Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Bacaan Doa Menurut Islam

Reporter : Sugiono
Rabu, 12 Desember 2018 12:02
Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Bacaan Doa Menurut Islam
Dengan mengetahui tata cara ziarah kubur sesuai sunnah, beserta bacaan doa menurut Islam, diharapkan iman terhadap Allah makin bertambah.

Dream - Ziarah kubur merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Apalagi makam orangtua sendiri.

Namun banyak di antara kita yang terkadang jarang ziarah kubur. Padatnya aktivitas menjadi salah satu alasan tidak ziarah kubur.

Dalam tata cara ziarah kubur, ada adab yang harus dan tidak harus dilakukan. Salah satu adab dalam tata cara ziarah kubur menurut Islam adalah mendoakan orang yang dimakamkan di hadapan kita.

Sementara menaburkan bunga atau menyiramkan air di atas makam bukan menjadi bagian wajib dari tata cara ziarah kubur sesuai sunnah.

Di Indonesia, orang kebanyakan melakukan ziarah kubur saat bulan Ramadan atau Idul Fitri. Padahal, ziarah kubur dapat dilaksanakan kapan saja dan tidak terikat waktu tertentu.

Tetapi, meski sudah jadi kebiasaan di Indonesia, hukum ziarah kubur bukan ibadah yang bersifat wajib dan tidak berdosa jika tidak melakukannya.

Ziarah kubur menurut Islam hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata.

Mereka akan makin beriman karena percaya adanya hari Kiamat, di mana amal ibadah akan dihisab atau dihitung oleh Allah SWT.

Jadi, ziarah kubur sesuai sunnah sama sekali tidak ada kaitannya dengan minta doa atau pertolongan pada arwah yang sudah meninggal.

Dengan mengetahui tata cara ziarah kubur menurut Rasulullah, kita terhindar dari musyrik. Karena kuburan bukan tempat atau benda yang memiliki nilai khusus.

Sebelum mempelajari tata cara ziarah kubur menurut Islam, kita harus memahami hukumnya. Dengan memahami hukum ziarah kubur seusai sunnah, kita menjadi lebih mantap  mendoakan orang yang meninggal di hadapan kita.

1 dari 2 halaman

Hukum Ziarah Kubur Menurut Islam

Dikutip dari NU Online, ziarah kubur adalah salah satu ritual yang awalnya diharamkan lalu dibatalkan (manshukh) oleh Rasulullah. Namun ziarah kubur akhirnya menjadi suatu anjuran yang disunnahkan untuk dilakukan.

Rasulullah bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah mengatakan, yang artinya, " (Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat" . (HR. Ibnu Majah)

Namun saat ziarah kubur, peziarah harus mendoakan orang yang berada dalam kubur, bukan minta doa atau pertolongan.

Sebab doa dan zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya ditujukan pada orang yang telah meninngal, menurut kesepakatan para ulama pasti sampai pada orang yang meninggal.

Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, bahwa para ulama sepakat bahwa doa kepada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka.

" Diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, 'Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya'." (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)

Demikianlah hukum yang perlu dipahami sebelum kita sampai pada pembahasan tentang tata cara ziarah kubur sesuai sunnah, lengkap dengan bacaan doa menurut Islam

2 dari 2 halaman

Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah, Lengkap Dengan Bacaan Doa Menurut Islam

Dalam Islam, terdapat ajaran mengenai adab dan tata cara ziarah kubur. Ini dimaksudkan agar orang tidak berbuat seenaknya lantaran menganggap mereka yang dimakamkan merupakan benda mati.

Untuk itu, Rasulullah menganjurkan bagi para peziarah untuk mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman. Ucapan salam itu ditujukan kepada para jenazah yang dimakamkan di sana.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adab dan tata cara ziarah kubur sesuai sunnah:

1. Sebaiknya Berwudhu

Sebelum pergi ziarah kubur, hendaknya peziarah berwudhu terlebih dahulu.

2. Mengucapkan Salam

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman. Berikut ini lafal salam saat masuk area pemakaman:

" ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIINA WAL MUSLIMIIN. YARHAMULLOOHUL MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN. WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN. WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH."

Artinya:

" Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."

2. Menghadap Kiblat Saat Akan Mendoakan Mayit

Saat akan mendoakan mayit, hendaknya menghadap kiblat.

3. Membaca Doa Untuk Mayit

Setelah itu membaca tasbih, takbir, tahmid, zikir dan doa yang dikhususkan untuk mayit. Kemudian mendoakan mayit yang diakhir dengan bacaan al-Fatihah sebagai penutup.

Berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai Islam:

A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdullilahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad.

Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.

Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.

Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nujulahu wawasi' madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa 'aidhu min 'adzabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba'dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil 'aalamiin.

Artinya:

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau.

Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Alquran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada', orang-orang shalih, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.

Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.

Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka. Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita. Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

4. Hukum Membaca Yasin Saat Ziarah Kubur

Dalam satu hadisnya, Rasulallah bersabda yang artinya, " Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat, lalu membacakan di sisinya Surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca."

Hadis riwayat Ibnu ‘Adi dari Abu Bakar ini masih diperselisihkan para pakar ahli hadis. Dalil membaca surat Alquran di kuburan memang tidak ada yang shahih dari Rasulullah. Semuanya dhaif seperti yang dijelaskan al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfah al-Ahwadzi Syarah Sunan at-Tirmidzi.

Namun, bukan berarti hadis dhaif tersebut tidak boleh diamalkan. Apalagi hadis tersebut di atas dikuatkan pendapat para ulama.

Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: " Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

Riwayat Abu Hurairah juga mengatakan bahwa Rasulallah bersabda, " Siapa saja yang masuk kuburan kemudian membaca al-Fatihah, al-Ikhlash dan at-Takatsur dan lalu berdoa ’Aku jadikan pahala kalam-Mu yang telah aku baca untuk penduduk kuburan muslimin dan muslimat'. Maka mereka (ahli kubur) akan memintakan syafaat kepada Allah untuk orang tersebut."

5. Tidak Duduk dan Menginjak Bagian Atas Kuburan

" Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim). Hadis ini mengatakan bahwa manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik. Selain itu, peziarah juga tidak boleh duduk di atasnya.

6. Tidak Melakukan Hal-hal yang Berlebihan

Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks kuburan adalah menjadikan makam seperti masjid. Padahal melakukan ritual sholat di kuburan sangat dilarang karena akan mengikis makna ibadah yaitu menyembah hanya pada Allah SWT.

Hal berlebihan lainnya saat ziarah kubur adalah mencium batu nisan atau menangis sambil meratapi makam di depannya.

Bersikap berlebihan dalam urusan agama adalah hal yang terlarang, termasuk dalam melaksanakan ritual ziarah kubur ini. Rasulullah bersabda:

" Waspadalah kalian pada sikap berlebihan. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian disebabkan berlebihan dalam urusan agama." (HR. Ahmad)

Demikianlah tata cara ziarah kubur sesuai sunnah, lengkap dengan bacaan doa menurut Islam. Semoga informasi ini bermanfaat.

(ism, Dirangkum dari berbagai sumber)

Beri Komentar