Hati-Hati! Vaksin Covid-19 Palsu dan Kartu Vaksin Dijual di Darknet

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 31 Maret 2021 14:00
Hati-Hati! Vaksin Covid-19 Palsu dan Kartu Vaksin Dijual di Darknet
Terlihat lonjakan 300 persen dalam iklan vaksin palsu selama tiga bulan terakhir.

Dream - Kebutuhan vaksin Covid-19 yang terus meningkat dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Menurut laporan terbaru, sudah banyak penjualan vaksin Covid-19 palsu melalui darknet yang sangan mudah diakses.

Laporan perusahaan keamanan IT, Check Point Research (CPR), terlihat lonjakan 300 persen dalam iklan vaksin palsu selama tiga bulan terakhir. Banyak penjual yang menyamar sebagai merk Johnson & Johnson, AstraZeneca, Sputnik, dan SinoPharm.

" Jelas bagi kami bahwa target audiens untuk vendor vaksin darknet sebenarnya adalah dealer, bukan cuma masyarakat luas," ujar Ekram Ahmed, juru bicara di Check Point, dikutip Fox News.

1 dari 3 halaman

Pembayaran Lewat Bitcoin

Check Point mencoba membeli vaksin. Vendor pertama kali bersikeras menggunakan layanan terenkripsi end-to-end. Kemudian Check Point mulai mengobrol dengan vendor, yang meyakinkan bahwa mereka akan mendapatkan vaksin dan suhu akan diatur selama pengiriman.

Kemudian vendor tersebut meminta pembayaran melalui Bitcoin. Untuk harga vaksin berkisar antara US$ 500 atau Rp7,2 jutaan dan US$ 600 atau Rp8,7 jutaan. Demikian dilansir New York Post, Rabu 31 Maret 2021.

" Kami membayar dan mereka memberi kami nomor pelacakan FedEx. Transaksi dilakukan minggu lalu dan kami belum mendapatkan vaksin yang kami pesan," ungkap Ahmed.

Tak hanya vaksin, para vendor di Darknet juga menjual kartu vaksin palsu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit seharga US$ 200 atau sekitar Rp2,9 jutaan per kartu.

2 dari 3 halaman

Jaminan Test Negatif Covid-19

Tak hanya penjualan vaksin palsu dan kartu vaksin, vendor darknet juga menjual hasil tes Covid-19 negatif yang bisa dibuat sendiri dalam waktu kurang dari 30 menit. Untuk harga, dijual sekitar US$ 25 atau setara Rp360 ribuan.

Vendor mengklaim bahwa pihaknya bisa melakukan tes Covid-19 bagi pelancong di luar negeri dan untuk mendaptkan pekerjaan. Hasil test bisa selesai dalam waktu kurang dari 24 jam.

Awal tahun ini, Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) mengeluarkan peringatan tentang penipuan vaksin Covid-19.

" Jangan membayar untuk mendaftar vaksin. Siapa pun yang meminta pembayaran untuk memasukkan kamu ke dalam daftar, membuat janji, atau memesan tempat adalah penipu," kata FTC.

Sumber: New York Post

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

3 dari 3 halaman

Menko Airlangga Jamin Tak Ada Vaksin COVID-19 Palsu

Dream – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan tak ada pihak lain yang memasok vaksin COVID-19 dari luar negeri. Dengan demikian Airlangga yakin takkan ada vaksin palsu yang beredar di masyarakat.

“ Seluruh vaksin itu ada semacam undertaking pemerintah. Impornya dikendalikan oleh pemerintah melalui Menkes. Tidak dibenarkan pihak lain untuk melakukan impor,” kata Airlangga dalam pertemuan dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) secara virtual, Jumat 8 Januari 2021.

Pemerintah telah menganggarkan dana Rp73 triliun untuk memasok 426 juta dosis vaksin COVID-19. Ratusan juta dosis vaksin COVID-19 ini diberikan gratis.

“ Kalau tidak ada insentif ekonomi, untuk memalsukan juga tidak ada insenti,” kata dia.

Sekadar informasi, pemerintah bekerja sama dengan para produsen COVID-19 seperti Sinovac, Astrazenica, GAVI, dan Pfizer.

“ Diharapkan akses seluruh kebutuhan vaksin bisa dipenuhi pada periode 2021 ini,” kata dia.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More