Sore Ini, Jenazah Sutopo Diterbangkan ke Tanah Air

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 7 Juli 2019 12:46
Sore Ini, Jenazah Sutopo Diterbangkan ke Tanah Air
KJRI Guangzhou upayakan pemulangan jenazah Sutopo secepatnya.

Dream - Jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, akan diterbangkan dari Guangzhou, China menuju Tanah Air sore ini. Jenazah tersebut akan diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-899.

" Kalau semua persyaratan sudah beres, jenazah almarhum bisa dipulangkan dengan pesawat kami sore ini," ujar General Manager Garuda Indonesia Wilayah Guangzhou, Suzana Argentine W, dikutip dari Liputan6.com, Minggu 7 Juli 2019.

Pesawat akan bertolak dari Bandara Internasional Baiyun Guangzhou pada pukul 15.45 waktu setempat atau 14.45 WIB. Pesawat terbang langsung menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, seperti dilaporkan Antara.

Suzana mengatakan pengurusan administrasi kematian biasanya memakan waktu tiga hari. Tetapi, Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Gustanto, telah mengupayakan pemulangan jenazah Sutopo bisa dilakukan sore ini.

" Ini Pak Konjen terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar jenazah bisa dipulangkan hari ini," kata dia.

 

1 dari 5 halaman

Pulang Secepatnya

Hingga saat ini, KJRI terus berkoordinasi dengan otoritas setempat. Jenazah Sutopo saat ini masih berda di St. Stamford Modern Cancer Hospital di Guangzhou.

" Koordinasi, pemenuhan administrasi dan dokumentasi dengan semua pihak sudah kami lakukan. Kami berupaya agar bisa secepatnya jenazah almarhum dipulangkan," kata Gustanto.

Rencananya, Sutopo dimakamkan di kampung halamannya di Boyolali, Jawa Tengah.

Sumber: Liputan6.com

2 dari 5 halaman

Kisah Sutopo Berjuang Kabarkan Bencana Saat Kanker Menyerang

Dream - Meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho menyisakan duka mendalam bagi rakyat Indonesia. Pria asal Boyolali, Jawa Tengah itu menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan akibat kanker paru-paru di Guangzhou, Tiongkok, pada Minggu, 7 Juli 2019 pukul 02.00 waktu setempat atau 01.00 WIB.

Kiprah Sutopo di dunia kebencanaan tidak bisa dianggap remeh. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menjadi pusat informasi bencana yang di Indonesia bagi jurnalis hingga lembaga-lembaga dunia.

Divonis kanker stadium 4 pada Desember 2017 lalu tidak menyurutkan tekad Sutopo mengabarkan situasi bencana ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Dia terus memberikan perkembangan data bencana hingga dampak dan kondisi terkini dari para korban meski dalam fisik yang terus melemah.

Di waktu bersamaan, Sutopo juga mengazamkan diri untuk melawan segala bentuk hoaks atau kabar bohong seputar kebencanaan. Dia begitu sigap memberikan klarifikasi hingga membuat banyak unggahan media sosial untuk menangkal hoaks.

Semangat Sutopo muncul tidak lain dari motivasi ingin memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Dia amat mencintai pekerjaan dan berjuang dengan penuh ketekunan menjalankan amanah yang diemban.

3 dari 5 halaman

Innalillahi, Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia

Dream - Kabar duka kembali datang dari kalangan tokoh nasional. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meninggal dunia di Guangzhou, Tiongkok, Minggu, 7 Juli 2019 dini hari.

Kabar ini disampaikan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB lewat Twitter.

" Telah meninggal dunia Bapak @Sutopo_PN, Minggu, 07 July 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau," demikian tulis Direktorat PRB.

Sebelumnya, Sutopo divonis mengidap kanker paru-paru pada Desember 2017. Sejak itu, dia sering keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan dan kemoterapi.

Namun demikian, Sutopo tidak pernah absen dari tugas. Meski tengah dirawat, pria asal Boyolali itu terus memberikan informasi mengenai bencana dan perkembangan proses penanganannya.

Pada Sabtu, 15 Juni 2019, Sutopo terbang ke Guangzhou untuk menjalani perawatan. Saat itu, sel kanker telah menyebar ke tulang dan organ tubuh lainnnya.

4 dari 5 halaman

Sutopo BNPB Berobat ke China: Mohon Dimaafkan Kesalahan dan Dosa Saya

Dream - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, pamit ke warganet. Melalui Instagram pribadinya, Sutopo mengatakan ingin menjalani pengobatan di Guangzhou, China.

" Hari ini saya ke Guangzhou untuk berobat kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh," tulis Sutopo, Sabtu 15 Juni 2019.

Sutopo mengatakan, kanker paru-paru yang telah menyebar itu terasa sangat menyakitkan. Pada unggahan itu, dia juga meminta doa restu kepada warganet.

" Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa," ucap dia.

Sutopo akan menjalani pengobatan di Ghuangzhou selama satu bulan. Dia juga meminta maaf seandainya tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat.

Warganet pun mendoakan agar pengobatan Sutopo berlangsung lancar dan segera sembuh. " Semangat pak. Tante saya sembuh 99% pulang dari sana. Yakin dan percaya itu adalah salah satu kuncinya," tulis akun @yohannestobing.

Akun @riniwulandarijatmiko berpesan, " Hati² ya mas.... Smg perjalanan lancar selamat sampai tujuan dan sgr mendaparkan kesembuhan."

" Semoga Allah memberi kemudahan dan mengangkat penyakit Bapak Aamiin Yaa Allah, selalu semangaat ya pak," doa akun @ifa3k_hidi.

Sementara, akun @wayan_ami berharap, " Semoga lekas sembuh pak. Dan tetap bersemangat."

Semoga cepat sembuh Pak Topo.

5 dari 5 halaman

Sutopo Alami Keanehan Usai Jalani Kemoterapi

Dream - Sutopo Purwo Nugroho kini harus menjalani kemoterapi secara rutin. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat, di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu tengah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4.

Prosedur kemoterapi dilakukan secara intensif demi bisa membunuh sel kanker jahat yang menggerogoti paru-parunya. Biasanya, para pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokan rambut yang parah.

Sebab, obat kemoterapi sangat keras. Bukan hanya mematikan sel kanker yang jahat tapi juga sel tubuh yang masih sehat, seperti sel rambut. Namun, yang terjadi pada Sutopo justru sebaliknya.

Selama ini pria yang akrab disapa Pak Topo ini mengalami kebotakan. Rambutnya tak tumbuh di kepala bagian depan dan tengah. Tapi setelah menjalani kemoterapi, rambut-rambut baru justru tumbuh di area itu.

Beri Komentar