Ilustrasi Gerhana. (Foto: Pixabay.com)
Dream - Gerhana merupakan fenomena alam yang terjadi saat posisi bulan, bumi dan matahari berada pada satu garis lurus. Gerhana yang sering terjadi di bumi adalah gerhana bulan dan gerhana matahari.
Fenomena gerhana adalah salah satu bukti kebesaran Allah SWT. Jika umat Muslim mendapati gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana yaitu sholat kusuf dan khusuf.
Anjuran menjalankan sholat gerhana ini pernah disampaikan Nabi SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Mukhari-Muslim, " Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian."
Perlu diketahui, sholat gerhana matahari atau khusuf pertama kali disyariatkan pada tahun kedua hijriyah. Sedangkan sholat gerhana bulan atau khusuf mulai diajnjurkan pada tahun kelima hijriyah. Pendapat yang kuat (rajih) dari ulama menyebut bulan Jumadal Akhirah.
Mengenai tata cara sholat gerhana tidak jauh beda dengan sholat sunnah pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada waktu dan niatnya.
Agar lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan tentang tata cara sholat gerhana beserta hukum dan ketentuannya, dilansir Dream dari berbagai sumber.
Para ulama mayoritas berpendapat hukum menjalankan rangkaian tata cara sholat gerhana baik matahari maupun bulan adalah sunnah muakkadah. Hal ini tertulis dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab:
وَصَلَاةُ كُسُوفِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ بِالْاِجْمَاعِ لَكِنْ قَالَ مَالِكٌ وَأَبُو حَنِيَفَةَ يُصَلِّى لِخُسُوفِ الْقَمَرِ فُرَادَى وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ كَسَائِرِ النَّوَافِلِ
Artinya: “ Menurut kesepakatan para ulama (ijma`) hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunah muakkadah. Akan tetapi menurut Imam Malik dan Abu Hanifah shalat gerhana bulan dilakukan sendiri-sendiri dua rakaat seperti shalat sunah lainnya.”
Tak hanya itu, pendapat tersebut didasarkan pada firman Allah SWT surat Al-Fushilat ayat 37.
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “ Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya.” (QS Fushilat [41]: 37).
Selain itu juga didukung oleh hadis Rasulullah SAW berikut ini:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
Artinya: “ Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Taala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian.” (HR Bukhari-Muslim).
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Nabi Muhammad SAW mengajarkam kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi fenomena alam gerhana baik matahari maupun bulan. Ketentuan-ketentuan tersebut antara lain:
Tata cara sholat gerhana akan dijelaskan dalam penjelasan berikut ini.
Agar lebih jelasnya berikut ulasan detail tentang tata cara sholat gerhana matahari dan gerhana bulan:
Dari 'Abdullah bin 'Amru berkata: " Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah Saw, maka panggilannya dengan seruan, " ASSHOLATU JAAMI'AH (Marilah mendirikan sholat secara bersama-sama)'." (HR. Bukhari).
Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat dengan empat kali rukuk dan sujud. Sholat gerhana juga bersifat sunnah. Dan diawali dengan niat serta diakhiri salam dan khotbah pada akhir ibadah.
Berikut tata cara sholat gerhana matahari lengkap yang dikutip dalam Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag):
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jam'ah yang berisi anjuran meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta memperbanyak amal shaleh dan bersedekah.
Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa.
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa’.
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa’
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Begitu salam selesai diucapkan, disunnahkan pula untuk kamu berdoa. Berdoa di waktu setelah sholat gerhana bulan adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa.
Setelah mengetahui cara sholat gerhana bulan di atas, kamu juga dianjurkan memperbanyak berdoa setelahnya. Sebab waktu setelah sholat gerhana bulan sangatlah mustajab untuk berdoa. Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang memohon dengan tulus dan ikhlas.
Berikut doa setelah sholat gerhana bulan yang perlu kamu ketahui.
Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fissamaa-i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabimmubin.
Artinya:
" Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Cara sholat gerhana bulan beserta doanya di atas alangkah baiknya diamalkan ketika datang fenomena astronomi gerhana. Sebab menunaikan cara sholat gerhana bulan memiliki banyak keutamaan bagi yang melaksanakannya dengan ikhlas. Berikut keutamaan sholat gerhana bulan yang perlu kamu ketahui, antara lain:
Mendirikan sholat gerhana bulan sama artinya dengan beriman kepada Allah SWT. Sebab fenomena alam yang menjadi misteri semata-mata hanya dapat terjadi jika Allah berkehendak.
Seperti dalam hadis berikut ini: " Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah." (HR. Bukhari)
Gerhana bulan adalah fenomena yang dapat dijelaskan menggunakan logika. Dengan demikian mengerjakan sholat gerhana bulan sama saja dengan meyakini bahwa adanya gerhana bukanlah tanda-tanda fenomena ghaib atau malapetaka bagi manusia. Justru hal ini merupakan bukti kekuasaan Allah itu nyata adanya. Ini menjadikan sholat gerhana bulan memiliki keutamaan karena membuat seseorang semakin percaya bahwa Allah itu Maha Kuasa.
" Sesungguhnya ketika tertutup cahaya matahari dan bulan (gerhana) bukanlah sebab karena ada yang mati atau karena ada yang hidup, namun itu adalah tanda kuasa Allah untuk menakut-nakuti hamba-Nya dengan terjadi gerhana tersebut." (HR. Muslim)
Keutamaan sholat gerhana bulan juga akan mendatangkan ridha dari Allah. Bersegera mendirikan sholat ketika gerhana terjadi, berarti kita telah menunjukkan cinta kepada Allah.
Firman Allah dalam surat Al Imran ayat 31, “ Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian”.
Apalagi setelah menjalankan sholat gerhana bulan, itu adalah waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan serta perlindungan dari Allah SWT.