Ilustrasi Berwudhu. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Setiap hendak menjalankan sholat atau membaca Al-Quran, umat Islam harus bersuci terlebih dahulu dengan cara wudhu. Berwudhu adalah cara yang dilakukan kaum Muslim untuk membersihkan diri dari hadas kecil yang menghalangi sahnya sholat.
Secara syariat, wudhu menempati posisi penting dalam ibadah. Sah tidaknya ibadah sholat ditentukan dengan sah tidaknya wudhu yang dilakukan. Dengan begitu setiap Muslim wajib mengetahui tata cara dan syarat wudhu agar sah.
Berikut ulasan lengkap tentang syarat wudhu lengkap tata cara dan doanya yang perlu diketahui, sebagaimana Dream rangkum dari berbagai sumber.
Syarat wudhu penting dipahami agar wudhu yang dilaksanakan sah sesuai syariat. Sebab jika wudhu tidak sah, maka sholat yang dilakukan pun juga tidak sah. Adapun syarat wudhu yang perlu diketahui dan diamalkan adalah sebagai berikut:
Apabila ingin wudhu yang dilakukan sah, maka harus beragama Islam terlebih dahulu. Orang yang tidak memeluk Islam tidak diwajibkan berwudhu. Maka dari itu, beragama Islam adalah syarat wajib yang hampir semua ibadah mengharuskannya.
Syarat wudhu yang selanjutnya ialah berakal sehat alias tidak gila. Dalam hal ini, berarti orang gila tidak wajib berwudhu. Apabila ingin menjalankan sholat, maka seseorang harus dalam keadaan sadar terlebih dahulu dan akalnya berfungsi dengan baik.
Syarat wudhu yang selanjutnya ialah seseorang sudah memasuki akil baligh. Anak-anak dan orang yang belum mumayyiz tidak diwajibkan berwudhu.
Baligh adalah istilah dalam Islam untuk menyebut seseorang sudah berakal, memahami dan mengetahui serta dapat membedakan antara yang haq dan yang batil. Baligh juga diartikan sebagai seseorang yang usianya sudah memasuki batasan tertentu.
Sementara mumayyiz adalah titik usia tertentu di mana seseorang sudah mampu membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.
Orang yang akan berwudhu hendaknya memastikan dirinya sedang tidak berhadast besar seperti junub, keluar mani, haid dan nifas. Sebab wudhu hanya akan menghilangkan hadas kecil, alias tidak bisa membersihkan hadas besar seperti disebutkan di atas.
Syarat wudhu yang selanjutnya ialah menggunakan air yang suci dan mensucikan. Terdapat banyak jenis air yang perlu dipahami dalam Islam yaitu air mutlak, air musyammas, air musta’mal dan air mutannajis.
Air yang boleh digunakan untuk berwudhu adalah air mutlak, yaitu air yang suci secara zatnya serta dapat digunakan untuk bersuci. Air musyammas sebenarnya masih boleh digunakan untuk berwudhu, namun hukumnya makruh. Mungkin tetap bisa dipakai saat kesulitan mencari air mutlak.
Syarat wudhu yang selanjutnya ialah tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air ke kulit. Air harus benar-benar membasuh anggota wudhu. Apabila ada yang menghalangi sampainya air ke kulit anggota wudhu, maka wudhunya tidak sah.
Contohnya adalah kutek yang menempel pada kuku. Kutek ini menjadi penghalang sampainya air ke kuku, sehingga kutek harus dihilangkan jika hendak sholat. Berbeda lagi jika menggunakan kutek yang meresap ke dalam kuku, artinya air masih bisa masuk ke dalam pori-pori kuku. Kuku adalah bagian dari tangan yang termasuk anggota wudhu yang wajib dibasuh.
Berikut bacaan niat wudhu yang perlu dibaca:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “ Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj'alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiin.
Artinya: “ Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh.”
Advertisement