Kota Al Ula Di Madain Saleh (Foto: Shutterstock)
Dream - Rumah-rumah tak bertuan di kota `hantu` Al-Ula segera dibuka untuk umum. Renovasi rumah-rumah kuno itu disampaikan Direktur Royal Commission for Al Ula (RCU), Amr Madani.
Madani mengatakan, Al Ula telah menarik para wisatawan selama ratusan tahun.
" Kami berharap wisatawan dari luar negeri datang," ujar Madani, kepada Arab News, Jumat, 28 Desember 2018.
Madani mengatakan, para investor diminta untuk mempersiapkan rencana bisnis di wilayah ini.
Peresmian Al Ula dibarengi dengan peluncuran program advokasi masyarakat mengenai keadaran pelestarian lingkungan di Al Ula. Sebab, 70 persen ekonomi wilayah Al Ula bersandar dari pariwisata.
" Wilayah ini akan memiliki perguruan tinggi pariwisata pada 2019," ucap dia.
Program ini dijadwalkan untuk menciptakan 2.500 peluang kerja di wilayah tersebut. Para pegawai akan dipersiapkan menjadi penjaga kelestarian dan perlindungan situs arkeologi di kawasan itu.
" Kami sangat senang meluncurkan salah satu inisiatif komunitas di Al Ula," kata petugas operasional RCU, Abdul Aziz Al-Aqeel.
" Kami mendorong masyarakat untuk menjaga warisan di tanah kelahiran mereka. Al Ula merupakan tempat bersejarah dan warisan yang luar biasa," ucap dia.
Selain pendidikan pariwisata, RCU rencananya juga menyiapkan jaringan telekomunikasi dan wisata penunjang semisal, panjat tebing. RCU juga mempersiapkan fasilitas penunjang untuk warga disabilitas di kawasan ini.
Dream – Kompleks Al Ula. Datang ke situs di kawasan Tabuk, Madinah, ini kita akan dibawa kembali ke zaman kuno. Reruntuhan rumah dinding bata berlapis tanah liat jadi saksi bisu rentetan sejarah penting bangsa Arab dan Islam.
Sekitar 2.000 tahun silam, sebelum terbentuknya bangsa Arab, Al Ula dihuni bangsa Lihyan. Orang-orang Lihyan, oleh penulis Romawi Kuno, Pliny Tua, atau Gaius Plinius Secundus, disebut sebagai bangsa Lechieni.
Setelah keruntuhan Petra –yang kini berlokasi di Yordania– pada 105 Masehi, orang-orang Lihyan menguasai kota penting warga Nabasia yaitu, al-Hijr atau kini dikenal sebagai Mada'in Shalih. Kota ini diketahui merupakan kota bangsa Tsamud.
Menurut catatan History of Arab, karya Philiph Khuri Hitti, ibu kota orang-orang Lihyan, Dedan, pernah menjadi koloni kaum Minea di jalur perdagangan yang membawa komoditas Yaman dan India ke pelabuhan Mediterania.
Jejak perdagangan itu langgeng. Pada sekitar 630 Masehi, Nabi Muhammadmenggunakan jalur perdagangan itu untuk jalur perang menuju Tabuk.
Perang Tabuk merupakan perang terakhir Rasulullah SAW. Perang ini muncul karena kabar yang menyebut orang Romawi menghimpun kekuatan besar dengan dukungan Arab Nasrani dari suku Lakham dan Judzam.
Saat mempersiapkan perang, sebanyak 30 ribu bala tentara Muslim dan 10 ribu angkatan berkuda disiapkan.
Ketika sampai di Al Ula ini, pasukan Rasulullah sempat beristirahat. Ada dua catatan hadis yang menunjukkan peristiwa itu.
Hadis yang ditulis Ahmad menyebut, saat singgah di bekas rumah kaum Tsamud, para sahabat sempat meminta Rasulullah mengambil air dari sumur yang biasa dipergunakan kaum Tsamud untuk minum.
Air akan digunakan untuk mengolah makanan dan memasak daging. Serta merta Rasulullah memberi isntruksi agar mereka menumpahkan panci-pancinya, dan masakannya diberikan kepada unta-untanya. Nabi terus melanjutkan perjalanan hingga singgah di sebuah sumur yang pernah digunakan unta Nabi Sholeh minum.
Alasan Rasulullah melarang para sahabat mengambil air untuk minum yaitu kekhawatiran mendapatkan azab serupa yang didapatkan kaum Tsamud.
Dalam Alquran dijelaskan bagaimana kebinasaan bangsa Tsamud karena mengingkari mukjizat Allah yang diturunkan ke Nabi Sholeh. Azab berupa guntur dan petir itu membuat warga Tsamud yang tak beriman tewas di dalam rumah, istana, dan di jalanan.
Bangunan di kota tua Al Ula terakhir kali digunakan sebagai tempat tinggal pada 1983. Warga setempat, Khaled Abdullah menyebut penutupan Al Ula karena menyambut proyek Vision Saudi 2020. (Ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib