Tak Digaji, Pekerja Asing Bertahan Hidup dengan Daun Pahit

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 17 April 2020 14:01
Tak Digaji, Pekerja Asing Bertahan Hidup dengan Daun Pahit
Para pekerja itu tidak mampu membeli makanan.

Dream - Pekerja asing di sektor informal Malaysia mungkin menjadi kelompok paling terdampak akibat penerapan lockdown. Mereka terpaksa kehilangan pendapatan karena tidak digaji selama masa lockdown berlangsung.

Nasib para pekerja asing ini sangat miris. Mereka makan seadanya demi bisa bertahan hidup.

Dikutip dari World of Buzz, para pekerja asing mengandalkan pendapatan pada sektor informal Distrik Batu Pahat, Johor, Malaysia. Sudah beberapa hari mereka menahan lapar akibat tidak mampu membeli makanan.

Merebus daun pepaya

Karena tidak kuat menahan lapar, sebagian besar pekerja asing itu bertahan dengan mengonsumsi daun pepaya rebus. Daun pepaya memang dikenal sebagai salah satu sayuran memiliki rasa pahit yang sangat kuat.

 

1 dari 4 halaman

Miris

Salah seorang relawan penyedia sembako gratis melihat kegiatan para buruh yang sedang merebus daun pepaya dengan panci dan tungku buatan. Hal itu membuat relawan tersebut merasa miris.

Akhirnya kelompok sukarelawan membantu para pekerja asing itu dengan mengirim bahan makanan pokok. Ada sejumlah karung beras yang diberikan kepada mereka, serta beberapa item bahan makanan lain.

Setelah bertanya kepada para pekerja asing, ternyata mereka belum mendapat upah sejak tanggal 21 bulan lalu.

" Karena daun pepaya dapat dimakan, dan para pekerja asing ini belum dapat membeli makanan yang layak untuk diri mereka sendiri, itulah sebabnya mereka berusaha bertahan hidup dengan makan berulang-ulang daun pepaya rebus," kata kelompok relawan.

 

2 dari 4 halaman

Keadaan Tak Juga Membaik

Para relawan mengaku keadaan di sana tidak juga membaik. Meski mereka telah berupaya membantu mendistribusikan bahan pokok bagi keluarga kurang mampu.

Kepala Kelompok Amal Johor mengaku sejak 12 April 2020, mereka telah menyumbangkan 60 kantong bahan makanan kering, buah-buahan dan sayur segar bagi warga yang membutuhkan.

pekerja asing Malaysia

Dia menambahkan banyak dari masyarakat berpenghasilan rendah mengaku tidak dapat memberi makan keluarga akibat pemutusan hubungan kerja sepihak dan kurangnya tabungan untuk membeli makan.

Pihak relawan setempat khawatir apabila lockdown ini tetap berjalan, pasokan makanan yang mereka punya tidak mencukupi untuk seluruh keluarga yang tidak mampu. (mut)

3 dari 4 halaman

Petani Tua Didenda Rp3 Juta karena Langgar Lockdown, Netizen Bergerak

Dream - Virus corona tidak seharusnya mematikan hati nurani. Bencana ini seharusnya membuat kita lebih peduli sesama.

Di masa yang sulit ini, saatnya kita mengesampingkan perbedaan ras, suku, agama, maupun budaya. Lalu berjuang bersama dan bahu-membahu dalam menghadapi sebuah pandemi.

Hal inilah yang ditunjukan oleh warganet di Malaysia. Mereka berpatungan hingga terkumpul uang 1.000 ringgit, setara Rp3 juta untuk membantu petani lansia yang didenda akibat melanggar aturan lockdown.

Laman China Press melaporkan seorang kakek berusia 80 tahun itu tidak dapat membayar denda karena tak memiliki pekerjaan. Dia juga mengaku sangat miskin.

4 dari 4 halaman

Hukuman

Sayangnya, sanksi itu tetap harus dipenuhi si kakek. Penderitaan kakek tersebut lalu menarik perhatian warganet.

Mereka berbondong-bondong menggalang dana demi membantu melunasi denda kakek tersebut. Bersama-sama, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari RM1.000 (Rp3 juta) untuk membantu membayar denda sang kakek.

Salah seorang perwakilan dari penggalang dana mengunjungi rumah kakek tersebut dan memberikan hasil sumbanngnya. Betapa bahagianya sang kakek.

Tapi tidak hanya sampai di situ, lelaki tersebut juga menyumbangkan beberapa masker dan memastikan sang kakek aman dari Covid-19.

Kakek itu ditangkap pada 11 April 2020 karena melanggar kebijakan lockdown.

Sumber: World of Buzz

Beri Komentar