Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Ramadan memang sudah masuk pekan ke tiga. Tapi kalau melihat jadwal, undangan buka puasaa bersama belum juga habis. Masih bejibun.
Buka puasa bersama terkadang memang menjadi momen yang kita tunggu. Dalam buka puasa bersama, kita bisa bertemu dengan kawan lama, teman semasa SD, hingga kawan bermain.
Namun, ada baiknya kita selektif, mulai memilih undangan buka puasa bersama. Tidak semua undangan buka puasa bersama harus kita datangi.
Ada sejumlah hal yang bisa kita jadikan pertimbangan untuk memilah undangan berbuka puasa bersama. Kita harus membuat prioritas agenda sesuai kondisi kita.
Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 belum juga usai. Jika tidak hati-hati, acara buka puasa bersama bisa-bisa menjadi pemicu kasus baru Covid-19. itulah mengapa banyak acara dilakukan dengan cara daring.
Namun, apabila acara buka puasa bersama benar-benar harus dihadiri, maka ada baiknya kita lebih selektif. Berikut ini hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan:
Masa pandemi mengubah banyak hal. Kini kesehatan jadi prioritas utama. Maklum, penyebaran virus corona belum kunjung mereda. Penularan Covid-19 masih tinggi.
Kita harus tahu siapa saja yang hadir dalam buka puasa bersama. Siapa tahu, mereka datang dari daerah zona merah penularan Covid-19. Daerah dengan penularan virus corona yang masih tinggi.
Pastikan juga acara yang akan dihadiri menggunakan protokol kesehatan dengan ketat. Semua peserta berkomitmen mengenakan masker. Mencuci tangan atau membawa antiseptik. Serta menjaga jarak.

Pilihlah acara yang diselenggarakan di tempat dengan protokol kesehatan ketat, mewajibkan tamu mengenakan masker, menyediakan cuci tangan di pintu masuk, dan menata meja maupun kursi dengan jarak aman.
Pilihlah acara dengan konsep outdoor, atau dengan ruangan besar dengan sirkulasi udara yang baik. Pemilihan tempat ini sangat penting untuk meminimalisir penularan covid-19.
Tempat outdoor bisa memperkecil risiko penularan virus corona karena sirkulasi udara yang bagus. Atau lokasi indoor namun dengan ruangan yang luas.
Pastikan pengelola tempat membatasi tamu yang hadir agar bisa meminimalisir penyebaran virus corona.
Selain itu, pastikan pula tempat acara menyediakan fasilitas ibadah, misalnya tempat sholat, yang luas agar tidak terlalu antre.
Bagi yang tinggal di kota besar pertimbangan ini sangat peenting. Saat jelang buka puasa memang menjadi jam padat di jalanan. Biasanya, kalau sore hari, kendaraan sudah bejibun di jalanan. Banyak orang yang juga aan menghadiri buka puasa bersama maupun pulang kerja.
Menghindari kemacetan saat jelang buka puasa sangat penting. Sebab, saat itu kita berada di 'masa kritis' karena perut lapar dan kehausan. Jangan-jangan, kita sudah benar-benar tak punya tenaga tapi belum juga sampai di tempat buka puasa bersama.
Sehingga perlu dipastikan apakah tempat buka puasa bersama kita berada di jalur macet atau tidak. Pilihlah acara yang diselenggarakan di rute yang tidak terlalu macet.

Pikirkan juga keuangan kita. Jangan terlalu boros hanya untuk menghadiri undangan buka puasa bersama. Sebab, masih banyak pengeluaran yang lebih penting menjelang Lebaran.
Pilihlah acara yang sesuai dengan dompet kita. Misalnya di tempat-tempat yang terkenal dengan menu-menu murah, namun lezat. Mungkin juga kita pilih acara di tempat-tempat yang sedang mendiskon menu-menunya.
Apalagi, pengeluaran buka puasa bersama tidak hanya soal menu. Transportasi kita menuju ke tempat acara juga perlu uang. Belum lagi, saat perut sudah kenyang, mata kita " masih lapar" , ingin beli ini, itu, yang terlihat.
Acara buka puasa bersama tidak hanya lima menit. Buka puasa bersama bisa sampai berjam-jam. Apalagi jika kita doyan ngobrol, bisa-bisa acara kita kelar setelah Isya.
Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan acara buka puasa bersama tidak mengganggu jadwal lain yang lebih penting, misalnya sampai meninggalkan sholat, tak ikut tarawih, dan sebagainya.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang