Ramulu Duduk Sambil Menangis Karena Kecapekan Mendorong Mayat Sang Istri. (foto: Hmetro)
Dream - Seorang pengemis terpaksa mendorong mayat istrinya menggunakan gerobak sejauh hampir 80 kilometer.
Hal itu dia lakukan karena tidak mampu menyewa transportasi untuk membawa mendiang istrinya itu pulang ke kampung halaman, untuk dimakamkan.
Ramulu (53) mengatakan, istrinya, Kavita (46) meninggal dunia pada Jumat lalu ketika berada di Hyderabad akibat sakit.
Menurutnya, pihak rumah sakit meminta biaya 5.000 rupee atau setara hampir Rp 1 juta untuk layanan ambulans, yang akan membawa jenazah istrinya ke kampungnya di Sangareddy.
Pasangan itu pergi ke Hyderabad setelah mengetahui ada sebuah lembaga bantuan yang disebut akan memberikan beras gratis kepada pengemis.
Namun, ketika baru mendaftar di lembaga itu, Kavita yang sudah lama sakit tiba-tiba meninggal dunia.
(Ism, sumber: hmetro)
Dream - Ada hampir jutaan cerita tentang ketidakadilan dan diskriminasi di luar sana. Dan kisah pria India bernama Dana Majhi ini menambah daftar panjang kisah-kisah pili tersebut.
Majhi harus memanggul jasad istrinya, Amangadei, di pundak. Pria dari Desa Melghar, Kalahandi, ini membungkus jasad Amangadei dengan selimut bekas dari rumah sakit.
Dia terpaksa berjalan 12 kilometer karena ditolak oleh rumah sakit saat ingin menggunakan ambulans untuk membawa istrinya yang wafat karena TBC pada Rabu lalu.
Majhi tak punya uang, sehingga tak mampu menyewa ambulans dari rumah sakit. Pihak rumah sakit menolak untuk meminjamkan sebuah ambulans.
© Dream
Majhi akhirnya pulang dengan berjalan kaki bersama anaknya yang masih remaja, sembari memanggul jenazah Amangadei.
" Saya meminta tolong pada semua orang, tapi tak ada orang. Saya tak punya pilihan selain membawa dia," kata Majhi.
Dalam perjalanannya, beberapa warga melihat dia dan ada yang memberitahukan kejadian ini kepada pihak berwenang.
Sampai akhirnya sebuah ambulans dikirim untuk membawa jasad istri Majhi.
© Dream
Ini bukan pertama kalinya insiden seperti itu terjadi di wilayah tersebut. Banyak penduduk setempat yang membawa mayat anggota keluarga mereka dengan sepeda atau becak.
Menurut laman India Times, penduduk desa ini sering diperlakukan tidak adil karena miskin dan tak memiliki uang.
Setelah kejadian itu, pemerintah memberikan bantuan dana pemakaman untuk Majhi sebesar Rs 2.000 atau sekitar Rp 400 ribu dan Rs 10.000 atau Rp 2 juta dari Lembaga Palang Merah.
(Sumber: indiatimes.com)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
