Pekerja Asing Di Malaysia Kesulitan Akibat Tak Terima Gaji (World Of Buzz)
Dream - Pekerja asing di sektor informal Malaysia mungkin menjadi kelompok paling terdampak akibat penerapan lockdown. Mereka terpaksa kehilangan pendapatan karena tidak digaji selama masa lockdown berlangsung.
Nasib para pekerja asing ini sangat miris. Mereka makan seadanya demi bisa bertahan hidup.
Dikutip dari World of Buzz, para pekerja asing mengandalkan pendapatan pada sektor informal Distrik Batu Pahat, Johor, Malaysia. Sudah beberapa hari mereka menahan lapar akibat tidak mampu membeli makanan.

Karena tidak kuat menahan lapar, sebagian besar pekerja asing itu bertahan dengan mengonsumsi daun pepaya rebus. Daun pepaya memang dikenal sebagai salah satu sayuran memiliki rasa pahit yang sangat kuat.
Salah seorang relawan penyedia sembako gratis melihat kegiatan para buruh yang sedang merebus daun pepaya dengan panci dan tungku buatan. Hal itu membuat relawan tersebut merasa miris.
Akhirnya kelompok sukarelawan membantu para pekerja asing itu dengan mengirim bahan makanan pokok. Ada sejumlah karung beras yang diberikan kepada mereka, serta beberapa item bahan makanan lain.
Setelah bertanya kepada para pekerja asing, ternyata mereka belum mendapat upah sejak tanggal 21 bulan lalu.
" Karena daun pepaya dapat dimakan, dan para pekerja asing ini belum dapat membeli makanan yang layak untuk diri mereka sendiri, itulah sebabnya mereka berusaha bertahan hidup dengan makan berulang-ulang daun pepaya rebus," kata kelompok relawan.
Para relawan mengaku keadaan di sana tidak juga membaik. Meski mereka telah berupaya membantu mendistribusikan bahan pokok bagi keluarga kurang mampu.
Kepala Kelompok Amal Johor mengaku sejak 12 April 2020, mereka telah menyumbangkan 60 kantong bahan makanan kering, buah-buahan dan sayur segar bagi warga yang membutuhkan.

Dia menambahkan banyak dari masyarakat berpenghasilan rendah mengaku tidak dapat memberi makan keluarga akibat pemutusan hubungan kerja sepihak dan kurangnya tabungan untuk membeli makan.
Pihak relawan setempat khawatir apabila lockdown ini tetap berjalan, pasokan makanan yang mereka punya tidak mencukupi untuk seluruh keluarga yang tidak mampu. (mut)
Dream - Virus corona tidak seharusnya mematikan hati nurani. Bencana ini seharusnya membuat kita lebih peduli sesama.
Di masa yang sulit ini, saatnya kita mengesampingkan perbedaan ras, suku, agama, maupun budaya. Lalu berjuang bersama dan bahu-membahu dalam menghadapi sebuah pandemi.
Hal inilah yang ditunjukan oleh warganet di Malaysia. Mereka berpatungan hingga terkumpul uang 1.000 ringgit, setara Rp3 juta untuk membantu petani lansia yang didenda akibat melanggar aturan lockdown.
Laman China Press melaporkan seorang kakek berusia 80 tahun itu tidak dapat membayar denda karena tak memiliki pekerjaan. Dia juga mengaku sangat miskin.
Sayangnya, sanksi itu tetap harus dipenuhi si kakek. Penderitaan kakek tersebut lalu menarik perhatian warganet.
Mereka berbondong-bondong menggalang dana demi membantu melunasi denda kakek tersebut. Bersama-sama, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari RM1.000 (Rp3 juta) untuk membantu membayar denda sang kakek.
Salah seorang perwakilan dari penggalang dana mengunjungi rumah kakek tersebut dan memberikan hasil sumbanngnya. Betapa bahagianya sang kakek.
Tapi tidak hanya sampai di situ, lelaki tersebut juga menyumbangkan beberapa masker dan memastikan sang kakek aman dari Covid-19.
Kakek itu ditangkap pada 11 April 2020 karena melanggar kebijakan lockdown.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang