Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pemerintah telah menetapkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1441 H/2020 M. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang BPIH tertanggal 12 Maret 2020.
Keppres ini mengatur Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk jemaah reguler dan Petugas Haji Daerah (PHD) dan Pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Terbitnya Keppres ini merupakan tindak lanjut setelah Kementerian Agama bersama DPR RI menyepakati besaran BPIH tahun ini pada 30 Januari 2020 lalu.
Direktur Pengelolaan Dana Haji, Maman Saepulloh mengatakan usai terbitnya Keppres ini, tahapan selanjutnya adalah pelunasan oleh jemaah haji. Dimulainya jadwal pelunasan masih menunggu terbitnya Keputusan Menteri Agama.
" Rencananya, pelunasan tahap pertama akan dimulai pada 17 Maret 2020. Pelunasan Bipih ini dilakukan dengan mata uang rupiah," kata Maman melalui keterangan tertulis, Jumat 13 Maret 2020.
Maman mengatakan jemaah nantinya menyetorkan Bipih ke rekening atas nama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Bank Penerima Setoran (BPS) Bipih. " Baik secara tunai atau non-teller," kata dia.
Untuk jemaah berhak pelunasan, Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag telah merilis daftarnya. Sementara untuk calon jemaah haji yang meninggal, porsinya dapat dilimpahkan kepada keluarganya sesuai ketentuan.
Lebih lanjut, Maman mengatakan persiapan penyelenggaraan ibadah haji baik di dalam maupun luar negeri terus dijalankan sesuai jadwal yang sudah disusun.
Berikut besaran Bipih 1441h/2020M jemaah haji reguler per embarkasi.
1. Embarkasi Aceh Rp31.454.602;
2. Embarkasi Medan Rp32.172.602;
3. Embarkasi Batam Rp33.083.602;
4. Embarkasi Padang Rp33.172.602;
5. Embarkasi Palembang Rp33.073.602;
6. Embarkasi Jakarta Rp34.772.602;
7. Embarkasi Kertajati Rp36.113.002;
8. Embarkasi Solo Rp35.972.602;
9. Embarkasi Surabaya Rp37.577.602;
10. Embarkasi Banjarmasin Rp36.927.602;
11. Embarkasi Balikpapan Rp37.052.602;
12. Embarkasi Lombok Rp37.332.602; dan
13. Embarkasi Makassar Rp38.352.602.
Berikut besaran Bipih 1441H/2020M untuk Petugas Haji Daerah dan Pembimbing KBIH per embarkasi
1. Embarkasi Aceh Rp65.393.168;
2. Embarkasi Medan Rp66.111.168;
3. Embarkasi Batam Rp67.022.168;
4. Embarkasi Padang Rp67.111.168;
5. Embarkasi Palembang Rp67.012.168;
6. Embarkasi Jakarta Rp68.711.168;
7. Embarkasi Kertajati Rp70.051.568;
8. Embarkasi Solo Rp69.911.168;
9. Embarkasi Surabaya Rp71.516.168;
10. Embarkasi Banjarmasin Rp70.866.168;
11. Embarkasi Balikpapan Rp70.991.168;
12. Embarkasi Lombok Rp71.271.168; dan
13. Embarkasi Makassar Rp72.291.168.
Dream - Kementerian Agama bakal menggelar seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 1441 H/2020 M pekan depan, 18 Maret 2020. Sebanyak 400 peserta akan mengikuti seleksi berupa tes tulis berbasis komputer (Computer Assisted Test/CAT) dan wawancara.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi, mengatakan para peserta menjalani tes bersama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Para peserta terdiri dari unsur Kemenag dan beberapa unsur terkait seperti TNI, Polri, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
" Ada juga peserta dari para jurnalis yang akan tergabung dalam tim Media Center Haji," ujar Khoirizi, dikutip dari Kemenag.
Pelaksaan seleksi PPIH tahun ini berjalan di tengah isu penyebaran wabah virus corona. Khoirizi mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah pencegahan.
" Kami siapkan langkah-langkah antisipatif terkait Covid-19 pada seleksi petugas haji mendatang," kata dia.
Menurut Khoirizi, ada protokol yang dijalankan selama proses seleksi baik untuk panitia maupun peserta. Beberapa di antaranya seperti membawa surat keterangan sehat, dan peserta yang flu atau batuk diharuskan menggunakan masker.
" Kami juga akan siapkan petugas untuk memeriksa kondisi suhu tubuh seluruh peserta sebelu masuk ruangan acara," terang dia.
Beberapa langkah antisipatif yang disiapkan Kemenag yaitu:
1. Pemeriksaan suhu tubuh peserta sebelum masuk ruangan. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat, peserta tidak diperkenankan masuk ruang atau dibatalkan melanjutkan seleksi.
2. Seluruh peserta harus menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter.
3. Peserta mengalami flu atau batuk diharuskan menggunakan masker.
4. Menyiapkan tenaga medis dari klinik Kementerian Agama Pusat selama berjalannya seleksi.
5. Menghentikan kegiatan tes bila di dalam ruangan ditemukan indikasi peserta terpapar virus corona dan segera mengembalikan peserta ke tempat asal.
6. Memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan fasilitas memadai untuk mencuci tangan.
7. Memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci tangan berbahan alkohol.
8. Meningkatkan frekuensi pembersihan area yang umum digunakan, seperti kamar mandi, konter registrasi dan pembayaran, dan area makan terutama pada jam padat aktivitas.
Dream - Panitia penyelenggara ibadah haji 1441 H/2020 M terus menjalankan persiapan meski Arab Saudi masih memberlakukan penutupan akses masuk untuk sementara.
" Tim perumahan haji sampai saat ini masih berada di Arab Saudi. Semoga segera selesai wabah (Covid-19) ini, dan pelaksanaan haji bisa berjalan baik," ujar Menteri Agama, Fachrul Razi, dikutip dari Kemenag.
Fachrul mengatakan saat ini pihaknya menunggu kabar baik dari Saudi. Dia berharap Saudi dapat membuka akses masuk secepatnya.
" Kita berharap awal bulan Syawal sudah ada kabar dari Pemerintah Arab Saudi, kalau oke, berarti persiapan pelaksanaan haji aman," kata dia.
Selanjutnya, Fachrul mengaku optimistis kondisi yang terjadi di Saudi akan membaik. Mengutip laporan Konjen RI yang dia terima, Fachrul menyatakan Masjidil Haram hingga saat ini relatif ramai pengunjung.
" Dari laporan Konjen RI di Arab Saudi yang kami terima, situasi Masjidil Haram masih relatif ramai, semoga terus membaik," kata Fachrul.
Dream - Kementerian Agama meminta seluruh penyelenggara layanan haji di Arab Saudi mengantisipasi wabah virus Corona. Sehingga dampaknya bisa diminimalisir saat pelaksanaan ibadah haji musim ini.
" Meminta kepada penyedia layanan akomodasi di Arab Saudi untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona dengan menyemprotkan disinfektan dan menyediakan hand sanitizer di seluruh akomodasi jemaah haji Indonesia," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali, dikutip dari Kemenag, Senin 9 Maret 2020.
Permintaan ini tertuang dalam Surat Edaran yang ditujukan kepada Kanwil Kemenag Provinsi, Kepala UPT Asrama Haji, dan Staf Teknis Haji di KJRI Jeddah. Permintaan tersebut juga disampaikan kepada penyedia layanan katering haji di Saudi. Tidak ketinggalan penyedia jasa trasportasi haji.
" Meminta kepada penyedia layanan konsumsi dan transportasi di Arab Saudi untuk memastikan bahwa personel yang akan ditugaskan untuk melayani jemaah haji Indonesia tidak terjangkit virus corona," kata Nizar.
Dia juga mengimbau jemaah yang akan mengikuti manasik haji, baik di KUA kecamatan maupun Kemenag kabupaten/kota selalu menjaga kesehatan. Jika sakit, sebaiknya tidak memaksakan diri.
" Manasik juga menjadi sarana menyampaikan materi tentang pola hidup bersih dan sehat, penyelenggara agar mengupayakan untuk melibatkan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan manasik haji," terang Nizar.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengaku sudah menerima surat edaran tersebut. Menurut dia, isi surat edaran tersebut senada dengan langkah otoritas Saudi dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona.
" Kami masih pelajari karena saat ini masih dalam tahap negosiasi. SE ini akan kami diskusikan bersama saat pembahasan kontrak nanti," terang Endang.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN