Si Model Foto Vulgar di Gunung Keramat, Lihat yang Terjadi...

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 5 Mei 2017 13:02
Si Model Foto Vulgar di Gunung Keramat, Lihat yang Terjadi...
"Kawah dan puncaknya adalah kepala suci bagi Taranaki."

Dream - Foto seorang model majalah pria dewasa, Playboy memicu kemarahan Suku Maori. Sebab, si model itu dianggap tidak menghormati gunung yang disucikan Suku Maori.

Model bernama Jaylene Cook itu mendaki Gunung Taranaki untuk melakukan pemotretan. Saat berada di gunung tersebut, Jaylene berpose telanjang. Foto tanpa busana Jaylene itu kemudian diunggah di Instagram.

Akibat foto tersebut, Suku Maori mengatakan model Selandia Baru itu tidak menghormati gunung tersebut. Tetapi, Jaylene bersikeras foto tanpa busana itu alami dan murni.

Dia dan, pasangannya, Josh Shaw seorang fotografer, telah meneliti kesucian gunung itu sebelum melakukan pendakian. Jaylene mengatakan dia dan Josh sangat berhati-hati dan berusaha untuk menghindari area puncak gunung.

" Kami telah mempelajari tentang sejarah gunung itu. Kami sangat menghormatinya. Ketelanjangan bukanlah sesuatu yang menyinggung perasaan. Itu adalah sesuatu yang alami dan murni. Ini semua tentang kebebasan dan pemberdayaan,” kata Jaylene, dilansir Telegraph.

Gunung yang terletak North Island itu memiliki tinggi 2.529 meter. Para pendaki diminta untuk menghormati dan menghindari berdiri atau duduk di atas batu di puncak gunung tersebut.

 

1 dari 2 halaman

Yang Membuatnya Keramat

Yang Membuatnya Keramat © Dream

Menurut laman pemerintah Selandia Baru, Gunung Taranaki memiliki makna spiritual bagi masyarakat Maori.

" Kawah dan puncaknya adalah kepala suci bagi Taranaki, bebatuan dan punggungannya adalah tulangnya, sungai-sungainya adalah darah. Tanaman dan pepohonannya adalah jubahnya yang memberikan perlindungan dari cuaca. Jadi hormati gunung itu.”

Dennis Ngawhare, seorang akademisi dan juru bicara Suku Maori, mengatakan masyarakat Maori tersinggung dengan perilaku Jaylene. Meski seorang yang modern, Dennis mengaku dia dan keluarganya tidak pernah mendaki gunung tersebut karena Suku Maori sebagai nenek moyang.

" Saya terima jika orang-orang naik ke puncaknya. Tapi yang kami minta adalah mereka bersikap hormat," kata dia.

2 dari 2 halaman

Turis Seronok di Gunung Kinabalu Diminta Bayar 10 Kerbau

Turis Seronok di Gunung Kinabalu Diminta Bayar 10 Kerbau © Dream

Dream - Lima wisatawan asing yang berpose bugil di puncak Gunung Kinabalu, Malaysia, ditangkap. Mereka terancam hukuman akibat foto yang oleh warga setempat disebut sebagai pemicu gempa 6 skala Richter di Gunung Kinabalu.

Dikutip Dream dari laman The Telegraph, Kamis 11 Juni 2015, kelima wisatawan asing itu terancam hukuman 3 bulan penjara, denda, serta hukuman adat dengan membayar 10 ekor kerbau.

Lima turis yang ditangkap itu adalah Linsey Peterson, Danielle Peterson, serta Emil Kaminski, dari Kanada; Dylan Snel dari Belanda; dan Eleanor Hawkins dari Inggris. Otoritas Malaysia masih mencari lima turis asing yang berfoto bugil di puncak gunung yang terletak di wilayah negara bagian Sabah itu.

Lima wisatawan yang sudah ditangkap itu ditahan di kantor polisi Karamunsing, Kota Kinabalu. Pada Rabu pagi, mereka digiring ke pengadilan. Mereka dituduh telah melakukan tindakan yang tidak senonoh.

Menurut warga setempat, perilaku mereka membuat “ penunggu” Gunung Kinabalu marah. “ Untuk menenangkan penjaga gunung, 10 wisatawan Barat yang telanjang dan kencing di Gunung Kinabalu harus didenda 10 kepala kerbau, menurut adat lokal,” tutur salah satu pemuka masyarakat Sabah, Tindarama Aman Sirom Simbuna.

Ayah Eleanor Hawkins, Timothy Hawkins, mengatakan putrinya akan mengaku bersalah dan berharap tidak dijadikan kambing hitam sebagai penyebab gempa yang terjadi, sebagaimana dituduhkan oleh masyarakat sekitar Gunung Kinabalu.

“ Dia akan mengaku bersalah dan menyerahkan tawar-menawar pembelaan kepada pengacara,” tutur Timpthy Hawkins.

Para turis ini ditangkap setelah terjadi gempa di Gunung Kinabalu awal Juni ini. Sebanyak 11 pendaki tewas, 137 harus dievakuasi. Warga sekitar percaya gempa tersebut merupakan efek dari perbuatan para turis itu.

Beri Komentar