Sumber: Instagram.com/beritapekalongan1
Dream - Ribuan warga berdesakan saat seorang pria bernama Romadhon menyebar uang sejumlah Rp35 juta dari atas rumah di Pekalongan. Aksinya ini kemudian menyebabkan warga yang datang berdesak-desakan hingga menyebabkan empat orang pingsan.
Lurah Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Muhammad Fatoni menyebut insiden itu terjadi pada hari Minggu, 9 Juli 2023 sekitar pukul 09.30 WIB. Hal itu dilakukan oleh seorang pengusaha batik asal Pekalongan dalam rangka tradisi udik-udikan.
“ Informasi tersebut juga menyebar melalui media sosial, dan isunya cukup besar. Awalnya, kami mendengar jumlah uang yang disebar sekitar 30 juta, namun ternyata jumlahnya mencapai 35 juta," kata Fatoni dilansir dari Pekalongan News, Senin, 10 Juli 2023.
Setelah mengetahui jumlah uang yang cukup besar, menjelang waktu magrib pihaknya menemui pemilik hajat dengan tujuan mengkonfirmasi hal tersebut. Rencana itu pun dibenarkan oleh pemilik hajat.
Ia menyebut pihak kelurahan sempat membujuk Romadhon untuk membatalkan acaranya atau menyelenggarakan dengan cara yang lebih aman. Sebab, diperkirakan tradisi tersebut akan menimbulkan kerumunan yang dapat membahayakan warga.
Namun, tuan rumah menyampaikan kepadanya sudah meminta bantuan sekitar 20 orang banser dan karyawannya untuk mengalihkan lalu lintas dan menjaga keamanan sekitar. Hasilnya, pihak Romadhon tetap ingin melanjutkan hajatan sesuai rembuk keluarganya.
“ Ternyata, setelah berkoordinasi dengan keluarga, mereka masih ingin melanjutkan acara. Namun, jika risikonya besar, kami akan mempertimbangkan kembali.

Hingga akhirnya, pemilik rumah membuat surat pernyataan yang menyatakan kesiapannya menanggung segala resiko yang terjadi karena digelarnya hajatan tersebut.
Seperti yang sudah diperkirakan, tradisi udik-udikan yang menarik banyak sekali perhatian warga setempat. Saking banyak orang yang hadir hingga menyebabkan pagar kelurahan menjadi rusak, dan beberapa orang pingsan.
" Ada tiga orang pingsan di kecamatan selatan, namun belum diketahui situasinya di Sukorejo. Mereka dievakuasi menggunakan sepeda motor dan mobil polisi. Anak-anak dan remaja menjadi korban pingsan," jelasnya.

Sementara pemilik hajar, Romadhon menjelaskan tradisi udik-udikan itu dilakukan dalam rangka tasyakuran untuk anak ketiganya yang berusia 40 hari.
Jumlah uang yang disebar mencapai hampir 35 juta rupiah dengan enam titik penyebaran di atas kepala para tamu. Pecahan uang yang ditebar saat itu pun beragam mulai dari ratusan hingga puluhan ribu rupiah.
" Kami tidak menyangka tradisi ini akan menjadi viral seperti ini. Meskipun pihak berwajib sudah menyarankan untuk tidak melanjutkannya, namun karena ini sudah menjadi adat, kami tidak dapat mengubahnya," ucapnya.

Pria berusia 38 tahun itu menyatakan akan bertanggung jawab atas pingsannya anak-anak dan kerusakan pagar kelurahan. Ia pun menjelaskan bahwa tidak ada korban meninggal saat digelarnya hajatan tersebut.
" Kami sudah mengurus pengobatan bagi korban yang terluka. Ada tiga anak yang terluka, satu berusia 16 tahun, satu lagi berusia sekitar 10 tahun, dan satu berusia 16 tahun juga. Kabar mengenai adanya korban meninggal adalah tidak benar," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries yang membenarkan bahwa tidak ada warga meninggal dalam insiden tersebut.
Jumlah korban terluka mencapai empat orang, terdiri dari satu orang dewasa dan tiga orang anak-anak. Ia menyampaikan pihaknya akan meminta keterangan Romadhon terkait hajatan yang digelarnya.
" Kami akan meminta keterangan dari Sohibul hajat, dan selanjutnya akan kami serahkan ke Satreskrim Polres Pekalongan," jelasnya.
Advertisement
Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI

7 Rekomendasi Matcha Cafe di Jakarta, Surga Bagi Pecinta Matcha


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK


Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo


Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan