang berhasil dinyalakan di Jepang

1 dari 12 halaman

Sederet Fakta Menarik Matahari Buatan Jepang yang Baru Menyala, Ternyata Ini Tujuannya

Sederet Fakta Menarik Matahari Buatan Jepang yang Baru Menyala, Ternyata Ini Tujuannya © Sederet Fakta Matahari Buatan Jepang yang Baru Menyala 2023 dream.co.id

2 dari 12 halaman

Dream - Jepang akhirnya meresmikan beroperasinya tokamak atau reaktor fusi JT-60SA, yang digadang-gadang sebagai teknologi matahari buatan untuk membantu kebutuhan energi masa depan umat manusia.

Tujuan tokamak JT-60SA adalah untuk menyelidiki kelayakan fusi sebagai sumber energi bersih, aman, berskala besar, dan bebas karbon, dengan tujuan menghasilkan lebih banyak energi daripada yang diperlukan untuk memicu reaksi fusi.

3 dari 12 halaman

Berikut ini deretan fakta matahari buatan Jepang, sebagaimana dikutip dari Science Alert:

Berikut ini deretan fakta matahari buatan Jepang, sebagaimana dikutip dari <a class=Science Alert:" /> © Dream

4 dari 12 halaman

Proyek yang Dapat Meniru Proses di dalam Matahari

Proyek yang Dapat Meniru Proses di dalam Matahari © Dream

Reaktor fusi dengan kode nama, JT-60SA ini disebut sebagai matahari buatan kerena bisa meniru proses yang terjadi di dalam Matahari.

5 dari 12 halaman

© Dream

Karena JT-60SA dibuat dengan tujuan untuk membuat inti hidrogen di dalam agar menyatu menjadi satu unsur yang lebih berat, helium, melepaskan energi dalam bentuk cahaya dan panas, dan terbentuklah Matahari buatan.

6 dari 12 halaman

Mesin Setinggi 6 Lantai

Ditempatkan hanggar yang berada di Naka, utara Tokyo, mesin JT-60SA memiliki tinggi mencapai 6 lantai.

JT-60SA terdiri dari tempat tokamak berbentuk menyerupai donat yang berisi plasma berputar yang dipanaskan hingga 200 juta derajat Celcius.

7 dari 12 halaman

Proyek Kolaborasi Jepang dengan Uni Eropa

Proyek Kolaborasi Jepang dengan Uni Eropa © Dream

Tokamak JT-60SA merupakan kolaborasi antara Uni Eropa dan Jepang, serta menjadi langkah awal menuju proyek Matahari buatan yang lebih besar di Prancis, yaitu International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) yang sedang dalam tahap pembangunan.

8 dari 12 halaman

"Ini adalah hasil kolaborasi antara lebih dari 500 ilmuwan dan insinyur serta lebih dari 70 perusahaan di seluruh Eropa dan Jepang,"

kata Sam Davis selaku wakil pemimpin proyek JT-60SA saat peresmian.

9 dari 12 halaman

Reaktor Fusi Paling Canggih

Reaktor Fusi Paling Canggih © Dream

Kadri Simson, Komisaris Energi Uni Eropa, menyatakan bahwa JT-60SA adalah tokamak paling maju di dunia. Ia menggambarkan awal dari operasi JT-60SA sebagai momen bersejarah dalam pengembangan teknologi fusi.

10 dari 12 halaman

" Fusi berpotensi menjadi komponen kunci bauran energi pada paruh kedua abad ini," tambah Simson.

Keberhasilan dalam mendapatkan energi bersih dicapai pada bulan Desember di National Ignition Facility (NIF) di Lawrence Livermore National Laboratory di Amerika Serikat.

Lebih lanjut, NIF menggambarkan JT-60SA sebagai pencapaian signifikan dalam upaya mencari sumber listrik yang bersih dan tidak terbatas.

11 dari 12 halaman

Solusi Mengakhiri Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil

Solusi Mengakhiri Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil © Dream

Sementara itu, Pemerintah AS juga berharap teknologi ini bisa mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mengeluarkan karbon penyebab perubahan iklim serta pergolakan geopolitik.

12 dari 12 halaman

Minim Resiko

Tak seperti fisi, fusi tidak menimbulkan risiko bencana nuklir, seperti kejadian di Fukushima, Jepang pada tahun 2011 lalu.

Fusi nuklir juga dianggap menghasilkan jumlah limbah radioaktif yang lebih sedikit daripada pembangkit listrik konvensional saat ini.


Laporan: Halwa Nadiyah Rosadi

Beri Komentar