Ilustrasi Santri.
Dream – Pondok pesantren memiliki potensi yang cukup strategis sebagai pusat pengembangan ekonomi umat. Ada tiga peran pondok pesantren yang bisa dikembangkan untuk mengembangkan ekonomi.
Deputi Pembiayaan Koperasi, Yuana Sutyowati, mengatakan peran pondok pesantren yang pertama adalah lembaga bisnis di pesantren yang melaksanakan usaha di sektor produksi, konsumsi, pemasanan, jasa atau simpan pinjam, bisa memenuhi kebutuhan dan kemandirian pesantren serta pengembangan bisnis dalam sekala nasional maupun internasional.
Kedua, peran strategis pesantren dapat dilakukan melalui inkubasi bisnis santri yang bisa menjadi laboratorium bisnis santri guna melahirkan wirausaha muslim yang tangguh di dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
“ Ketiga, sebagai sentra bisnis lokal dengan melibatkan masyarakat mengembangkan sumberdaya dan kearifan lokal untuk membuat produk unggulan daerah,” kata dia dalam acara sarasehan Forum Pesantren Alumni Gontor di Pondok Pesantren Daar el Qolam, Tangerang, Banten, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 22 Januari 2018.
Sekadar informasi, potensi pondok pesantren yang cukup besar untuk mengembangkan ekonomi umat dilihat dari jumlahnya. Berdasarkan data Kementerian Agama, jumlah pondok pesantren mencapai 27.290 dengan tenaga pendidik 160.793 orang dan santri 3,87 juta orang.
Yuana menilai, program-program strategis Kemenkop dan UKM dapat disinergikan dengan pesantren, seperti penguatan kelembagaan melalui Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) dan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK), peningkatan kualitas SDM KUMKM melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship), promosi dan pemasaran produk pesantren melalui Lembaga Layanan Pemasaran KUMKM (Smesco UKM).
Selain itu, sinergi peningkatan akses pembiayaan melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), program pembiayaan Kredit Ultra Mikro (Umi), bantuan Wirausaha Pemula, serta bantuan pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM.
Yuana melanjutkan bahwa peran strategis pondok pesanten dapat diwujudkan nelalui pengembangan kurikulum yang tidak saja dalam bidang keilmuan umum dan keagamaan tetapi mulai diperkenalkan kurikulum yang berbasis kewirausahaan atau entrepreneurship, sehingga alumni pesantren tidak berorentasi dalam mencari pekerjaan tetapu sudah diarahkan penciptaan lapangan kerja.
“ Dengan menerapkan sistem manajemen modern yang dilengkapi dengan kurikulum kewirausahaan, diharapkan pesantren dapat mengembangkan ekonomi syariah diseluruh pelosok Indonesia, mengingat para santri juga berasal dari seluruh penjuru Tanah Air,” kata dia.
(Sah)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio