Tabrakan Bus Di Tol Cipali. (Foto: Merdeka.com)
Dream - Kecelakaan antara bus Sinar Jaya dan Arimbi terjadi di Tol Cipali Kilometer 117.800, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis, 14 November 2019 sekitar pukul 00.15 WIB.
NTMC Polri mengabarkan, akibat kecelakaan tersebut tujuh orang tewas. Sementara itu, enam orang lainnya luka-luka.
Dilaporkan Merdeka.com, kecelakaan terjadi ketika bus Sinar Jaya bernomor polisi B 7948 IS melaju di jalur Jakarta mengarah ke Cirebon. Tapi, secara tiba-tiba bus tersebut masuk ke jalur berlawanan dan bertabrakan dengan bus Arimbi.
" Kronologisnya bus Sinar Jaya melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon kemudian masuk arah berlawanan dan menabrak bus Arimbi," kata Kanit PJR Tol Cipali, AKP Aziz Sarifudin.
Kerasnya tabrakan yang terjadi tampak terlihat dari kondisi bus. Bus Arimbi mengalami rusak parah di bagian kanan.
Sebagian besar penumpang bus Arimbi yang sedang terlelap menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
Kasus kecelakaan ini telah ditangani Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Subang. Seluruh korban tewas dan luka-luka dievakuasi ke RSUD Ciereng Subang.
Dream - Juju, kakak penumpang yang menyerang sopir bus di Tol Copali, meminta polisi menggelar penyelidikan mendalam. Juju meminta polisi memeriksa percakapan telepon antara sopir dan kernet Bus Safari.
" Pengennya hape sopir diperiksa, biar jelas yang sebenarnya. Adik saya (Amsor) maju ke situ bukan karena mau menyerang, tapi membela diri," kata Juju, dilaporkan Liputan6.com, Kamis, 20 Juni 2019.
Menurut Juju, adiknya, Amsor, yang bekerja sebagai petugas keamanan di Jakarta sudah dua hari tidak bekerja. Dia menduga Amsor tak lagi bekerja karena mendapat ancaman. Meski demikian, Juju tak mengungkapkan ancaman yang diterima Amsor.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Amsor memutuskan pulang ke rumahnya di Cirebon. Tapi, belum sampai di rumah, terjadi kecelakaan tersebut.
Amsor masih menjalani perawatan di ruang ICU RS Mitra Plumbon Cirebon. Juju mengatakan, Amsor mengalami patah tulang tangan dan masalah serius di paru-paru.
" Dia batuk keluar darah banyak. Belum bisa komunikasi, masih tiduran," kata dia.
Seperti diberitakan, polisi menetapkan Amsor sebagai tersangka kecelakaan maut di KM 150 Tol Cipali Kabupaten Majalengka, Senin, 17 Juni 2019 pukul 01.00 WIB.
Polisi menyebut Amsor berusaha menyerang sopir dan merebut kendali Bus Safari yang ditumpanginya. Akibat aksi itu, Bus Safari kehilangan kendali dan terbang melewati median ke arah jalur berlawanan.
Peristiwa itu memicu kecelakaan beruntun dengan kendaraan Toyota Innova, Mitsubishi Expander, dan Mitsubishi Truck. Sebanyak 12 orang meninggal dunia dan 43 orang lain mengalami luka-luka.
Sumber: Liputan6.com/Panji Prayitno
Dream - Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebut kecelakaan maut yang terjadi di KM 150 Tol Cipali, Majalengka, Jawa Barat dini hari tadi diduga dipicu aksi penyerangan penumpang terhadap sopir bus.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pernyataan itu didapat dari keterangan saksi berinisial A yang juga menjadi penumpang bus.
" Itu keterangan awal. Kan pertama apa sih yang dilakukan, kita mendatangi TKP, melakukan olah TKP, mencari keterangan awal mencari keterangan saksi-saksi dan korban kemudian melakukan penyelidikan," ujar Trunoyudo kepada Dream, Senin, 17 Juni 2019.
Trunoyudo mengatakan, pernyataan A itu perlu diselidiki lebih lanjut karena sifatnya masih keterangan awal.
" Jadi keterangan awal itu perlu dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih dalam," ucap dia.
Hingga kini, polisi masih belum bisa mendalami keterangan tersebut. Sebab, A saat ini masih dalam perawatan medis.
" Karena kondisi saudara A masih luka maka kita belum bisa melakukan pemeriksaan lebih dalam setelah pasca luka selesai. Kan kita prioritas kan pemulihan," kata dia.
Secara tegas Trunoyudo menyebut, pernyataan Kapolda Jawa Barat itu bukanlah hasil penyelidikan terhadap kecelakaan yang terjadi. " Itu keterangan awal. Makanya Pak Kapolda di sana menyampaikan keterangan awal, bukan hasil penyelidikan awal," ucap dia.
Trunoyudo menjelaskan, selain meminta keterangan saksi dan korban, polisi juga menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan.
Dream - Kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Cipali, Majalengka, Jawa Barat dini hari tadi, Senin 17 Juni 2019. Kecelakaan yang melibatkan sekitar empat kendaraan itu menewaskan 12 orang.
Kecelakaan bermula dari pengemudi bus Safari Dharma Raya yang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Pengemudi bus diduga mengantuk.
Di sekitar KM 150.900, bus berwarna hijau itu hilang kendali, melintas pembatas jalan tol, dan masuk ke jalur berlawanan.
Akibatnya, kecelakaan fatal tak dapat dihindari. Bus Safari Dharma Raya bernopol H 1469 CB menabrak tiga mobil sekaligus. Ketiga mobil lainnya yakni Mitsubishi Expander nopol B 8137 PI, Toyota Inova nopol B 168 DIL, dan Truk bernopol R 1436 ZA.
(Foto: Instagram @unyil.67)
" 12 Orang meninggal dunia," jelas Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Siswanti dalam keterangan tertulisnya, Senin 17 Juni 2019.
Dari kecelakaan maut itu sebanyak 2 korban luka berat dan 10 luka ringan. Informasi lain menyebut 11 orang mengalami luka berat dan 32 lainnya luka ringan.
Kendati begitu, petugas masih terus mendata korban dan berada di lokasi kejadian.
Untuk jenazah korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke RS Cideres, Majalengka. Sementar korban yang mengalami luka-luka dirawat di RS Plumbon, Cirebon. (ism)
Advertisement
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
5 Komunitas Khusus Perempuan di Indonesia, Gabung Yuk!
5 Tanda Komunikasi Orang Tua dan Remaja Sudah Berjalan Sehat
3 Komunitas Kesehatan Mental di Indonesia, Kini Kamu Tak Perlu Merasa Sendiri Lagi
Saat Anak Mulai Ngebet Punya Akun Sosmed: Umur Berapa Sebenarnya Boleh?
Film Sukma: Cermin Tua, Misteri Membayang, dan Ketakutan yang Dekat
XL Weekend Rush Semarang: Fun Bike, Festival Digital, dan Jaringan Lebih Kuat dari XLSMART
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
XL Weekend Rush Semarang: Fun Bike, Festival Digital, dan Jaringan Lebih Kuat dari XLSMART