Tafsir Surat Ali-Imran Ayat 164, Mengetahui Tugas Nabi, Hikmah, dan Tahapan Jadi Orang Alim

Reporter : Arini Saadah
Selasa, 11 April 2023 19:36
Tafsir Surat Ali-Imran Ayat 164, Mengetahui Tugas Nabi, Hikmah, dan Tahapan Jadi Orang Alim
dengan diutusnya Rasul semestinya manusia tak lagi tersesat dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

Dream – Al-Quran merupakan pedoman bagi umat Islam yang penting dipahami isinya. Selain sebagai petunjuk, Al-Quran juga berisi kabar gembira dan kisah-kisah terdahulu yang penting dijadikan pelajaran.

Banyak ayat yang menceritakan tentang sosok Rasulullah SAW. Beliau adalah teladan bagi umat Islam yang memiliki akhlak mulia. Hatinya bersih, kedatangannya membawa cahaya bagi kegelapan bangsa Arab kala itu. Gambaran tentang Rasulullah SAW salah satunya tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 164.

Surat Ali Imran berada pada urutan ke-3 di dalam perurutan surat Al-Quran. Surat Ali Imran tergolong surat yang panjang yakni terdiri dari 200 ayat. Akan tetapi dalam artikel ini Dream hanya akan membahas kandungan surat Ali Imran ayat 164.

Surat Ali Imran ayat 164 menjelaskan kepada umat Islam bahwa Allah mengutus seorang Rasul dari kalangan manusia agar bisa menjadi teladan bagi mereka.

Kita wajib percaya dengan adanya orang yang menjadi utusan Allah SWT. Selain memercayai keberadaannya, kita juga harus meyakini semua nabi dan rasul. Rasul yang wajib kita yakini ada 25, sementara sisanya bisa dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan hikmah.

Berikut tafsir surat Ali Imran ayat 164 beserta isi kandungannya lengkap dengan tugas nabi, hikmah, serta tahapan menjadi orang alim.

1 dari 4 halaman

Lafal Surat Ali Imran Ayat 164

Ilustrasi

Sebelum lebih jauh membahas kandungan Surat Ali Imran ayat 164, alangkah baiknya kamu mengetahui bacaannya terlebih dahulu. Berikut lafal ayat 164 dari Surat Ali Imran lengkap dengan terjemahannya:

لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: " Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Quran) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata."

2 dari 4 halaman

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 164

Kita akan mengutip tafsir Surat Ali Imran ayat 164 berdasarkan Tafsir As-Sa'di karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di.

Dalam tafsir tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad yang diutus sebagai nabi akhir zaman itu merupakan karunia yang paling agung dan paling mendasar bagi bangsa Arab dan umat Islam seluruhnya. Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW, Allah menyelamatkan bangsa Arab ketika itu dari kesesatan dan memelihara mereka dari kehancuran.

Di sini Allah menegaskan dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW, seharusnya orang Arab bangga dan mengimani kenabiannya. Sebab tujuan Allah mengutus Muhammad sebagai nabi karena sudah jelas garis keturunannya, termasuk dari golongan bangsa Arab, dari kaum Arab, yang mana menjadi pemberi nasehat dalam tradisi jahiliyah yang penuh kegelapan.

Dalam ayat ini pun Nabi Muhammad Saw disebutkan sebagai sosok penyayang terhadap semua golongan, yang menyampaikan wahyu Tuhan (Al-Quran) dan mengajarkan isinya kepada umatnya. Dengan ayat-ayat Allah itu bangsa Arab bisa membersihkan jiwa mereka dari syirik, maksiat, kehinaan, dan semua akhlak yang buruk.

Allah telah memberikan karunia-Nya atas mereka dengan mengajarkan al-Kitab dan penulisan, artinya ilmu yang dapat dipahami dan terjaga. Kemudian mengajarkan hikmah, yaitu as-Sunnah sebagai pendamping al-Quran.

Tafsir ayat ini menggambarkan bahwa sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul, bangsa Arab benar-benar dalam kesesatan. Mereka tidak mengetahui jalan yang menghantarkan mereka kepada Rabb mereka, tidak juga tentang perkara yang membersihkan jiwa mereka dan menyucikannya. Mereka dihiasi kebodohan dan perbuatan yang bertentangan dengan akal sehat alam semesta.

3 dari 4 halaman

Tugas Nabi dan Tahapan Menjadi Orang Alim

Ilustrasi

Diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir merupakan kebanggaan bagi bangsa Arab. Allah memberikan anugerah paling agung dan kebahagiaan kepada orang Arab dengan mengutus kekasih-Nya dari kaum Arab. Beliau SAW mendapat julukan Al-Amin karena dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya.

Nabi Muhammad merupakan kemuliaan bagi orang Arab. Sama halnya dengan orang Yahudi dan Nasrani yang membanggakan Nabi Ibrahim.

Dalam Surat Ali Imran ayat 164 ini terkandung tugas mulia Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah, yaitu:

يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ

“ Yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Quran) dan Hikmah (Sunnah).”

Ayat tersebut juga mengandung tahapan seseorang dalam belajar memahami ilmu yang diawali dengan membaca. Firman Allah yang pertama kali turun pun juga berisi perintah untuk membaca.

Setelah melalui tahapan membaca, selanjutny masuk tahapan menyucikan jiwa yaitu dengan membersihkan hati dan pikiran, mengurangi hura-hura dan kesenangan duniawi. Kemudian diganti dengan memperbanyak dzikir dan bermunajat kepada Allah.

Setelah itu masuk tahap wayu’allimuhumul kitaba wal hikmah, yaitu memiliki Ilmu. Itulah tahapan seseorang yang bisa disebut ‘alim.

4 dari 4 halaman

Kandungan Suran Ali Imran Ayat 164 Secara Umum

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Allah mengabarkan kepada semua umat Rasulullah SAW bahwa diutusnya seorang nabi dari kalangan manusia adalah karunia yang sangat besar dan tak pernah tertandingi oleh kenikmatan apapun. Rasul yang diutus dari kalangan manusia itu memiliki beberapa tugas. Diantaranya adalah:

  1. Membacakan ayat-ayat Allah.
  2. Mensycikan dari berbagi dosa dengan mengajak manusia untuk bertaubat dan berhenti melakukan maksiat. 
  3. Mengajarkan Al-Quran dan Hadits.

Dengan demikian, diutusnya Rasul diharapkan membawa manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yang dipenuhi cahaya Tuhan. Manusia yang dulunya tersesat, memiliki faham yang salah, melakukan perbuatan asusila, lantas mendapat petunjuk kebenaran dari wahyu yang dibawa utusan Allah SWT.

Cahaya hidayah didapatkan dimana sebelumnya mereka beada dalam kegelapan. Kemudian mereka mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, mana yang haq dan mana yang bathil. Sebab, ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW telah mampu mengubah kebiasaan keji mereka.

Hikmah yang bisa diambil dari Surat Ali Imran ayat 164 itu adalah bahwa kita semestinya menjadi lebih tawakal kepada Allah SWT. Selanjutnya, dengan diutusnya Rasul semestinya kita tak lagi tersesat dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Dan hikmah yang terakhir adalah dengan mendapatkan cahaya hidayah dari Allah manusia mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.

Beri Komentar