Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menegaskan, tidak ada toleransi atas lonjakan yang terjadi pada kasus aktif Covid-19. Kasus aktif tercatat telah melampaui level 100 ribu menandakan terjadinya penularan cukup cepat.
" Ini menunjukkan bahwa tren peningkatan kasus aktif cepat terjadi. Ini adalah hal yang tidak dapat ditoleransi," ujar Wiku.
Pergerakan data kasus aktif menunjukkan tren mengkhawatirkan. Dalam waktu satu bulan sejak November hingga Desember 2020, kasus aktif telah tembus level 100 ribu.
Dilihat dari penambahan kasus aktif baru harian, maka dalam satu bulan rata-rata bertambah antara 10 ribu hingga 30 ribu kasus. Padahal, penambahan sebanyak ini yang terjadi sebelumnya membutuhkan waktu selama tiga bulan, tepatnya antara Mei-Juli.
" Grafik kasus ini bukan hanya sekedar angka, namun merefleksikan jumlah nyawa manusia. Naik atau turunnya grafik ini ada di tangan kita semua. Setiap kenaikan grafik ini berpotensi menimbulkan kematian," ucap Wiku.
Wiku juga menyoroti data kematian. Dalam sepekan, tingkat kematian naik 3,0 persen. Kenaikan ini didominasi data dari lima provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Lampung.
Masih tingginya kematian pasien, kata Wiku, disebabkan penanganan fasilitas kesehatan yang belum memenuhi standar sehingga tidak bisa ditangani dengan cepat dan efektif. Dia pun meminta provinsi-provinsi dengan kematian tertinggi segera mengevaluasi penanganan sekaligus fasilitas pelayanan kesehatan.
" Lakukan penanganan yang maksimal untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Ingat, satu nyawa yang hilang sangatlah berharga," kata Wiku, dikutip dari Covid19.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengajak masyarakat mengisi libur Natal 2020 dengan beraktivitas di rumah saja. Khusus untuk Umat Kristiani, Doni juga mengajak merayakan Natal tanpa harus keluar rumah.
" Saya mengajak kita semua untuk menikmati liburan kali ini dengan aman dan nyaman dan lebih baik di rumah saja," ujar Doni disiarkan channel YouTube BNPB.
Doni mengatakan liburan di luar rumah berpotensi menimbulkan kerumunan yang berisiko menularkan Covid-19. Dia mengingatkan saat ini pandemi belum berakhir.
" Ancaman Covid-19 masih berlangsung," kata Doni.
Jika harus mengisi liburan di luar rumah, Doni berpesan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan. Masyarakat harus memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumumam serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Selain itu, Doni juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem terjadi dalam dua hingga tiga pekan ke depan berdasarkan data BMKG. Sehingga, seluruh masyarakat diharuskan mewaspadai ancaman bencana akibat cuaca ekstrem.
" Kita juga harus mengikuti peringatan dari BMKG yaitu cuaca ekstrem sampai dengan awal tahun 2021," ucap Doni.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Vaksin Covid-19 saat ini sudah dikembang oleh berbagai perusahaan farmasi dunia, salah satunya Pfizer.
Baru-baru ini beredar informasi di media sosial tentang bentuk vaksin milik perusahaan asal Amerika Serikat itu. Disebut-sebut, vaksin Covid-19 Pfizer akan berbentuk vape atau rokok elektrik. Isu tersebut viral.
Akun Facebook Austin Sidney Palmer mengunggah bentuk vaksin Pfizer pada 21 Desember 2020 lalu.
Dalam unggahannya, terdapat vape yang masih dibungkus dengan logo dan kemasan mirip Pfizer. Di kemannya juga terdapat tulisan Coronavirus Vaccine Covid-19 dan Vaporizer Catridge.
Di bawah kemasan juga terdapat tulisan single dose dan made in China. Ia juga menambahkan narasi dalam postingan itu " seems legit" atau dalam bahasa Indonesia " sepertinya asli" .
Lalu benarkah vaksin Covid-19 buatan Pfizer juga mengeluarkan dalam bentuk vape atau rokok elektrik?
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman National Health Services (NHS) atau layanan kesehatan masyarakat di Inggris Raya. Dalam keterangan di websitenya, Inggris sejauh ini melakukan vaksinasi yang berasal dari Pfizer dan BioNTech.
Sejauh ini sudah ribuan orang yang divaksinasi dan sangat jarang yang melaporkan masalah efek samping serius. Komplikasi jangka panjang juga tidak ada yang melaporkan.
Selain itu vaksin covid-19 buatan Pfizer diberikan dengan penyuntikan di bagian atas lengan. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan jarak 21 hari.
Terkait dengan asal pembuatan, dalam websitenya Pfizer menjelaskan bahwa mereka memproduksi vaksin covid-19 di tiga negara yakni di AS, Jerman, dan juga Belgia.
Dilansir Reuters Fact Check, Pfizer melalui email juga mengonfirmasi bahwa vaksin Covid-19 dalam bentuk vape adalah palsu.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan Pfizer ada yang berbentuk vape adalah hoaks.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR