Surat Ayah di Ultah Anak Ini Membuat Air Mata Menetes

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 11 Januari 2019 10:00
Surat Ayah di Ultah Anak Ini Membuat Air Mata Menetes
Kebahagiaan membesarkan anak bersama pasangan harus dipendam ayah ini.

Dream - Kehilangan sosok yang sangat disayang tentu tidaklah bisa diterima. Apalagi sosok itu adalah pasangan hidup.

Rasanya begitu sulit melewati hidup tanpa kehadiran pasangan. Dia yang selalu menemani melewati hari-hari telah tiada untuk selamanya.

Perasaan inilah yang dialami oleh seorang ayah di Malaysia, Khairul Abdullah. Sendirian, dia membesarkan tiga buah hatinya.

Dikutip dari Siakap Keli, sang istri menghadap Ilahi lebih dulu Agustus lalu. Wanita itu tak bisa mendampingi Khairul menyaksikan tumbuh kembang buah hari mereka.

Di ulang tahun anak pertamanya, Khairul menulis surat pilu bagaimana dia dan istrinya harus menunggu 10 tahun untuk bisa memiliki buah hati. Tetapi, kebahagiaan itu ternyata hanya singgah sebentar, untuk kemudian pergi selama-lamanya.

Berikut isi surat tersebut.

 

 

1 dari 2 halaman

10 Tahun Menunggu

Wahai, anakku.

Dulu, untuk bisa memilikimu kami harus menunggu lama. Hampir 10 tahun ibu dan ayah mencoba. Kami sudah pasrah dan kami akan berdua sampai tua. Tapi Allah punya rencana lain.

Tak disangka kamu lahir menyapa dunia. Memberi kebahagiaan luar biasa kepada kami. Ibu yang paling gembira. Impiannya untuk bergelar ibu tercapai. Ayah tenang saja tetapi ibu tidak tahu ayah gembari bukan main sampai menangis ketika kamu lahir.

Ibu telah menyiapkan perjalanan hidupnya. Dia ingin membuat ini itu, dia ingin menjadikan kamu begini begitu. Dia sangat bahagia dan hidupnya saat itu hanya untukmu.

Ketahuilah, kamu lahir tidak di tanah ini. Ketika cuaca di luar dingin membeku, ketika langit mendung dan 12 jam ibu menahan sakit melahirkanmu di negeri yang asing. Meski jauh dari kerabat dan saudara, kami sangat bahagia.

Kami berikan semua yang terbaik untukmu. Tempat tinggal paling baik, makan minum paling nikmat dan pakaian paling indah. Hari-hari kami penuh kebahagiaan berhias suara tangis dan gelak tawamu.

2 dari 2 halaman

Ibu Telah Pergi Lebih Dulu

Cepatnya kamu tumbuh. Dan secepat itu pula ibu pergi meninggalkanmu. Tidak ada rasa selain sedih dalam hati ayah mengingatmu dan adik-adik yang ditinggal di usia begini. Masih terlalu kecil untuk kehilangan ibu.

Ayah tahu kamu menahan sepi. Ayah tahu kamu menahan rindu. Tidak ada yang bisa ayah lakukan untuk mengobati rindumu pada almarhumah ibu.

Hanya waktu yang berlalu akan membawa pergi rasa rindu dan sepi itu. Ayah yakin kami sudah mulai menyadarinya. Yang telah pergi tak akan kembali.

Tak apa, ayah selalu ada di sisimu selagi belum dijemput Ilahi. Ketahuilah, ayah sama sekali tidak akan meninggalkanmu. Ayah akan selalu mengikuti langkah dan menemanimu.

Tumbuhlah, nak, menjadi seorang yang selalu memberi kebaikan kepada manusia di sekelilingmu. Tumbuhkan jadi seorang anak yang penuh rasa kasih sayang.

Dan tumbuhlah menjadi anak yang selalu mendoakan kedua orangtuamu ini. Hari ini, usiamu genap 5 tahun. Sesungguhnya ayah sangat bangga padamu.

Happy Birthday, Khaleef.

Khairul Abdullah
Ayahmu

Beri Komentar