Kecelakaan Di Simpang Rapak Balikpapan, Kaltim (Instagram)
Dream - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bersama Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menggelar investigasi mengenai kecelakaan maut yang terjadi di Simpang Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Barat, pada Jumat pekan lalu. Didapat beberapa temuan terkait kondisi truk.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi, mengatakan terdapat indikasi truk telah mengalami modifikasi. Sehingga truk yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasinya.
" Ada indikasi perubahan ROH (Rear Over Hang), jadi konfigurasi perubahan ban," ujar Budi.
Budi menjelaskan panjang truk diduga tidak sesuai dengan spesifikasi pabrik. Ada dugaan penambahan sasis.
" Panjang sekian dipanjangin, artinya ada tambahan sasis," kata dia.
Selain penambahan sasis, temuan lain yang didapat yaitu persneling truk dalam kondisi netral saat kejadian. Sehingga truk melaju sesuai kontur jalan yang menurun.
Tetapi, upaya pengereman tidak berjalan semestinya. Sopir terlalu sering mengetes rem hidrolik sehingga penggunaan angin terlalu banyak, mengakibatkan blong.
" Remnya bermasalah, ngeblong," kata dia.
Sementara terkait medan, Budi mengatakan Simpang Muara Rapak memang jadi jalan terbaik sehingga perlu dibangun. Untuk mitigasi, opsi pembangunan flyover bisa menjadi pilihan.
" Kita akan lakukan mitigasi jangka pendek dan jangka panjang, ada dua opsi untuk flyover apakah melalui APBD provinsi atau bisa kita usulkan ke Ditjen Bina Marga," kata dia.
Budi mengungkapkan pendanaan pembangunan flyover sangat memungkinkan menggunakan skema APBN. Hal ini akan dibawa ke pembahasan bersama Ditjen Bina Marga namun disampaikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi.
" Rencana flyover ini sudah dibahas 4 tahun dan siap, nanti mana yang lebih cepat," kata Budi, dikutip dari Merdeka.com.
Dream - Kepolisian menetapkan sopir truk tronton yang menyebabkan kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Muhammad Ali, sebagai tersangka. Kecelakaan tersebut menewaskan 4 orang dan menimbulkan puluhan korban luka.
" Sudah (ditetapkan tersangka), dia (ditahan) di Polresta Balikpapan," ujar Kabid Humas Polda Kaltim, Komisaris Besar Yusuf Sutejo.
Yusuf mengatakan tersangka mengakui telah melanggar larangan kendaraan besar melintas lokasi pada jam 06.00-21.00 WITA. Tersangka terpaksa lewat jalan itu karena sudah kesiangan.
" Dia kesiangan jadi dia tembus juga," kata Yusuf.
Kemudian, Yusuf menjelaskan tersangka berangkat dari Polobalang pukul 05.00 WITA menuju Kampung Baru, Balikpapan Barat. Sementara, jalur yang dilalui tersangka tidak boleh dilewati kendaraan berat mulai pukul 06.00 WITA.
" Tetapi karena dia tergantung (terlanjur) di situ, jadi terpaksa dilanjutkan. Dia tahu sebenarnya ada aturan melarang angkutan berat lewat situ," terang Yusuf, dikutip dari Merdeka.com.
Dream - Polri merilis data terkini korban kecelakaan di Balikpapan, Kalimantan Timur yang melibatkan sebuah truk tronton. Kecelakaan yang terjadi di simpang jalan Muara Rapak itu membuat enam mobil rusak parah dan sejumlah sepeda motor.
" Informasi terakhir update korban hasil koordinasi dengan Kabid Humas Kaltim," ujar Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo.
Data terbaru menyatakan jumlah korban meninggal menjadi 4 orang dan 1 korban kritis. Sedangkan korban luka mencapai 21 orang, dengan 4 luka berat dan 17 luka ringan.
Selain itu, pengendara truk juga diamankan. Berdasarkan pengakuan sopir, kecelakaan dipicu rem kendaraannya yang tidak berfungsi maksimal.'
" Keterangan sopir truk tronton, pompa angin rem tidak berfungsi sehingga menyebabkan rem blong," kata Dedi.
Kecelakaan terekam jelas di CCTV. Dalam video yang beredar, terlihat truk merah menyeruduk sejumlah mobil hingga terguling dan menimpa pengguna sepeda motor.
Sebanyak enam mobil rusak parah. Satu tiang lampu sampai ambruk terdorong mobil.
Truk mengalami rem blong saat melintas. Sementara kondisi jalan yang miring membuat truk melaju kencang dan tak bisa dikendalikan.
Akibatnya, truk menabrak satu mobil di paling belakang. Tetapi karena kecepatan tidak bisa dikurangi, truk terus melaju menyebabkan kecelakaan beruntun, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN