Tata Cara Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Hilang, Lengkap Niat, Rukun dan Bacaannya

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 2 Maret 2023 13:55
Tata Cara Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Hilang, Lengkap Niat, Rukun dan Bacaannya
Simak tata cara sholat ghaib untuk jenazah berikut ini.

Dream – Otoritas di Bern, Swiss telah mengubah status pencarian Emmeril Khan Mumtadz, Anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sebelumnya dinyatakan hilang menjadi tenggelam di sungai Aare. Seiring penetapan status tersebut, masyarakat diimbau untuk menggelar sholat ghaib ditujukan kepada mendiang Eril, sapaan Emmeril.  

Imbauan sholat ghaib itu dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat dengan terlebih dahulu mendapatkan masukan dari pihak keluarga besar Ridwan Kamil 

Sholat ghaib merupakan sholat yang biasa dilakukan kaum Muslim untuk jenazah tanpa kehadiran fisik jasad di hadapannya. Sholat ghaib dilakukan ketika sholat jenazah tidak bisa dilakukan, seperti kasus Eril yang tubuhnya masih dalam proses pencarian di Sungai Aare.

Lantas bagaimana tata cara sholat ghaib untuk jenazah yang hilang? Berikut ini Dream rangkum dari berbagai sumber, agar Sahabat Dream bisa turut mengerjakan sholat ghaib untuk putra Ridwan Kamil tersebut.

1 dari 8 halaman

Rukun Sholat Ghaib

Sebelum lanjut ke pembahasan tata cara sholat ghaib untuk jenazah yang hilang, Sahabat Dream juga perlu mengetahui rukun sholat ghaib terlebih dahulu.

Rukun sholat ghaib sama dengan sholat jenazah. Karena sebenarnya yang membedakan di antara keduanya hanyalah soal ada dan tidaknya jenazah di hadapannya. Rukun merupakan hal pokok yang diketahui sebelum menjalankan tata cara sholat ghaib. Berikut tujuh rukun sholat Ghaib yang harus dilakukan: 

  1. Niat
  2. Berdiri bagi yang mampu.
  3. Takbir yang pertama lalu membaca surat al-Fatihah.
  4. Takbir kedua lalu membaca shalawat kepada Nabi saw.
  5. Takbir ketiga lalu membaca doa untuk jenazah.
  6. Takbir keempat.
  7. Salam
2 dari 8 halaman

Bacaan Niat Sholat Ghaib

Bagaimana bacaan niat sholat ghaib untuk jenazah? Perlu dipahami, bahwa terdapat perbedaan bacaan niat yang harus diketahui saat hendak melaksanakan sholat ghaib, yaitu niat ketika jenazah itu diketahui identitasnya dan yang kedua adalah bacaan niat untuk jenazah yang tak diketahui identitasnya.

Niat untuk Jenazah yang Diketahui Identitasnya

1. Niat untuk Jenazah Laki-Laki

Sebagai Imam:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya: " Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."

Sebagai Makmum:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya: " Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

2. Niat untuk Jenazah Perempuan

Sebagai Imam:

Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbirotin fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya: “ Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

Sebagai Makmum:

Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbirotin fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya: " Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."

3 dari 8 halaman

Niat Untuk Jenazah yang Tak Diketahui Identitasnya

Sebagai Imam:

Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya: " Saya niat sholat gaib sebagai imam atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."

Sebagai Makmum:

Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya: " Saya niat sholat gaib sebagai makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."

4 dari 8 halaman

Tata Cara Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Hilang

Setelah mengetahui rukun dan bacaan niatnya, selanjutnya ketahui tata cara sholat ghaib untuk jenazah. Tata cara sholat ghaib untuk jenazah dilaksanakan dalam 1 rakaat dengan 4 takbir tanpa gerakan rukuk dan sujud sebagaimana sholat pada umumnya. Pelaksanaan tata cara sholat ghaib sama dengan pelaksanaan sholat jenazah. Masing-masing takbir terdapat bacaan tersendiri yang perlu dilafalkan.

Agar lebih jelasnya sebaiknya kamu simak tata cara sholat ghaib untuk jenazah berikut ini:

1. Niat sholat ghaib untuk laki-laki.

أُصَلِّى عَلَى اْلمَيِّتِ (اْلمَيِّتَةِ) اْلغَائبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ (إِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلّهِ تَعَالى

Usholli alalmayyiti (fulaan) alghoo'ibi arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillahi ta'ala

Artinya:

" Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (sebutkan identitas) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ihram pertama, dilanjutkan membaca surat Al Fatihah.

سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7

Artinya: “ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1), Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2), Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3), Yang menguasai Hari Pembalasan (4), Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan (5), Tunjukilah kami jalan lurus (6), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7).” (QS. Al-Fatihah: 1 - 7).

5 dari 8 halaman

3. Takbir yang kedua kemudian membaca sholawat atas nabi:

اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa shollaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamidun majiid.

Artinya:

" Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.

Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia. Dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia."

6 dari 8 halaman

4. Takbir ketiga dengan membaca doa untuk orang yang meninggal:

اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ

Allahummagfir lahu warhamhu wa’fu ‘anhu wa’afihi wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bi ma‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaya kama yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi waqihi fitnatal qabri wa ‘adzibin nar.

Artinya:

" Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau mebersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

7 dari 8 halaman

5. Takbir keempat kemudian membaca doa sebelum salam:

اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ

Allahumma la tahrimnaa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu. Wali-ikhwaaninalladzina sabaquuna bil-iimaani walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim.

Artinya:

" Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya."

6. Mengucapkan Salam sambil menengok ke kanan dan kiri.

Itulah tata cara sholat ghaib untuk jenazah laki-laki beserta bacaannya. Dengan begitu, Sahabat Dream sudah bisa menunaikannya untuk mendoakan jasad Eril yang hingga kini belum kunjung ditemukan.

8 dari 8 halaman

Syarat Sah Sholat Ghaib

Dalam melakukan sholat ghaib, sahabat Dream juga perlu mengetahui apa saja syarat sahnya. Dengan begitu, sholat ghaib pun bisa dijalankan sesuai dengan syariat dan sah di mata Allah SWT. Berikut adalah beberapa syarat sah sholat ghaib yang perlu sahabat Dream perhatikan seperti dikutip dari jabar.nu.or.id:

Jenazah di Luar Daerah yang Jauh atau Dekat tapi Sulit Dijangkau

Syarat sah yang pertama adalah ketika jenazah berada di luar daerah yang jauh jangkauannya atay letaknya dekat tetapi sulit untuk dijangkau.

Oleh karena itu, jika jenazah berada di dalam daerah, meski jauh dan tidak sulit untuk dijangkau, maka tidak sah untuk melakukan sholat ghaib. Sedangkan jika jenazahnya berada di batas daerah dan kita letaknya dekat dengan tempat itu, maka tidak sah melakukan sholat ghaib.

Sudah Mengetahui Bahwa Jenazah Sudah Dimandikan

Syarat sah yang kedua adalah ketika kita sudah mengetahui atau menduganya bahwa jenazah itu sudah dimandikan. Jika tidak, maka sholat ghaib pun menjadi tidak sah hukumnya.

Tetapi jika menggantungkan sholat ghaib dengan sucinya jenazah itu (sudah dimandikan), maka hukum sholatnya adalah sah. Misalnya saja ketika niat mengatakan " Saya menyolati jenazah ..., dengan catatan dia sudah suci atau sudah dimandikan" . Nah, yang seperti ini hukum sholatnya adalah sah.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More