Peluncuran Falcon 9 (Foto: Twitter/SpaceX)
Dream - Pesawat ulang alik milik SpaceX, Falcon 9, resmi meluncur pada Kamis 21 Februari 2019 ,dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Pesawat itu membawa Satelit Nusantara Satu milik Indonesia ke luar angkasa.
Selain satelit Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Falcon 9 juga membawa peralatan penting milik Israel dan Amerika Serikat.
Dilaporkan SpaceNews, Falcon 9 membawa penjelajah bulan bernama Beresheet, yang dalam bahasa Ibrani berarti `Awal Mula`. Penjelajah bulan ini merupakan milik lembaga swasta SpaceIL's.
Baresheet akan memulai perjalanan di Bulan selama dua bulan menggunakan daya dorongnya sendiri.
SpaceIL awalnya membangun Beresheet untuk Google Lunar X Prize. Dengan mencapai bulan, Beresheet akan menjadikan Israel negara ke empat yang mencapai bulan, setelah AS, Rusia, dan Cina. Ini juga akan menjadi objek ruang angkasa non-pemerintah pertama yang mencapai bulan.
Misi SpaceIL untuk pendarat adalah mengambil foto dan video, dan mengukur magnetosfer. Alat ini mendarat 33 menit setelah Falcon 9 melintasi atmosfer.
Selain penjelajah bulan, AS juga mengirim eksperimen milik Angkatan Udara (AU) mereka. Satelit S5 Laboratorium Penelitian AU itu akan berjalan beriringan dengan Satelit Nusantara Satu, sebelum akhirnya dilepaskan ke orbit geostasioner.
S5 dibangun di Blue Canyon Technologies dari Boulder, Colorado, AS. Satelit ini merupakan proyek ujicoba satelit berbiaya rendah yang dapat mengingkatkan pengetetahuan objek di orbit geostasioner sejauh 36.000 kilometer di atas Bumi.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik