(livescience.com)
Dream - Nelayan khusus laut dalam baru-baru ini melihat hiu jumbai (Chlamydoselachus anguineus) di antara tumpukan ikan yang tertangkap, saat mereka melaut di lepas pantai Portugal.
Menurut laman Boy Genius Report (BGR), saat tertangkap di antara ikan-ikan lainnya, hiu jumbai itu sudah dalam keadaan mati.
Nelayan tersebut kemudian menyerahkan hiu jumbai itu kepada kapal riset untuk diteliti lebih lanjut.
Penelitian lebih dekat mengungkapkan bahwa C. anguineus memiliki kurang lebih 300 gigi runcing berbentuk segitiga.
Gigi tersebut ia gunakan untuk mencengkeram dan membunuh mangsanya, termasuk ikan, cumi dan hiu lainnya.
Margarida Castro, seorang peneliti ilmu perikanan di Universitas Algarve, di Portugal, mengatakan kepada Sic Noticias, bahwa nama hiu jumbai diambil dari barisan gigi berbentuk aneh yang tersusun dengan pola seperti jumbai.
Giginya terlihat seperti jarum menghadap ke belakang, dan rahangnya bisa menangkap mangsa yang besarnya lebih dari separuh ukuran tubuhnya.
C. anguineus sering juga dijuluki sebagai ‘fosil hidup’ karena merupakan spesies primitif yang memiliki banyak persamaan dengan fosil-fosil hiu dari 350 juta tahun lalu.
Fosil hidup ini mendiami perairan dalam di Samudra Atlantik dan Pasifik sejak zaman dinosaurus. Meski begitu, mereka jarang terlihat.
Hiu jumbai yang ditangkap nelayan Portugal panjang tubuhnya 1,5 meter. Menurut Margarida, ukuran tersebut hampir tidak berubah dalam 80 juta tahun terakhir.
Nelayan melaporkan hiu jumbai itu tertangkap di kedalaman 700 meter di bawah air - sekitar setengah dari kemampuannya berenang.
Menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), spesies ini diketahui mampu berenang di kedalaman antara 20 sampai 1.500 meter di bawah air.
Hiu jenis ini memiliki masa gestasi yang sangat lama, yang berlangsung antara satu dan dua tahun - periode yang hampir sama dengan gajah.
Seperti anak gajah, ukuran anak hiu jumbai tidak kecil. Begitu lahir, anak hiu jumbai bisa berukuran panjang hingga 60 sentimeter.
Hiu jumbai memang melahirkan anak, bukan bertelur. Menurut IUCN, hiu jumbai biasanya melahirkan antara 2 hingga 15 anak.
Bukan kali ini saja C. anguineus tertangkap sebagai tangkapan sampingan oleh nelayan. Pada Desember 2003, sebuah kapal pukat berhasil menangkap 34 hiu jumbai yang terdiri dari 15 jantan dan 19 betina - di utara Kepulauan Azores di Samudra Atlantik, sekitar 900 mil barat Portugal.
Mengingat bahwa menemukan C. anguineus adalah hal yang sulit, kemungkinan pukat tersebut menangkap selama musim kawin, menurut sebuah penelitian tahun 2008 di Journal of Ichthyology.
Meski tidak terancam punah, ada peraturan untuk melindungi hiu jumbai. Pada tahun 2007, Dewan Perikanan Uni Eropa menetapkan batasan tangkapan total yang diperbolehkan untuk hiu yang terancam.
Hiu jumbai ditambahkan dalam daftar tersebut di tahun 2010, dan mulai berlaku mulai tahun 2012. (San)
(Sumber: livescience.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR